Sindrom Horner: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan
Ditandai pupil mata yang satu lebih kecil dari mata lainnya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sindrom Horner, juga dikenal sebagai oculosympathetic palsy atau sindrom Bernard-Horner atau kelumpuhan okulosimpatik, adalah kondisi yang memengaruhi mata dan bagian wajah. Ini terjadi akibat gangguan jalur saraf simpatik yang menghubungkan batang otak ke mata dan wajah. Kondisi ini dilaporkan relatif jarang.
Umumnya, sindrom Horner hanya memengaruhi satu sisi wajah. Sindrom Horner bisa mengakibatkan gejala seperti kelopak mata terkulai, penurunan ukuran pupil, dan penurunan keringat di sisi wajah yang terkena. Meski gejalanya tidak berbahaya, tetapi gejala tersebut kemungkinan bisa mengindikasikan masalah kesehatan yang lebih serius.
1. Penyebab
Dilansir Mayo Clinic, sindrom Horner disebabkan oleh kerusakan jalur tertentu dalam sistem saraf simpatik. Sistem saraf simpatik mengatur detak jantung, ukuran pupil, keringat, tekanan darah, dan fungsi lain yang memungkinkan seseorang merespons dengan cepat perubahan di lingkungannya.
Jalur saraf yang terkena sindrom Horner dibagi menjadi tiga kelompok sel saraf (neuron), yaitu mencakup:
- Neuron orde pertama: Jalur neuron ini mengarah dari hipotalamus di dasar otak, melewati batang otak dan meluas ke bagian atas sumsum tulang belakang. Masalah di wilayah ini yang bisa mengganggu fungsi saraf yang terkait dengan sindrom Horner antara lain: stroke, tumor, trauma leher, penyakit yang mengakibatkan hilangnya selubung pelindung pada neuron (mielin), dan kista di tulang belakang (syringomyelia).
- Neuron orde kedua: Jalur neuron ini memanjang dari tulang belakang, melintasi bagian atas dada dan ke sisi leher. Penyebab yang berkaitan dengan kerusakan saraf di wilayah ini kemungkinan termasuk: kanker paru-paru, tumor selubung mielin (scwannoma), kerusakan pada pembuluh darah utama yang berasal dari jantung (aorta), operasi di rongga dada, dan cedera traumatis.
- Neuron orde ketiga: Jalur neuron ini memanjang di sepanjang sisi leher dan mengarah ke kulit wajah dan otot-otot iris dan kelopak mata. Kerusakan saraf di wilayah ini kemungkinan terkait dengan: tumor atau infeksi di dekat pangkal tengkorak, sakit kepala cluster, gangguan yang menghasilkan pola siklus sakit kepala parah, migrain, kerusakan pada arteri karotis di sepanjang sisi leher, dan kerusakan pada vena jugularis di sepanjang sisi leher.
Sindrom Horner bisa menyerang siapa pun, usia berapa pun. Penyebabnya yang paling umum pada anak-anak meliputi:
- Cacat aorta hadir ketika lahir.
- Cedera pada leher atau bahu ketika melahirkan.
- Tumor sistem hormonal dan saraf (neuroblastoma).
Dalam beberapa kasus, penyebab sindrom Horner tidak bisa diidentifikasi. Ini dikenal sebagai sindrom Horner idiopatik.
Baca Juga: Sindrom Vena Cava Superior: Gejala, Penyebab, Pengobatan
Baca Juga: Sindrom Bloom: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.