TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Limfadenitis: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Bakteri, virus, dan jamur bisa sebabkan limfadenopati

ilustrasi limfadenitis (freepik.com/freepik)

Kelenjar getah bening merupakan organ kecil berbentuk oval, yang mengandung sel kekebalan untuk menyerang dan membunuh penyerbu asing, seperti virus. Kelenjar getah bening merupakan bagian penting dari sistem kekebalan tubuh.

Sekitar 600 kelenjar getah bening tersebar dalam kelompok di seluruh tubuh, termasuk di bawah lengan (aksila), di selangkangan (inguinal), di sekitar leher dan rahang dan di dalam dada (mediastinum), dan rongga perut (mesenterika). Namun, kelenjar getah bening yang normal hanya bisa dirasakan di bawah rahang, di bawah lengan, dan di daerah selangkangan.

Kelenjar getah bening dihubungkan oleh pembuluh limfatik, yang membawa getah bening ke seluruh tubuh. Getah bening merupakan cairan bening yang mengandung sel darah putih (leukosit) dan jaringan mati dan sakit untuk dibuang.

Fungsi utama dari kelenjar getah bening adalah untuk menampung sel-sel tubuh yang melawan penyakit dan untuk menyaring getah bening sebelum masuk kembali ke sirkulasi. 

Saat kamu sedang sakit dan kelenjar getah bening mengirimkan sel dan senyawa yang melawan penyakit, kelenjar getah bening kemungkinan menjadi meradang atau sakit. Nah, kondisi saat kelenjar getah bening mengalami peradangan dan membesar disebut sebagai limfadenitis. 

Limfadenitis biasanya terjadi karena infeksi. Kelenjar getah bening yang terinfeksi biasanya merupakan infeksi sekunder yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur di tempat lain di tubuh. Dalam kasus yang jarang, kelenjar getah bening bisa membesar karena kanker.

Limfadenitis bisa dengan cepat menyebar ke kelenjar lain di seluruh tubuh dan membutuhkan perawatan segera dengan antibiotik, antivirus, atau antijamur.

1. Penyebab

ilustrasi infeksi virus (unsplash.com/CDC)

Kelenjar getah bening merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh yang berfungsi untuk mengisolasi patogen penyebab penyakit, sehingga sel darah putih khusus (limfosit) bisa menghancurkannya, mengutip Verywell Health.

Infeksi bakteri, virus, dan jamur memicu respons inflamasi di dalam kelenjar getah bening dan menyebabkan limfadenopati. Kelenjar itu sendiri kemudian bisa terinfeksi dan menyebarkan infeksi ke seluruh sistem limfatik dalam hitungan jam.

Istilah limfadenitis terkadang digunakan secara bergantian dengan limfadenopati, meski kedua kondisi ini berbeda. Limfadenitis adalah infeksi kelenjar getah bening yang menunjukkan infeksi yang mendasarinya, sementara limfadenopati hanya menggambarkan pembesaran abnormal atau konsistensi kelenjar getah bening karena sejumlah alasan.

Bakteri streptokokus dan stafilokokus merupakan penyebab paling umum dari limfadenitis, meski kondisi ini juga bisa disebabkan oleh infeksi virus seperti HIV. Flu biasa juga bisa mengakibatkan kelenjar getah bening membengkak. Selain itu, tuberkulosis, demam kucing (bartonella), dan kanker juga bisa menyebabkan limfadenitis, termasuk kanker darah seperti limfoma dan leukemia.

Baca Juga: Limfadenopati: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

2. Jenis

ilustrasi limfadenitis (jem-journal.com/Visual Diagnosis in Emergency Medicine/Volume 54 Issue 6 Pages e141-e142, June 2018)

Dilansir Johns Hopkins Medicine, limfadenitis bisa menjadi salah satu dari dua jenis berikut:

  • Limfadenitis lokal: Merupakan jenis yang paling umum, limfadenitis lokal melibatkan satu atau hanya beberapa kelenjar yang dekat dengan daerah di mana infeksi dimulai. Misalnya, pembesaran kelenjar getah bening karena infeksi amandel bisa dirasakan di daerah leher. 
  • Limfadenitis umum: Jenis infeksi kelenjar getah bening ini terjadi pada dua atau lebih kelompok kelenjar getah bening dan kemungkinan disebabkan oleh infeksi yang menyebar melalui aliran darah atau penyakit lain yang memengaruhi seluruh tubuh.

3. Gejala

ilustrasi berkeringat pada malam hari (pexels.com/Karolina Grabowska)

Peradangan kelenjar getah bening dapat menyebabkan berbagai gejala. Gejala tergantung pada penyebab pembengkakan dan lokasi pembengkakan kelenjar getah bening.

Gejala umum yang dapat menyertai peradangan kelenjar getah bening meliputi:

  • Pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak, dan selangkangan.
  • Gejala saluran pernapasan atas seperti demam, pilek, atau sakit tenggorokan.
  • Pembengkakan tungkai, yang dapat mengindikasikan penyumbatan sistem limfatik.
  • Keringat malam.
  • Pengerasan dan perluasan kelenjar getah bening, yang dapat mengindikasikan adanya tumor.

4. Diagnosis

ilustrasi pemeriksaan kelenjar getah bening (freepik.com/freepik)

Limfadenitis didiagnosis berdasarkan gejala, pemeriksaan fisik, dan tes. Dokter akan meraba (merasakan) kelenjar untuk menentukan lokasi, ukuran, dan karakteristik kelenjar getah bening yang terkena.

Selain itu, dokter kemungkinan juga akan bertanya tentang hal-hal seperti perjalanan baru-baru ini, apakah pernah berkontak dengan kucing atau hewan lainnya, atau jika mengalami luka pada kulit. Ini bisa membantu memberikan gambaran kemungkinan akar penyebab infeksi, yang kemudian bisa dikonfirmasi dengan tes berikut:

  • Tes darah untuk memeriksa tanda-tanda infeksi (seperti jumlah sel darah putih) atau peradangan (seperti ESR dan protein C-reaktif).
  • Kultur darah untuk mengisolasi dan mengidentifikasi penyebab bakteri, termasuk strain stafilokokus dan streptokokus. 
  • Biopsi kelenjar getah bening, yang mana jaringan diangkat untuk evaluasi laboratorium melalui aspirasi jarum halus, biopsi jarum inti, atau biopsi insisional.
  • Pengujian cairan getah bening dalam kultur untuk menentukan jenis bakteri apa yang tumbuh di dalamnya.

Baca Juga: Ketoasidosis Alkoholik: Penyebab, Gejala, Penanganan

Verified Writer

Eliza Ustman

'Menulislah dengan hati, maka kamu akan mendapatkan apresiasi yang lebih berarti'

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya