TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pertolongan Pertama 'Sunat Jin' atau Parafimosis

Selanjutnya, bawa ke RS untuk mendapatkan penanganan medis

ilustrasi parafimosis (pixabay.com/derneuemann)

Akhir-akhir ini, istilah "sunat jin" ramai dibicarakan. Sunat jin adalah kondisi saat penis tampak seperti sudah disunat, padahal belum. Tak jarang, orang tua yang yakin anak laki-lakinya disunat jin kemudian mengadakan kenduren atau syukuran. Lantas, apakah sunat jin benar-benar ada?

Jawabannya, tidak. Fenomena yang diyakini masyarakat sebagai sunat jin sebenarnya merupakan kondisi medis yang disebut parafimosis.

Parafimosis terjadi saat penis yang belum disunat memiliki kulup yang tertarik sehingga tidak dapat dipindahkan kembali ke tempatnya di atas kepala penis. Ini merupakan keadaan darurat medis karena menyebabkan rasa sesak dan membatasi aliran darah ke penis dan menyebabkan kerusakan atau kehancuran jaringan.

Karenanya, penting untuk segera mencari perawatan begitu anak mengalami parafimosis.

1. Gejala

ilustrasi parafimosis (pexels.com/deon black)

Berikut beberapa gejala parafimosis dilansir Medical News Today:

  • Kulup yang tertarik tidak dapat ditarik kembali ke atas kepala penis.
  • Pembengkakan pada ujung penis.
  • Ketidaknyamanan dan rasa sakit.
  • Kemerahan, nyeri tekan.
  • Ketidakmampuan untuk buang air kecil.
  • Jaringan berwarna biru tua atau hitam di ujung penis.

Baca Juga: Ramai Fenomena Sunat Jin, Padahal Itu Parafimosis dan Hipospadia

2. Pertolongan pertama parafimosis

ilustrasi pertolongan pertama parafimosis (unsplash.com/Scott Sanker)

Sebelum ke rumah sakit, kamu bisa melakukan hal berikut untuk mengurangi ketidaknyamanan. Berikut pertolongan pertama untuk parafimosis mengutip dari Lybrate:

  • Kompres penis dengan air hangat: Kompres hangat bertujuan untuk mengurangi pembengkakan. Kamu bisa memberikan kompres hangat selama 15–20 menit.
  • Pijat dan regangkan area yang terkena: Pijat lembut area yang terkena dan lakukan latihan peregangan untuk mengurangi pembengkakan secara bertahap. Agar lebih mudah, kamu bisa menggunakan minyak kelapa, castor, dan sebagainya.
  • Menerapkan kompres es: Bungkus es batu berukuran kecil dengan kain tipis atau handuk dan tempelkan ke area yang terkena selama 15–20 menit untuk menghilangkan ketidaknyamanan.

3. Perawatan medis

ilustrasi prosedur bedah untuk mengobati parafimosis (freepik.com/stefamerpik)

Mengingat parafimosis adalah keadaan darurat medis, penting untuk membawa anak ke rumah sakit atau penyedia layanan kesehatan segera setelah mengalami parafimosis, walaupun perawatan rumahan sudah mampu menghilangkan ketidaknyaman.

Dijelaskan laman Healthline, untuk merawat parafimosis, dokter mungkin membuat sayatan kecil untuk meredakan ketegangan, tetapi ini biasanya hanya dilakukan pada kasus yang parah.

Setelah pembengkakan mereda, kulup akan dikembalikan ke posisinya. Pasien biasanya akan diberikan obat pereda nyeri sebelum prosedur dimulai untuk mengurangi rasa sakit. Selama prosedur, dokter akan melumasi penis dan kulup terlebih dahulu, lalu menarik kulupnya ke bawah dengan lembut.

Jika parafimosis sangat parah, dokter mungkin akan menyarankan prosedur sunat. Sunat juga bertujuan untuk mencegah parafimosis terulang kembali.

4. Potensi komplikasi parafimosis

ilustrasi parafimosis (pixabay.com/derneuemann)

Parafimosis harus ditangani dengan cepat karena dapat menyebabkan komplikasi serius. Kondisi ini dapat mengurangi aliran darah ke penis, sehingga mengurangi oksigen pada jaringan. Parafimosis yang dibiarkan dapat mengakibatkan:

  • Infeksi parah.
  • Kerusakan pada ujung penis.
  • Kematian jaringan, yang mengakibatkan hilangnya ujung penis.

Baca Juga: Kapan Pria Perlu Melakukan Sunat Dua Kali?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya