Chronic Myelogenous Leukemia: Penyebab, Gejala, Pengobatan
Kanker yang dimulai di dalam sumsum tulang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Chronic myelogenous leukemia atau chronic myeloid leukemia (CML) adalah kanker yang dimulai di dalam sumsum tulang. Ini adalah jaringan lunak di tengah tulang yang membantu membentuk semua sel darah.
CML menyebabkan pertumbuhan sel yang belum matang dan matang yang tidak terkendali yang membuat jenis sel darah putih tertentu yang disebut sel myeloid. Sel-sel yang sakit menumpuk di sumsum tulang dan darah.
Dalam kasus CML, sumsum tulang membuat granulosit abnormal (sejenis sel darah putih). Sel-sel abnormal ini juga disebut blast. Ketika sel-sel abnormal mendesak keluar sel-sel sehat, ini dapat menyebabkan infeksi, anemia, dan mudah berdarah. Sel-sel abnormal juga dapat menyebar ke luar darah ke bagian tubuh lainnya.
CML biasanya terjadi pada orang dewasa selama atau setelah usia paruh baya. Ini jarang terjadi pada anak-anak.
1. Penyebab dan faktor risiko
CML terjadi saat ada sesuatu yang salah dalam gen sel sumsum tulang. Namun, tidak jelas apa yang awalnya memicu proses ini. Akan tetapi, dokter telah menemukan bagaimana hal tersebut berkembang menjadi CML. Berikut penyebab CML bisa berkembang:
- Kromosom abnormal berkembang: Sel manusia umumnya terdiri dari 23 pasang kromosom. Kromosom ini memegang DNA yang berisi instruksi (gen) yang mengontrol sel-sel dalam tubuh. Pada orang dengan CML, kromosom dalam sel darah bertukar bagian satu sama lain. Bagian kromosom 9 bertukar tempat dengan bagian kromosom 22, menciptakan kromosom 22 ekstra pendek dan kromosom 9 ekstra panjang. Kromosom ekstra pendek 22 disebut dengan kromosom Philadelphia, sesuai dengan nama kota tempat ditemukannya. Kromosom Philadelphia muncul dalam sel darah 90 persen orang dengan CML.
- Kromosom abnormal menciptakan gen baru: Kromosom Philadelphia menciptakan gen baru. Gen dari kromosom 9 bergabung dengan gen dari kromosom 22 untuk membuat gen baru yang disebut dengan BCR-ABL. Gen BCR-ABL berisi instruksi yang memberi tahu sel darah abnormal untuk memproduksi terlalu banyak protein, yang disebut dengan tirosin kinase. Tirosin kinase menyebabkan kanker dengan cara membiarkan sel darah tertentu tumbuh di luar kendali.
- Gen baru memungkinkan terlalu banyak sel darah yang sakit: Sel darah berasal dari sumsum tulang, bahan spons di dalam tulang. Saat sumsum tulang berfungsi dengan normal, maka ia menghasilkan sel-sel yang belum matang (sel induk darah) dengan cara yang terkontrol. Sel-sel ini kemudian matang dan berspesialisasi menjadi berbagai jenis sel darah yang beredar di tubuh, yaitu sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Pada CML, proses ini tidak bekerja dengan baik. Tirosin kinase yang disebabkan oleh gen BCR-ABL memungkinkan terlalu banyak sel darah putih untuk tumbuh. Sebagian besar atau semua sel ini mengandung kromosom Philadelphia yang abnormal. Sel darah putih yang sakit tidak tumbuh dan mati seperti sel normal. Sel-sel darah putih yang sakit menumpuk dalam jumlah besar, memadati sel-sel darah yang sehat dan merusak sumsum tulang.
CML sedikit lebih umum terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan. Ini bisa terjadi pada usia berapa pun, tetapi sebagian besar memengaruhi individu usia 40 hingga 50-an. Meskipun sangat jarang pada usia muda, yaitu pada usia 20-29, CML bisa muncul dengan sendirinya dalam bentuk yang lebih agresif, seperti fase akselerasi atau fase blastik.
Terdapat lebih dari 4.000 kasus baru CML dari 30.000 kasus baru leukemia yang didiagnosis setiap tahun, mengutip National Organization for Rare Disorders. Ada peningkatan tingkat kejadian CML di antara orang-orang yang telah terpapar radiasi, seperti orang-orang yang selamat dari bom atom yang dijatuhkan di Nagasaki dan Hiroshima.
Riwayat keluarga bukan merupakan faktor risiko dari CML. Sebab, mutasi yang mengakibatkan CML tidak diturunkan dari orang tua ke anak-anaknya. Mutasi ini diyakini didapat, yang berarti bahwa berkembang sesudah lahir, seperti dilansir Mayo Clinic.
Baca Juga: Mengenal 7 Jenis Kanker Darah yang Ganas, Bukan Hanya Leukemia!
Baca Juga: Orang Tua Perlu Waspada, Ini 10 Gejala Leukemia pada Anak
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.