TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Segera Hentikan, Ini 5 Kebiasaan yang Dapat Membuat Gigi Berantakan

Hati-hati buat kamu yang sering gini

unsplash.com/Rudi Fargo

Gigi yang bengkok dan tidak sejajar adalah masalah yang sangat umum terjadi. Banyak anak-anak maupun orang dewasa mengalami hal ini. Sebenarnya, gigi yang tidak sejajar tidak selalu perlu dirapikan, terkecuali jika gigi tersebut menyebabkan masalah kesehatan atau bicara.

Baik gigi susu maupun gigi permanen bisa menjadi tidak rata. Gigi bayi terkadang bergerak ke posisi bengkok karena terlalu kecil untuk mengisi jumlah ruang gusi yang dialokasikan untuknya. Tetapi selain itu, kebiasaan yang berkepanjangan juga bisa menyebabkan gigi menjadi terdorong keluar atau bengkok. Karenanya, kebiasaan ini harus dihindari sebelum benar-benar membuat posisi gigi menjadi berantakan.

Inilah beberapa kebiasaan buruk yang dapat memicu struktur gigi berantakan.

1. Mengunyah es batu

unsplash.com/Victoria Wendish

Bagi sebagian orang, mengunyah es batu adalah kebiasaan yang seringkali tidak disadari dan bahkan tampak tidak berbahaya. Padahal, mengunyah es batu bisa menyebabkan retakan kecil di enamel. Retakan ini dapat membesar dari waktu ke waktu dan pada akhirnya menyebabkan gigi patah. Karena itu, sebaiknya kamu tidak mengunyah es batu.

Bahkan, The American Dental Association menyarankan bagi individu yang sulit menghentikan kebiasaan mengunyah es batu untuk tidak makan es batu sama sekali. Sebagai gantinya, cobalah untuk memilih air dingin tanpa tambahan es batu.

Baca Juga: Bisa Memutihkan Gigi, Apa Saja Efek Samping dari Bleaching Gigi?

2. Menggigit benda-benda keras

unsplash.com/JESHOOTS.COM

Sebagian orang memiliki kebiasaan tanpa sadar mengunyah pensil atau menggigit benda saat sedang berkonsentrasi. Dilansir dari laman WebMD, hal ini memberikan banyak tekanan pada gigi, yang lama-kelamaan dapat menyebabkan gigi patah. Ini juga bisa menjadi pemicu perilaku menggeretakkan gigi.

Jika ini adalah kebiasaanmu saat sedang gugup, cobalah cari pengganti yang lebih sehat. Misalnya, mengunyah permen karet tanpa gula. Kebiasaan ini tidak akan menyebabkan kerusakan gigi, bahkan justru merangsang produksi air liur dan membantu membersihkan gigi.

3. Tidak rutin memeriksakan kondisi gigi satu kali setiap tahun

unsplash.com/Rudi Fargo

Tidak memeriksakan gigi setidaknya setiap tahun oleh dokter gigi terkadang bisa membawa masalah, seperti masalah gusi dan gigi berlubang yang tidak tertangani. Dilansir dari laman Healthline, hal ini dapat menyebabkan masalah gigi yang lebih parah, misalnya gigi bengkok dan masalah kesehatan gigi lainnya.

Jadi, jangan lupa untuk memeriksakan gigi setidaknya satu kali setiap tahun walaupun kamu merasa gigi dalam keadaan baik-baik saja.

4. Mengisap jempol 

absolutedental.com

Mengisap jempol adalah kebiasaan yang biasanya dimulai ketika individu masih berusia anak-anak atau bahkan bayi. Tapi jika terus dibiarkan, kebiasaan ini dapat berdampak signifikan pada kesejajaran gigi. Tekanan yang konsisten pada dentin, enamel, dan tulang yang kurang stabil dapat menyebabkan gigi bengkok.

Seiring waktu, mengisap jempol juga dapat menyebabkan gigi seseorang bergeser, menurut American Dental Association (ADA). Beberapa orang juga bisa mengalami kondisi overbite. Masalah gigi ini lebih sering terjadi pada mereka yang mengisap jempol lebih intens. Sedangkan menaruh ibu jari di mulut secara pasif tanpa mengisapnya cenderung tidak menyebabkan ketidaksejajaran gigi.

Baca Juga: Ini 5 Akibatnya Kalau Kamu Pakai Tusuk Gigi dengan Cara yang Salah

Verified Writer

Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya