TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pertolongan Pertama untuk Pendarahan Otak, Bisa Selamatkan Nyawa!

Harus segera dilakukan sambil menunggu ambulans

ilustrasi memberikan pertolongan pertama (pexels.com/RODNAE Productions)

Kabar tidak mengenakkan datang dari Tukul Arwana. Komedian senior ini dilarikan ke rumah sakit karena mengalami pendarahan otak. Dijelaskan di laman National Library of Medicine, pendarahan otak adalah jenis stroke. Ini disebabkan oleh pecahnya arteri di otak yang menyebabkan pendarahan lokal di jaringan sekitarnya. Pendarahan ini dapat membunuh sel-sel otak.

Stroke merupakan keadaan medis darurat. Oleh sebab itu, diperlukan intervensi cepat untuk meningkatkan peluang individu bertahan hidup dan menurunkan risiko terjadinya kecacatan jangka panjang.

Di bawah ini akan dijelaskan panduan pertolongan pertama yang harus dilakukan untuk seseorang yang mengalami pendarahan otak atau stroke. Berikut informasinya yang telah dirangkum dari beberapa sumber.

1. Kenali gejalanya

ilustrasi memberikan pertolongan pertama (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Langkah pertama yang perlu kamu lakukan adalah mengidentifikasi tanda-tanda stroke. Untuk membantu kamu mengingat tanda-tandanya, kamu bisa menggunakan akronim FAST:

  • F (Face)= Wajah: apakah kamu melihat perubahan pada wajah orang tersebut? Apakah mulut orang tersebut tampak terkulai di satu sisi?
  • A (Arms)= Lengan: apakah pasien mampu mengangkat kedua tangan? Apakah lengan orang tersebut melayang ke bawah atau ia mampu menahannya?
  • S (Speech)= Berbicara: apakah pasien masih mampu mengulang kalimat sederhana? Ataukah bicaranya tidak jelas?
  • T (Time)= Waktu: jika orang tersebut mengalami salah satu tanda di atas, maka kamu harus langsung menghubungi ambulans.

Baca Juga: Pendarahan Otak: Penyebab, Gejala, Pengobatan, dan Pencegahan

2. Apabila individu dalam keadaan sadar

ilustrasi memberikan pertolongan pertama (pexels.com/Ryutaro Tsukata)

Sambil menunggu ambulans tiba, kamu bisa melakukan beberapa pertolongan berikut pada pasien yang masih sadar:

  • Tempatkan orang tersebut secara hati-hati ke posisi yang nyaman. Idealnya, individu perlu berbaring menyamping dengan kepala dan bahu sedikit terangkat dengan ditopang menggunakan sesuatu, seperti bantal, pakaian, kain, atau tas. Kemudian, cobalah untuk tidak memindahkannya.
  • Longgarkan pakaian yang ketat, seperti kerah kemeja yang dikancingkan, syal, atau apa pun.
  • Tutupi tubuh individu dengan selimut atau jaket agar tetap hangat.
  • Periksa apakah jalan napas orang tersebut bersih. Jika terdapat sesuatu, seperti muntah, yang dapat menghambat pernapasan, tempatkan individu pada posisi miring.
  • Jangan beri pasien makanan atau minuman apa pun.
  • Catat gejala yang ditunjukkan orang tersebut dan waktu gejala dimulai. Ini penting agar nantinya kamu dapat memberikan informasi selengkap mungkin kepada petugas medis yang menolong.
  • Terus yakinkan orang itu bahwa bantuan akan segera tiba dan kamu sedang mencoba menolongnya.

3. Jika individu dalam keadaan tidak sadar

ilustrasi seseorang mengalami epilepsi (unsplash.com/Kin Kwesy)

Apabila orang tersebut dalam keadaan tidak sadar, kamu bisa melakukan langkah berikut:

1. Tempatkan pasien ke posisi pemulihan, yaitu:

  • Berlutut di samping pasien.
  • Posisikan lengan yang terkulai di posisi yang tepat di tubuh. Sedangkan, lengan yang lain di posisi dada.
  • Kaki yang terkulai harus diposisikan tetap lurus. Tekuk lutut yang lain.
  • Sangga kepala dan leher dan gulingkan orang tersebut ke samping, sehingga kaki bagian bawah lurus dan kaki bagian atas mereka ditekuk di lutut, dengan lutut menyentuh tanah.
  • Miringkan kepala sedikit ke depan dan bawah agar setiap muntah bisa mengalir keluar.
  • Apabila diperlukan, kamu bisa membantu membersihkan mulut orang tersebut.

2. Pantau jalan napas. Untuk melakukan ini:

  • Angkat dagu orang tersebut dan posisikan kepalanya sedikit ke belakang.
  • Amati dada korban, lihat apakah ada pergerakan.
  • Letakkan pipi di atas mulut untuk mendengarkan suara pernapasan.

3. Jika tidak ada tanda-tanda pernapasan, mulai lakukan cardiopulmonary resuscitation (CPR) atau resusitasi jantung paru (RJP)

Baca Juga: Kenali Gejala Stroke Ringan, kalau Dibiarkan Bisa Jadi Stroke!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya