TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jarang Disadari, Ini 5 Dampak Nyata Media Sosial bagi Kesehatan Mental

Dari kesepian hingga depresi

unsplash.com/Kev Costello

Mengingat fakta akan banyaknya penyakit yang dikaitkan dengan duduk, tidak mengherankan apabila dikatakan bahwa duduk adalah salah satu kebiasaan terburuk yang dilakukan orang-orang bagi kesehatan. Tapi yang lebih memprihatinkan lagi adalah hal yang sering kita lakukan ketika kita duduk, yakni menelusuri media sosial. Hal ini kemudian menjadi kombinasi kebiasaan yang lebih buruk bagi kesehatan.

American Academy of Pediatrics telah memperingatkan tentang potensi efek negatif dari media sosial pada anak-anak dan remaja, termasuk cyber-bullying dan depresi. Tetapi risiko yang sama mungkin berlaku untuk orang dewasa, lintas generasi. Berikut beberapa dampak buruk media sosial terhadap kesehatan mental yang tidak bisa disepelekan.

1. Media sosial bersifat adiktif dan dapat membuat sejumlah orang mengalami kecanduan

unsplash.com/Erik Lucatero

Sebuah studi dari Nottingham Trent University menyatakan bahwa, sejumlah gejala, seperti mengabaikan kehidupan pribadi, terlalu asyik, menggunakan media sosial sebagai objek pelarian, memodifikasi suasana hati, dan perilaku adiktif, tampak dialami oleh beberapa orang yang menggunakan jejaring sosial secara berlebihan.

Sebuah studi lanjutan yang dilakukan oleh Swansea University menemukan bahwa orang-orang juga mengalami gejala psikologis ketika mereka berhenti menggunakan media sosial dan internet. Di mana orang-orang yang terlalu bergantung pada perangkat digital melaporkan perasaan cemas ketika mereka berhenti menggunakannya.

Baca Juga: 5 Hal yang Bisa Dilakukan untuk Membantu Orang dengan Gangguan Mental

2. Semakin banyak waktu yang kita gunakan untuk media sosial, semakin tidak bahagia kita

Pexels.com/Carlos R

Melansir dari Forbes, sebuah studi menemukan bahwa penggunaan Facebook dikaitkan dengan kurangnya kebahagiaan dan kepuasan hidup yang lebih sedikit. Hal ini dimungkinkan karena adanya kaitan dengan fakta bahwa Facebook memunculkan persepsi isolasi sosial. Ini lantaran Facebook menyediakan sumber daya yang tak ternilai untuk memenuhi kebutuhan orang-orang secara instan.

Tapi alih-alih meningkatkan kesejahteraan, penggunaan Facebook membuat orang-orang jadi tidak memiliki waktu untuk melakukan sosialisasi dan mendapatkan pertemanan yang soliter. Dan isolasi sosial adalah salah satu hal terburuk bagi setiap orang, secara mental dan fisik.

3. Membuat kamu membandingkan hidup dengan orang lain

unsplash.com/Ladislav Bona

Alasan lain mengapa media sosial membuat orang merasa terisolasi secara sosial adalah faktor pembanding. Media sosial membuat orang-orang tanpa sadar suka membandingkan diri sendiri dengan orang lain ketika sedang menelusuri timeline. Kebanyakan orang akan membuat penilaian apakah mereka lebih baik atau lebih buruk ketika melihat foto-foto yang diunggah teman di media sosial. Dan sikap suka membandingkan ini memiliki kaitan dengan gejala depresi.

4. Memicu perasaan cemburu

Unsplash.com/Luke Porter

Bukan rahasia lagi bahwa sikap suka membandingkan di media sosial mengarah pada kecemburuan. Melansir dari Forbes, terdapat hubungan antara kecemburuan dan depresi dalam penggunaan media sosial di mana kecemburuan memediasi depresi. Akan tetapi, ketika kecemburuan tersebut dikendalikan, media sosial tidak begitu buruk.

Baca Juga: 5 Cara Sederhana Merawat Kesehatan Mental, Jangan Sakiti Dirimu!

Verified Writer

Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya