TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Proktitis: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Merupakan kondisi saat selaput rektum mengalami peradangan

ilustrasi laki-laki di toilet (health.usnews.com)

Proktitis adalah peradangan pada selaput rektum. Selaput rektum merupakan tabung otot yang terhubung ke ujung usus besar. Kotoran melewati rektum ketika keluar dari tubuh. Proktitis bisa menyebabkan nyeri rektal, diare, perdarahan dan keluarnya cairan, serta rasa ingin terus-menerus buang air besar.

Proktitis bisa bersifat akut, yaitu memiliki gejala dalam waktu singkat karena satu penyebab spesifik. Namun, proktitis juga bersifat kronis, yaitu akan mengalami gejala untuk waktu yang lebih lama.

1. Penyebab

ilustrasi proktitis (colorectalsurgeonssydney.com.au)

Dilansir Healthline, ada berbagai penyebab proktitis baik akut maupun kronis, yaitu:

  • Penyakit menular seksual seperti gonore, sifilis, dan klamidia.
  • Infeksi virus seperti herpes genital.
  • Infeksi lain seperti salmonela atau infeksi bakteri yang terjadi setelah pengobatan antibiotik.
  • Cedera dari seks anal atau permainan anal.
  • Komplikasi dari pengobatan radiasi untuk kanker di daerah panggul.
  • Penyakit radang usus yang meliputi kolitis ulseratif dan penyakit Crohn.

Baca Juga: Sering Alami Bokong Sakit? Mungkin Ini 7 Penyebab yang Gak Kamu Sadari

2. Gejala

ilustrasi buang air besar (freepik.com/gpointstudio)

Menurut keterangan dari National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), gejala proktitis yang paling umum yaitu tenesmus, yaitu perasaan tidak nyaman dan sering ingin buang air besar. Gejala lainnya meliputi:

  • Keluarnya lendir atau nanah dari rektum
  • Nyeri di anus atau rektum
  • Nyeri ketika buang air besar
  • Kram perut
  • Nyeri di sisi kiri perut
  • Pendarahan dari rektum
  • Buang air besar berdarah
  • Diare
  • Sembelit
  • Pembengkakan kelenjar getah betah bening atau di selangkangan

Jika seseorang positif HIV dan memiliki proktitis yang disebabkan oleh herpes genital, maka gejala yang dimilikinya mungkin bisa lebih buruk.

3. Komplikasi yang bisa terjadi

ilustrasi anemia akibat proktitis (yoursmileman.com)

Proktitis yang tidak diobati atau tidak merespons pengobatan bisa menyebabkan komplikasi. Mengutip Mayo Clinic, komplikasi yang bisa terjadi antara lain:

  • Anemia. Perdarahan kronis dari rektum bisa menyebabkan anemia. Dengan anemia, seseorang tidak memiliki cukup sel darah merah untuk membawa oksigen yang cukup ke jaringan tubuhnya. Kondisi ini menyebabkan seseorang merasa lelah, pusing, sesak napas, sakit kepala, kulit pucat, dan mudah tersinggung.

  • Bisul. Peradangan kronis pada rektum bisa menyebabkan luka terbuka (borok) pada lapisan dalam rektum.

  • Fistula. Terkadang borok meluas sepenuhnya melalui dinding usus, menciptakan fistula, yaitu hubungan abnormal yang bisa terjadi antara berbagai bagian usus, antara usus dan kulit, atau antara usus dan organ lain, seperti kandung kemih dan vagina.

4. Diagnosis

ilustrasi sampel darah (this.deakin.edu.au)

Untuk menegakkan diagnosis, dokter akan mengajukan pertanyaan seputar gejala pada pasien, termasuk sudah berapa lama ia mengalaminya dan menanyakan seputar riwayat kesehatan dan aktivitas seksual. Dokter mungkin juga akan melakukan pemeriksaan fisik pada rektum untuk memeriksa tanda-tanda peradangan.

Selain itu, dokter mungkin akan memesan tes laboratorium seperti tes darah, tes feses, dan kultur rektal, yang merupakan tes untuk memeriksa tanda-tanda infeksi. Jika dokter mencurigai adanya gangguan atau komplikasi pencernaan yang lebih kronis, mungkin akan dibutuhkan kolonoskopi dan proktoskopi. Pada prosedur tersebut, dokter akan memasukkan tabung tipis dan fleksibel ke dalam anus untuk memeriksa usus, rektum, dan usus besar.

Diagnosis menyeluruh kemungkinan butuh waktu, tetapi ini penting agar pasien bisa mendapatkan penanganan yang tepat.

Baca Juga: Ada Busa di Feses? Ini 5 Penyebab BAB Berbusa yang Perlu Diwaspadai

Verified Writer

Eliza Ustman

'Menulislah dengan hati, maka kamu akan mendapatkan apresiasi yang lebih berarti'

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya