Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Mulut kering mengacu pada kondisi di mana tidak ada cukup air liur atau saliva untuk menjaga mulut tetap basah. Mulut kering dapat disebabkan oleh banyak hal, mulai dari kurang minum, efek samping obat-obatan tertentu, masalah penuaan, atau kondisi medis tertentu.
Tidak memiliki cukup air liur dan mengembangkan mulut kering juga dapat mengarah ke beberapa komplikasi. Berikut adalah beberapa komplikasi umum dari mulut kering.
1. Penyakit gusi
ilustrasi penyakit gusi (oxforddentist.co.uk) Penyakit gusi merupakan komplikasi yang umum dari mulut kering. Penyakit gusi disebabkan oleh infeksi bakteri dari plak dan penumpukan karang gigi pada gusi, menurut laman National Health Service.
Penyakit gusi bisa berbahaya bagi kesehatan mulut karena meningkatkan risiko terjadinya kerusakan gigi, memungkinkan pembusukan mencapai akar gigi. Penyakit gusi juga dapat menjalar ke struktur pendukung gigi, mengakibatkan gigi goyang dan kehilangan gigi.
Baca Juga: Tumbuh Gigi Bungsu, Apakah Harus Dicabut?
2. Erosi gigi
ilustrasi gigi (pexels.com/Shiny Diamond) Erosi gigi ialah terkikisnya permukaan gigi karena adanya asam yang tertinggal di gigi dari makanan, minuman, atau asam yang keluar dari perut. Asam ini dapat melarutkan kristal yang membentuk gigi, yang menyebabkan hilangnya permukaan gigi.
Selain itu, asam tersebut juga bisa melembutkan permukaan gigi, yang membuatnya lebih mudah terkikis oleh abrasi. Hilangnya lapisan pelindung ini membuat gigi menjadi rentan terhadap kerusakan gigi dan infeksi saluran akar.
Menurut laman Better Health Channel, erosi gigi dapat dicegah salah satunya dengan memastikan mulut tetap terhidrasi. Sebab, air liur dapat membersihkan asam dari mulut, menetralkan asam, dan memperbaiki mineral gigi. Sebaliknya, air liur yang berkurang dapat meningkatkan risiko erosi gigi.
3. Gigi berlubang
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
ilustrasi gigi (pexels.com/Oleg Magni) Orang dengan mulut kering lebih mungkin mengalami kerusakan gigi, dan mungkin juga mengalami kerusakan di sepanjang garis gusi. Mulut kering memungkinkan asam berbahaya, plak, dan sisa-sisa makanan tetap berada di gigi, yang kemudian memicu kerusakan gigi.
Mulut kering biasanya menyebabkan kerusakan pada gigi depan bawah, yang biasanya terlindungi dengan baik oleh air liur yang dihasilkan dari bawah lidah. Untungnya, kondisi ini dapat dicegah dengan diet yang tepat dan membersihkan gigi secara menyeluruh dengan pasta gigi yang mengandung fluorida.
4. Nutrisi yang kurang terpenuhi
ilustrasi makan makanan sehat (pexels.com/Mikhail Nilov) Mulut kering bisa memengaruhi pemenuhan gizi. Dijelaskan laman Verywell Health, mulut kering dapat memengaruhi kebiasaan makan dengan cara:
- Mengubah indra perasa
- Rasa tidak enak yang terus-menerus di mulut
- Seriawan
- Kesulitan mengunyah dan menelan makanan
- Sakit tenggorokan
Baca Juga: Apakah Mulut Kering Bisa Menjadi Gejala COVID-19?