TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Variasi Normal pada Lidah yang Umum Dialami Masyarakat Indonesia 

Perlu diketahui supaya tidak langsung panik

ilustrasi seseorang menjulurkan lidahnya (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Lidah merupakan organ yang terdiri dari susunan otot yang dilapisi mukosa dan terdapat banyak papila atau tonjolan pada permukaan punggung lidah. Secara umum, lidah memiliki fungsi penting dalam proses mastikasi, menelan, berbicara, dan pengecapan.

Lidah menjadi cerminan kesehatan rongga mulut dan tubuh secara keseluruhan. Banyak penyakit dapat berhubungan dan bermanifestasi pada lidah, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Namun, tidak semua perubahan atau bentuk lidah menjadi tanda terjadinya suatu penyakit. Ada beberapa variasi normal pada lidah yang tidak perlu dikhawatirkan dan umum dialami oleh masyarakat Indonesia. Jadi, apa saja variasi normal pada lidah tersebut?

1. Fissured tongue

ilustrasi fissured tongue (emedicine.medscape.com)

Fissured tongue adalah kondisi adanya alur atau celah pada sisi atas atau samping lidah. Fissured tongue memang tergolong variasi normal pada lidah. Namun, bila disertai nyeri, lebih baik segera periksakan diri ke dokter atau dokter gigi, karena ini bisa menjadi tanda adanya suatu penyakit.

Celah-celah pada fissured tongue merupakan variasi normal pada lidah yang dipengaruhi oleh ras dan genetik seseorang. Celah tersebut dapat terisi oleh sisa-sisa makanan dan bakteri. Oleh karena itu, penting untuk membersihkan lidah agar tidak terjadi iritasi, infeksi, halitosis (bau mulut), dan peradangan.

Baca Juga: Ternyata Lidah Bisa Berubah Warna Jadi Hijau Lho, Guys! Ini 7 Faktanya

2. Geographic tongue

ilustrasi geographic tongue (commons.wikimedia.org/Martanopue)

Geographic tongue adalah kondisi terjadinya peradangan ringan yang melibatkan mukosa lidah dan sering terjadi pada anak-anak. Manifestasi klinis geographic tongue ditunjukkan dengan adanya gambaran seperti pulau pulau berwarna merah dengan tepi keratotik bewarna putih atau kuning. Pulau atau bercak berwarna merah diakibatkan adanya depapilasi papila lidah. Gambaran klinis tersebut sangat bervariasi dan dapat berpindah tempat.

Kebanyakan orang yang memiliki geographic tongue memiliki sensitivitas yang tinggi terhadap rasa asin, pedas, dan panas. Namun, selama tidak menimbulkan gejala yang mengganggu, geographic tongue tidak perlu dilakukan perawatan.

3. Crenated atau scalloped tongue

ilustrasi crenated tongue (beyondexceptionaldentistry.com)

Crenated  tongue atau scalloped tongue timbul pada lidah akibat tekanan dari otot lidah yang menekan gigi. Hal tersebut disebabkan oleh lidah yang besar atau macroglossia, sehingga ruang lidah tidak cukup dan akan menekan gigi yang menghadap lidah.

Bagian lidah yang berkontak langsung dengan gigi, terutama pada tepi lidah, akan menunjukkan gambaran klinis seperti kerang.

4. Hairy tongue

ilustrasi hairy tongue (aaom.com)

Hairy tongue merupakan kondisi di mana papila lidah mengalami pertumbuhan memanjang berlebih, sehingga tampak seperti ada gambaran rambut pada lidah. Hairy tongue sendiri bisa berwarna putih atau hitam, tergantung pada kebiasaan seseorang, misalnya merokok.

Hairy tongue biasanya bersifat sementara dan jarang sekali menyebabkan gejala nyeri ataupun menimbulkan ketidaknyamanan. Namun, tetap dianjurkan membersihkan lidah agar kebersihan tetap terjaga dan tidak terjadi penumpukan makanan, infeksi, dan inflamasi.

Baca Juga: Mengenal COVID Tongue, Bercak di Lidah yang Jadi Gejala Baru COVID-19

Writer

Ignasius Oktadewien

Seseorang yang tertarik pada bidang kesehatan, terutama kesehatan gigi dan mulut.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya