TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Komplikasi yang Akan Terjadi pada Tubuh Setelah Terinfeksi COVID-19

Perlu segera ditangani

safetyservicesdirect.com

Virus SARS-CoV-2 merupakan virus menular yang menyerang sistem pernapasan. Gejala awal dari penyakit ini, antara lain demam, batuk, dan sesak napas yang bisa tampak 2 hingga 14 hari setelah terpapar virus.

Walaupun mula-mula menyerang sistem pernapasan, virus ini dapat berkembang dan merusak bagian tubuh yang lain, terutama ketika individu sedang sakit parah. Berikut beberapa hal yang akan terjadi pada tubuh ketika terinfeksi COVID-19.

1. Paru-paru

Care2.com

Karena COVID-19 merupakan penyakit pernapasan, biasanya paru-paru akan terkena dampak dari COVID-19 terlebih dahulu. Menurut Centers for Disease Control and Prevention, gejala awal dari infeksi virus SARS-CoV-2 berupa demam, batuk, serta sesak napas yang akan muncul 2 atau 14 hari setelah tubuh terpapar virus.

Tingkat keparahan infeksi ini sendiri bervariasi, dari gejala yang ringan atau tanpa gejala hingga fatal. Para lansia dan yang memiliki gangguan kesehatan kronis, mereka memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami gejala yang parah.

COVID-19 mempengaruhi paru-paru dengan beragam cara, mulai dari gejala pernapasan minor, pneumonia, hingga kerusakan paru-paru parah. Kerusakan yang terjadi pada paru-paru ini dapat menyebabkan cairan bocor dari pembuluh darah kecil di paru-paru.

Cairan tersebut akan terkumpul di kantung udara paru-paru atau alveoli. Akibatnya, paru-paru akan sulit mentransfer oksigen dari udara ke darah.

Baca Juga: Pandemik Virus Corona, Baca Surat Pakar Virus untuk Anak-anaknya

2. Perut dan Usus

nova100.com.au

Menurut data dari Centers for Disease Control and Prevention, sejumlah pasien yang terinfeksi COVID-19 juga melaporkan gejala gastrointestinal, seperti mual atau diare. Akan tetapi, gejala ini sebenarnya sangat jarang dialami, kebanyakan justru merasakan adanya masalah dengan paru-paru.

Penelitian yang diterbitkan oleh New England Journal of Medicine dan medRxiv melaporkan bahwa sampel tinja dari sejumlah partisipan positif COVID-19 juga dinyatakan terinfeksi virus ini. Akan tetapi, para peneliti yang terlibat belum dapat memastikan apakah penularan virus melalui tinja mungkin terjadi.

3. Jantung dan Pembuluh Darah

medicalnewstoday.com

COVID-19 juga dapat memengaruhi jantung dan pembuluh darah. Gejala yang mungkin muncul: irama jantung yang tidak teratur, kurang darah, atau tekanan darah rendah sehingga membutuhkan obat-obatan.

Namun, menurut The Lancet, sampai saat ini tidak ada indikasi bahwa virus ini dapat merusak jantung secara langsung.

4. Hati dan Ginjal

campanellahealthcenter.com

Ketika sel-sel hati mengalami peradangan atau rusak, sel-sel ini dapat bocor dan menyebabkan jumlah enzim yang masuk ke dalam aliran darah melebihi kadar normal.

Menurut laporan The Lancet, pada pasien yang positif COVID-19 juga ditemukan tanda-tanda kerusakan hati. Akan tetapi, dokter tidak dapat memastikan apakah sebenarnya virus atau obat yang digunakan untuk merawat pasien COVID-19 yang menyebabkan kerusakan.

Sejumlah pasien yang dirawat di rumah sakit karena COVID-19 juga dilaporkan mengalami kerusakan ginjal akut.

Dilansir laman Jama Network, kadang kondisi ini harus diatasi dengan transplantasi ginjal, persis seperti yang terjadi pada pasien SARS dan MERS. Bahkan, menurut World Health Organization (WHO), terdapat bukti yang menunjukkan bahwa virus ternyata dapat menyebabkan cedera ginjal.

Baca Juga: Suspect Virus Corona yang Meninggal Idap Komplikasi

Verified Writer

Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya