TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengapa Manusia Menua? Intip Fakta Menariknya di Sini!

Sel-sel dalam tubuh tidak didesain untuk bertahan selamanya

Ilustrasi nenek dan cucunya. unsplash.com/Rod Long

Penuaan mengacu pada perubahan fisiologis yang dialami manusia seiring berjalannya waktu. Penuaan adalah bagian dari kehidupan yang tidak terelakkan.

Sel-sel dalam tubuh tidak didesain Tuhan untuk bertahan selamanya. Fungsi dan struktur dalam sel terus mengalami penurunan terlebih mendekati masa tua.

Penuaan pada manusia menarik perhatian para ahli untuk diteliti dan dikaji. Selama beberapa dekade, para ahli telah mencoba mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan penuaan. 

Dalam sebuah laporan yang dipublikasikan dalam jurnal Ageing Research Reviews, diperkirakan lebih dari 300 teori membahas secara spesifik terkait proses penuaan. Tak sampai di situ, para ahli pun masih terus mempelajari dan menggali fakta-fakta terbarunya.

Kira-kira, mengapa manusia bisa menua, ya? Simak ulasannya berikut ini.

1. Mengenal jenis penuaan

Ilustrasi lansia. freepik.com/gpointstudio

Secara umum, penuaan dikelompokkan ke dalam dua jenis, meliputi:

  • Penuaan seluler: sel adalah bahan penyusun dasar tubuh yang terprogram untuk membelah, berkembang biak, dan melakukan fungsi biologis dasar. Semakin banyak sel membelah, semakin tua usia sel dan menyebabkannya kehilangan kemampuan untuk berfungsi dengan baik. Kerusakan seluler juga meningkat seiring bertambahnya usia sel. Dengan kata lain, penuaan jenis ini disebabkan oleh faktor intrinsik yang terkait dengan penuaan biologis sel.
  • Penuaan terkait lingkungan: penuaan satu ini mengacu pada faktor ekstrinsik, yaitu keadaan lingkungan dan gaya hidup seperti polusi udara, malnutrisi, radiasi ultraviolet, konsumsi alkohol, dan asap rokok. Jika tidak diminimalkan, faktor-faktor tersebut akan mempercepat kerusakan sel dan berkontribusi pada penuaan dini

Baca Juga: 6 Fakta Penuaan Sistem Imun Tubuh dan Cara Mencegahnya

2. Teori terkait penuaan

Ilustrasi lansia. pexels.com/Tristan Le

Beberapa teori yang paling menonjol terkait proses penuaan terdiri dari:

  • Teori penuaan terprogram (programmed theories of aging): disebut juga dengan teori penuaan aktif atau adaptif. Teori ini mengandaikan jika manusia memang secara kodrati dirancang untuk menua. Sel-sel yang ada di dalam tubuh memiliki umur yang telah ditentukan secara alami. Teori penuaan terprogram meliputi teori gen, teori endokrin, dan teori imunologi. 
  • Teori penuaan akibat kerusakan (error theories of aging): teori ini memiliki hipotesis jika penuaan disebabkan oleh perubahan sel yang terjadi secara acak dan tidak direncanakan. Teori penuaan akibat kerusakan terdiri dari teori keausan, teori ketidakstabilan genom, teori rantai silang, teori radikal bebas, teori mitokondria, dan rate-of-living theory.
  • Teori genetik terkait penuaan (genetic theory of aging): teori ini menekankan proses penuaan yang bergantung pada faktor genetika. Diperkirakan teori ini tumpang tindih dengan teori penuaan terprogram, mengingat sifat gen telah ditentukan sebelumnya. Yang termasuk ke dalam teori genetik adalah teori telomer, teori sel induk, dan teori gen umur panjang.
  • Teori evolusi penuaan (evolutionary theory of aging): menurut teori ini, penuaan didasarkan pada seleksi alam. Maksudnya, suatu organisme mulai menua setelah menurunkan sifat adaptif dan mencapai puncak reproduksi. Teori evolusi penuaan meliputi akumulasi mutasi, pleiotropi antagonis, dan disposable soma theory.
  • Teori biokimia terkait penuaan (biochemical theory of aging): teori ini menganggap bahwa reaksi biokimia yang terjadi secara alami dan terus-menerus sepanjang hidup dapat menyebabkan penuaan. Teori ini berakar pada macam-macam konsep seperti produk akhir glikasi lanjutan, respons kejut panas, dan akumulasi kerusakan.

3. Perempuan cenderung hidup lebih lama dibandingkan laki-laki

Perempuan cenderung hidup lebih lama dibanding laki-laki. freepik.com/karlyukav

Beberapa negara menunjukkan tingkat ketahanan hidup perempuan yang lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Ini bukannya tanpa alasan. Beberapa faktor seperti biologis, sosial, dan lingkungan turut mengambil peran dalam keberlangsungan bertahan hidup.

Perempuan memiliki lebih banyak hormon estrogen yang menurut studi ilmiah telah dibuktikan memiliki efek antiinflamasi dan peningkatan kekebalan. Dengan kata lain, hormon tersebut bisa melindungi kaum hawa dari jenis penyakit tertentu. Sementara itu, hormon testosteron yang banyak ditemukan pada laki-laki justru dapat menekan sistem kekebalan.

Selain itu, perbedaan perilaku antara perempuan dan laki-laki juga bisa memengaruhi ketahanan hidup. Perempuan secara umum lebih mengutamakan konsumsi makanan yang lebih sehat, mengemudi dengan lebih hati-hati, jarang merokok atau minum alkohol, dan lebih sering mengakses layanan kesehatan.

4. Angka harapan hidup yang kian meningkat di berbagai negara

Ilustrasi lansia yang sedang bermain video game. pexels.com/Tima Miroshnichenko

Dilansir Healthline, dalam beberapa dekade terakhir angka harapan hidup di seluruh dunia menunjukkan peningkatan yang signifikan. Ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

  • Pemenuhan nutrisi yang lebih baik
  • Kesadaran akan kebersihan
  • Akses kesehatan sudah banyak yang terjangkau
  • Munculnya inovasi baru mengenai perbaikan pengobatan modern yang lebih baik

Faktor-faktor tersebut dipercaya dapat melindungi dan meminimalkan kerusakan sel sehingga dapat meningkatkan angka harapan hidup.

Baca Juga: 10 Tanda Tubuhmu Mengalami Penuaan Dini Tanpa Kamu Sadari

Verified Writer

Indriyani

Full-time learner, part-time writer and reader. (Insta @ani412_)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya