TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

De Quervain Syndrome: Penyebab, Gejala, Penanganan

Kondisi tendon ibu jari membengkak dan menyakitkan

ilustrasi de Quervain's syndrome atau sindrom de Quervain (pexels.com/Amusan)

Ketika sedang asyik menulis atau mengetik di smartphone, tiba-tiba jempol tangan terasa sangat nyeri. Rasanya begitu sakit sampai mengganggu aktivitas. Pernah merasakan kondisi tersebut?

Dari berbagai kemungkinan penyebab, kamu juga patut mencurigai sindrom de Quervain (de Quervain's syndrome atau de Quervain's tenosynovitis). Hmm ... Istilahnya terdengar asing, padahal mungkin kamu sering mengalaminya. Ingin tahu lebih banyak tentang kondisi ini? Simak penjelasan di bawah ini secara saksama, ya!

1. Apa itu de Quervain's syndrome?

ilustrasi de Quervain syndrome atau de Quervain's tenosynovitis (orthoinfo.aaos.org)

Berdasarkan laporan dalam jurnal Current Reviews in Musculoskeletal Medicine, sindrom de Quervain adalah nyeri pergelangan tangan sisi ibu jari akibat inflamasi tendon otot pada bagian tersebut.

Di sekitar ibu jari, terdapat tendon otot abductor pollicis longus (APL) dan otot extensor pollicis brevis (EPB). Otot-otot tersebut berfungsi untuk menggerakkan ibu jari. Ketika tendon otot tersebut mengalami radang, maka timbul nyeri dan bengkak pada pergelangan tangan sekitar ibu jari. Umumnya, nyeri memberat saat gerakan ibu jari, gerakan menggenggam, dan gerakan pergelangan tangan ke arah sisi kelingking. 

Baca Juga: Sindrom Loeys-Dietz: Penyebab, Gejala, Pengobatan

2. Penyebab

ilustrasi cedera pergelangan tangan (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)

Meskipun penyebab pasti gangguan ini masih belum jelas, sindrom de Quervain telah dihubungkan dengan degenerasi tendon otot EPB dan APL, disertai pembentukan jaringan parut dan peningkatan suplai darah yang memicu peradangan. Hal ini mengakibatkan penebalan selubung tendon, menekan tendon otot EPB dan APL, sehingga menimbulkan nyeri yang menyakitkan.

Kondisi ini terkait dengan gerakan pergelangan tangan yang berulang, khususnya gerakan ibu jari dan gerakan pergelangan tangan ke arah sisi ibu jari.

Laporan dalam Journal of Orthopaedic & Sports Physical Therapy menyebutkan, gerakan pergelangan tangan seperti mencengkeram, menggenggam, mengepal, mencubit, atau meremas benda secara berulang-ulang dapat menyebabkan peradangan pada tendon dan selubung tendon serta keterbatasan gerak tendon.

Jika tidak diobati, peradangan dan penyempitan progresif (stenosis) pada tendon ibu jari dapat menyebabkan jaringan parut yang semakin membatasi gerakan ibu jari. 

Dilansir Mayo Clinic, sindrom de Quervain memengaruhi dua tendon di sisi ibu jari pergelangan tangan. Tendon adalah struktur seperti tali yang menempelkan otot ke tulang.

Penggunaan berlebihan yang kronis, seperti mengulangi gerakan tangan tertentu hari demi hari, dapat mengiritasi selubung di sekitar tendon. Jika selubung menjadi teriritasi, tendon bisa menebal dan membengkak. Penebalan dan pembengkakan ini membatasi pergerakan tendon melalui terowongan kecil yang menghubungkannya dengan pangkal ibu jari.

Penyebab sindrom de Quervain lainnya meliputi:

  • Artritis inflamasi, seperti artritis reumatoid.
  • Cedera langsung di pergelangan tangan atau tendon, yang mana ini dapat menyebabkan jaringan parut yang membatasi pergerakan tendon.
  • Retensi cairan, seperti dari perubahan hormon selama kehamilan.

3. Faktor risiko

ilustrasi de Quervain's syndrome atau de Quervain's tenosynovitis (pexels.com/JESHOOTS.com)

Studi dalam jurnal BMC Musculoskeletal Disorder, diperkirakan sekitar 0,5 persen laki-laki dan 1,3 persen perempuan mengalami gangguan ini.

Kebanyakan penderita berusia 40-an dan 50-an. Orang-orang dengan riwayat nyeri pada siku akibat radang tendon juga berisiko terserang. Sindrom de Quervain sering dilaporkan terjadi pada perempuan yang baru melahirkan dan pengasuh anak.

Selain itu, ada beberapa bidang pekerjaan yang berisiko mengalami gangguan ini, misalnya pegolf, petenis, pemancing, tukang kayu, pekerja kantoran, musisi, hingga pelajar yang sering menulis tangan. Ini karena mereka sering menggunakan pergelangan tangan secara berlebihan, sehingga bisa terserang cedera kronis ini.

Selain itu, kebiasaan menggunakan HP dengan posisi yang tidak benar juga dapat menyebabkan gangguan ini.

Ringkasnya, beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko sindrom de Quervain antara lain:

  • Orang-orang antara usia 40 dan 50 memiliki risiko lebih tinggi terkena sindrom de Quervain daripada orang-orang dalam kelompok usia lain, termasuk anak-anak.
  • Kondisi ini lebih sering dialami perempuan.
  • Ibu hamil, karena kondisi ini mungkin terkait dengan kehamilan.
  • Perawatan bayi, misalnya mengangkat anak berulang kali melibatkan penggunaan ibu jari sebagai pengungkit dan mungkin terkait dengan kondisi tersebut.
  • Pekerjaan atau hobi yang melibatkan gerakan tangan dan pergelangan tangan yang berulang. Ini dapat menyebabkan sindrom de Quervain.

4. Gejala

ilustrasi de Quervain's syndrome atau de Quervain's tenosynovitis (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

Menurut sebuah penelitian dalam Journal of Orthopaedic & Sports Physical Therapy, beberapa gejala yang ditimbulkan pada sindrom de Quervain antara lain:

  • Nyeri pergelangan tangan di sisi ibu jari, menjalar ke lengan bawah saat gerakan menggenggam  atau mengangkat ibu jari.
  • Nyeri terasa sakit, terbakar, dan ada sensasi tarikan yang terus-menerus.
  • Nyeri memburuk dengan gerakan tangan yang berulang-ulang, seperti mengangkat, mencengkeram, atau memutar.
  • Bengkak pada pangkal ibu jari di sisi punggung tangan.
  • Nyeri tekan pada pergelangan tangan sisi ibu jari.
  • Kemampuan gerak ibu jari menurun.
  • Teraba penebalan dari selubung tendon di pangkal ibu jari di sisi punggung tangan.
  • Terdapat bunyi (krepitasi) saat tendon ibu jari digerakkan.

Apabila kamu merasakan beberapa gejala di atas, segera lakukan penanganan agar nyeri tidak bertambah parah dan dapat kembali beraktivitas seperti semula.

Baca Juga: Sindrom Gardner: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan

Verified Writer

Indira swastika utama

An ISTJ-T. A medical student who love write :)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya