Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Sejak pandemi COVID-19, banyak orang yang lebih memperhatikan kesehatan tubuhnya. Tidak sedikit orang yang panik dan langsung membeli berbagai suplemen atau vitamin yang ada di pasaran. Tak tanggung-tanggung, beberapa orang pun mengonsumsi suplemen tersebut dengan dosis tinggi tanpa anjuran dari ahli gizi atau dokter.
Sebenarnya seberapa penting, sih, peran suplemen dalam pemenuhan nutrisi bagi tubuh kita? Apakah suplemen bisa menggantikan pola makan sehat bergizi seimbang? Sebelum kamu mulai mengonsumsi suplemen, baiknya baca dulu fakta-fakta berikut ini.
1. Terdapat berbagai jenis suplemen
ilustrasi ragam suplemen (pexels.com/Nataliya Vaitkevich) Dilansir Penn Medicine, terdapat berbagai kemasan suplemen, antara lain dalam bentuk pil, bubuk, atau cair. Apa pun jenisnya, tujuan dari suplemen adalah sama, yaitu melengkapi (suplementasi) pola makan supaya kamu sehat dan mendapat nutrisi yang cukup.
Suplemen biasanya mengandung minimal satu jenis bahan, antara lain vitamin, mineral, bahan herbal, asam amino, atau enzim. Beberapa suplemen yang populer juga mengandung multivitamin, sehingga orang tidak perlu mengonsumsi terlalu banyak suplemen dalam sehari. Beberapa contoh suplemen yang populer di pasaran antara lain sebagai berikut.
- Kalsium
- Vitamin D
- Minyak ikan
- Echinacea
- Ginseng
- Teh hijau
- Bawang putih
Baca Juga: Dari Otak sampai Kehamilan, Ini 10 Khasiat Luar Biasa Vitamin B6
2. Meskipun efektif bagi kesehatan, tidak ada suplemen yang bisa menyembuhkan penyakit tertentu
ilustrasi suplemen (unsplash.com/Mika Baumeister) Ada beberapa alasan suatu suplemen menjadi sangat terkenal di kalangan masyarakat. Salah satunya karena suplemen tersebut efektif. Di sisi lain, ahli juga mengatakan bahwa suplemen bisa bermanfaat bagi kesehatan bila tetap diimbangi dengan pola makan sehat bergizi seimbang.
Berikut adalah contoh suplemen dan manfaatnya bagi tubuh:
- Vitamin B12: membantu kesehatan sel saraf dan sel darah dan mencegah anemia
- Asam folat: dikonsumsi oleh ibu hamil dan membantu mencegah cacat bawaan lahir pada janin
- Vitamin D: menguatkan tulang
- Kalsium: menyehatkan tulang
- Vitamin C dan E: mencegah kerusakan sel tubuh
- Minyak ikan: mendukung kesehatan jantung
- Vitamin A: menurunkan risiko penurunan penglihatan akibat usia tua
- Zink: menyehatkan kulit dan menurunkan risiko penurunan penglihatan akibat usia tua
Meskipun penelitian terkait manfaat suplemen bagi tubuh sudah dilakukan sejak lama, tetapi perlu diingat bahwa tidak ada satu suplemen pun yang dapat mencegah atau menyembuhkan suatu diagnosis penyakit tertentu.
3. Tidak semua suplemen aman dikonsumsi
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
ilustrasi konsultasi atau pemeriksaan dokter (freepik.com/ijeab) Pada kebanyakan kasus, suplemen multivitamin tidak memiliki efek samping yang berbahaya. Namun, kamu harus tetap berhati-hati.
Bagi kamu yang memiliki riwayat penyakit tertentu, suplemen bisa jadi berinteraksi dengan obat yang kamu konsumsi secara rutin. Jika kamu memiliki kondisi medis tertentu, seperti penyakit lever, kamu juga tidak boleh sembarangan mengonsumsi suplemen. Beberapa suplemen juga belum diujikan pada ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak. Kamu juga perlu berhati-hati akan hal tersebut.
Sebelum mengonsumsi suplemen, kamu harus kritis. Konsultasikan dengan tenaga ahli profesional terlebih dulu. Kondisi tubuh tiap individu sangat bervariasi dan tidak semua suplemen aman dan efektif.
4. Suplemen bukan pengganti pola makan sehat sehari-hari
ilustrasi pola makan sehat bergizi seimbang (pexels.com/Ba Tik) Dilansir Mayo Clinic, kebutuhan nutrisi utamanya harus dipenuhi melalui pola makan bergizi seimbang. Suplemen tidak dibuat untuk menggantikan makanan utama. Pola makan sehat menawarkan tiga manfaat yang tidak dimiliki suplemen, yakni sebagai berikut:
- Tinggi nutisi. Makanan mengandung mikronutrisi yang kompleks dan bermacam-macam.
- Mengandung serat esensial. Makanan seperti biji-bijian utuh, buah, dan sayur kaya akan serat. Serat dapat menurunkan risiko beberapa penyakit antara lain diabetes, kanker usus, stroke, dan penyakit jantung.
- Memiliki kandungan yang bersifat protektif. Banyak jenis makanan yang mengandung antioksidan (senyawa yang menghambat kerusakan sel dan jaringan).
Baca Juga: Manfaat Vitamin B3 atau Niasin bagi Kesehatan, Asupanmu Sudah Cukup?