TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hati-hati, Ini 5 Penyakit Kronis yang Rentan Menyerang Saat Banjir

Kamu yang sering kebanjiran wajib waspada

unsplash.com/Chris Gallagher

Saat musim hujan tiba, beberapa daerah di Indonesia masih ada yang berpotensi mengalami banjir. Musibah banjir ini bukan hanya merusak lingkungan, tapi juga bisa membawa penyakit yang kronis.

Air banjir mengandung bakteri, virus, dan parasit dalam jumlah sangat tinggi yang dapat menginfeksi manusia melalui mata, mulut, hidung, bahkan kulit. Menurut laman Health dan World Health Organization (WHO), inilah beberapa penyakit terkait dengan banjir yang perlu diwaspadai.

1. Penyakit gastrointestina

pexels.com/Polina Zimmerman

Salah satu risiko terbesar menelan air banjir adalah menelan bakteri, virus, atau parasit yang menyebabkan penyakit gastrointestinal. Penularan terjadi melalui jalur faeco–oral melalui kontak langsung dengan tubuh dan pakaian kotor atau kendaraan atau peralatan yang terkontaminasi bakteri. Selain itu, kadang parasit penyebab infeksi saluran cerna juga disebabkan karena adanya jasad yang mencemari pasokan air.

Sebagian besar infeksi ini mungkin hanya akan menyebabkan muntah atau diare. Namun, gejala ini juga bisa menjadi serius dan mengancam jiwa. Beberapa jenis mikroorganisme yang bisa mencemari air saat banjir hingga memicu gangguan pencernaan adalah Giardia, salmonella, Cryptosporidium, dan E. coli.

Baca Juga: Masuk Musim Hujan, Petani Kalasan Mulai Aktivitas Tanam Padi

2. Penyakit yang ditularkan nyamuk

pexels.com/icon0.com

Banjir juga dapat menarik nyamuk, yang kemudian menyebarkan berbagai penyakit lainnya. Ini karena nyamuk menemukan tempat berkembang biak di semua puing yang menjadi wadah untuk genangan air setelah banjir. Beberapa penyakit yang bisa terjadi akibat nyamuk setelah peristiwa banjir adalah demam berdarah, malaria, zika, dan cikungunya.

Untuk menghindari penularan penyakit akibat gigitan nyamuk, individu harus menggunakan losion pengusir serangga atau memakai baju lengan panjang untuk menghindari gigitan nyamuk.

3. Hepatitis

unsplash.com/National Cancer Institute

Hepatitis sering dianggap sebagai penyakit yang menyebar melalui hubungan seksual atau jarum suntik. Akan tetapi, jenis hepatitis tertentu juga dapat ditularkan melalui makanan atau air yang terkontaminasi. 

Hepatitis A dan E dapat menjadi bahaya dan menyebar di daerah yang terkena banjir karena sulit untuk mencegah kontaminasi air.

4. Penyakit Legionnaires

pexels.com/Andrea Piacquadio

Bakteri Legionella ditemukan secara alami di dalam air dan saat individu menelan atau menghirup air yang terkontaminasi. Mereka dapat tertular penyakit Legionnaires. Legionnaires merupakan infeksi pernapasan yang menyebabkan batuk, sesak napas, demam, dan menggigil. Sebenarnya, penyakit Legionnaires dapat diobati dengan antibiotik. Akan tetapi, jika tidak terdeteksi dan diobati sesegera mungkin, ini bisa berakibat fatal.

Legionnaires biasanya menular ketika persediaan air minum terkontaminasi. Namun, kadang individu dapat tertular penyakit Legionnaires setelah terpapar air banjir. 

Baca Juga: Memasuki Musim Hujan, Ini 5 Tips Persiapan Menghadapi Cuaca Ekstrem

Verified Writer

Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya