TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Dampak Buruk yang Bakal Kamu Alami Kalau Kurang Tidur

Kurang berenergi, sulit fokus, hingga risiko kemandulan

ilustrasi kurang tidur (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Tidur yang cukup merupakan kebutuhan penting bagi kesehatan dan kesejahteraan kita. Namun, dalam kehidupan yang sibuk dan padat, sering kali tidur menjadi prioritas terakhir bagi banyak orang.

Ada masanya kita terpaksa mengorbankan waktu tidur untuk pekerjaan, kegiatan sekolah, atau untuk hiburan semata. Bila hal tersebut dilakukan secara berkala, maka tubuh kita akan mengalami sleep deprivation atau kurang tidur.

Kurang tidur secara teratur dapat memiliki dampak serius pada kesehatan fisik dan mental kita, seperti meningkatnya risiko stres dan obesitas. Selain itu, ada juga beberapa risiko kesehatan lainnya seperti yang dipaparkan berikut ini.

1. Menurunnya kemampuan otak dalam memproses informasi

ilustrasi seseorang yang mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi atau fokus (pexels.com/Min An)

Kurang tidur dapat berdampak negatif pada kognisi dan fungsi otak kita. Tidak cukup tidur bisa membuat kita mengalami kesulitan dalam konsentrasi, memori, dan pengambilan keputusan.

Selain itu, kurang tidur juga akan memengaruhi waktu reaksi dan daya tangkap informasi. Studi dalam jurnal Progress in Brain Research tahun 2010 menyebut bahwa efek yang paling umum yang dialami orang yang kurang tidur adalah berkurangnya kemampuan untuk fokus dan merespons apa yang ada di sekitar.

Kurang tidur juga bisa menyebabkan berkurangnya kemampuan otak untuk merespons emosi dan mempelajari serta mengingat sesuatu. Hal tersebut tentunya bisa sangat mengganggu kegiatan sehari-hari seperti, sekolah, pekerjaan, dan kehidupan sosial.

2. Masalah emosional

ilustrasi seseorang mengalami masalah emosional dan berbicara dengan psikiater (Pexels.com/Alex Green)

Menurut laporan dalam jurnal Experimental Brain Research tahun 2014, dijelaskan bahwa tidur dan emosi sangat berkaitan. Stres dan pengalaman emosional memiliki pengaruh yang besar terhadap kemampuan seseorang untuk tidur, dan begitu juga sebaliknya, kemampuan dan pengalaman tidur seseorang akan sangat berdampak pada emosi orang tersebut. Seseorang yang mengalami kurang tidur cenderung mengalami gejala gangguan kecemasan dan depresi.

Tak hanya itu, orang yang tidak mendapatkan tidur yang cukup cenderung lebih mudah marah, tersinggung, serta lebih rentan terhadap stres. Ketika tubuh tidak diberikan waktu yang cukup untuk pulih dan memperbarui diri, hal ini dapat mengganggu kesehatan mental.

Baca Juga: Studi: Tidur Siang Bisa Cegah Penyusutan Volume Otak 

3. Menurunkan kemampuan fisik dan tingkat energi

ilustrasi kurang berenergi (pexels.com/Chris Creatives)

Tubuh kita butuh tidur yang berkualitas untuk memperbaiki dan memulihkan diri. Salah satu efek langsung dari kurang tidur adalah melemahnya fisik seperti kelelahan berlebihan, kurangnya energi, dan penurunan performa fisik secara umum.

Laporan dalam jurnal Sleep Science tahun 2014 menyebutkan bahwa kurang tidur memengaruhi kapasitas energi, bagaimana tubuh kita melakukan usaha dan kemampuan dalam mengambil tindakan. 

Disebutkan bahwa orang yang kurang tidur cenderung memiliki energi lebih sedikit dibanding orang yang tidurnya cukup. Selain itu, orang yang kurang tidur cenderung tidak mampu melakukan upaya lebih di luar kemampuannya dan kesulitan dalam fokus. Hal ini bisa meningkatkan risiko kecelakaan kerja atau berkendara akibat koordinasi motorik yang terganggu.

4. Masalah metabolisme dan kenaikan berat badan

ilustrasi olahraga (pexels.com/Andres Ayrton)

Sebuah studi dalam jurnal Nature Reviews Endocrinology tahun 2015 menjelaskan hubungan antara kurang tidur dan berbagai masalah metabolik, termasuk peningkatan risiko obesitas dan diabetes tipe 2.

Kurang tidur memengaruhi produksi hormon yang mengatur nafsu makan, seperti grelin dan leptin. Ketidakseimbangan hormon ini dapat menyebabkan peningkatan nafsu makan dan keinginan untuk mengonsumsi makanan tinggi kalori, yang pada akhirnya dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang.

Selain itu kurang tidur juga menurunkan kemampuan metabolisme tubuh terutama dalam mencerna glukosa. Ketidakseimbangan tersebut dapat meningkatkan risiko obesitas dan diabetes tipe 2.

5. Membuat kamu lebih rentan terhadap penyakit

ilustrasi flu atau pilek (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Tidur cukup sangat penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh kita tetap kuat. Kurang tidur dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh melalui beberapa mekanisme.

Selama tidur, tubuh melakukan pemulihan dan perbaikan, termasuk produksi sel-sel imun yang melawan infeksi dan penyakit. Kurang tidur dapat mengganggu proses ini sehingga mengurangi jumlah dan fungsi sel-sel imun penting.

Selain itu, kurang tidur kronis dapat meningkatkan kadar hormon stres, seperti kortisol, yang dapat menekan aktivitas sistem kekebalan tubuh.

Dengan demikian, rendahnya kualitas dan durasi tidur dapat membuat kita lebih rentan terhadap infeksi, sering pilek atau flu, dan meningkatkan risiko penyakit jangka panjang.

Studi dalam jurnal Nature Reviews Immunology menyatakan bahwa tidur memengaruhi sistem imun, meskipun beberapa faktor lain seperti stres juga dapat berkontribusi. 

6. Bisa bikin kamu susah punya keturunan

ilustrasi ibu hamil (pexels.com/Leah Kelley)

Kurang tidur dapat menurunkan kesuburan melalui beberapa mekanisme. Gangguan tidur kronis dapat mengganggu keseimbangan hormon reproduksi, seperti hormon luteinizing (LH), estrogen, progesteron pada perempuan, dan hormon testosteron pada laki-laki. Gangguan hormonal ini dapat mengganggu ovulasi pada perempuan dan mengurangi kualitas sperma pada laki-laki.

Kurang tidur juga dapat menyebabkan stres yang tinggi, yang dapat memengaruhi fungsi reproduksi secara keseluruhan. Kortisol yang tinggi akibat kurang tidur dapat mengganggu produksi hormon reproduksi, merusak kualitas telur, serta menyebabkan gangguan siklus menstruasi.

Baca Juga: Studi: Tidur Kelamaan maupun Kurang Tingkatkan Risiko Infeksi

Verified Writer

Habib Salehudin

Torisugi no Kamen Raido

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya