TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Fakta Sindrom Upper Crossed, Waspada Kalau Kamu Sering Nyeri Leher

Waspadai gangguan otot-otot di area leher, bahu, dan dada

ilustrasi pria sedang bekerja dari rumah (pexels.com/cottonbro)

Sindrom upper crossed atau upper crossed syndrome (UCS) merujuk pada kondisi yang ditandai dengan terganggunya otot-otot di area leher, bahu, dan dada. Sindrom ini sering kali diakibatkan oleh postur tubuh yang buruk, seperti posisi kepala condong ke depan saat mengemudi, membaca, atau menggunakan perangkat elektronik dalam waktu lama.

Saat melakukan aktivitas dengan postur tersebut, otot-otot yang terkena dampak menjadi terlalu aktif, sementara otot-otot di sekitarnya menjadi kurang aktif dan lemah. Karena overlapping (tumpang tindih) ini, sindrom upper crossed pun terjadi.

Dirangkum dari berbagai sumber, inilah fakta menarik seputar sindrom upper crossed yang perlu kamu ketahui. Simak sampai akhir, ya!

1. Ketidakseimbangan otot aktif dan otot kurang aktif menjadikannya overlapping

ilustrasi kelelahan saat bekerja (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Seperti yang telah disinggung di awal, sindrom upper crossed syndrome (UCS) terjadi akibat adanya overlapping antara beberapa otot di area leher, bahu, dan dada. Kondisi ini secara gamblang mengacu pada keaktifan otot leher dan bahu yaitu trapezius atas dan levator skapula, serta kelemahan otot dada, pektoralis mayor dan minor.

Otot yang terlalu aktif dan kurang aktif yang tumpang tindih menyebabkan bentuk X berkembang, sehingga dikenal sebagai UCS.

Baca Juga: 7 Latihan Ini Bisa Perbaiki Postur Tubuh Kamu, Simpel untuk di Rumah

2. Salah satu penyebabnya karena posisi duduk yang salah

ilustrasi postur tubuh tubuh saat bekerja di depan laptop (pexels.com/Kampus Production)

Sebagian besar kasus UCS terjadi akibat postur tubuh yang buruk. Hal ini dikaitkan dengan aktivitas duduk atau berdiri dengan kepala condong ke depan dalam waktu lama. Manifestasi postur tubuh yang buruk dapat diamati dari aktivitas:

  • Bersepeda
  • Membaca
  • Mengemudi
  • Menonton televisi
  • Menggunakan laptop, komputer, atau smartphone

Kendati demikian, UCS bisa juga terjadi akibat cedera atau kelainan bawaan.

3. Sakit leher bisa jadi gejalanya

ilustrasi sakit leher (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Karakteristik umum yang melekat pada UCS di antaranya adalah:

  • Posisi kepala sering condong ke depan
  • Kelengkungan ke dalam di bagian tulang belakang yang berkesinambungan dengan leher (peningkatan lordosis serviks)
  • Kelengkungan ke luar di bagian tulang belakang yang mencakup area punggung atas, bahu, dan dada (peningkatan kifosis toraks)
  • Bahu ditinggikan sehingga otot terus menarik ke depan

Dengan demikian, orang yang mengalami UCS sering kali menunjukkan gejala seperti:

  • Sakit kepala
  • Sakit di bagian leher
  • Adanya ketegangan di bagian belakang leher
  • Nyeri bahu
  • Nyeri rahang
  • Nyeri dan sesak di dada
  • Rentang gerakan terbatas di area leher atau bahu
  • Kesulitan duduk, membaca, mengemudi, atau menonton televisi
  • Kesemutan, mati rasa, dan nyeri pada lengan atas

4. Penanganan sindrom upper crossed

ilustrasi berlatih yoga (pexels.com/RF._.studio)

UCS menghadirkan rasa sakit yang tidak nyaman dan sangat berdampak pada aktivitas sehari-hari. Untuk itu, opsi pengobatan yang tepat harus dilakukan sesegera mungkin agar kondisi tidak makin memburuk.

Dokter mungkin akan merekomendasikan beberapa bentuk pengobatan dan perawatan, seperti:

  • Perawatan kiropraktik: ini merupakan serangkaian prosedur terapi yang berguna untuk mengatasi permasalahan pada tulang belakang. Perawatan ini berfungsi untuk meningkatkan pergerakan tulang, menyelaraskan kembali persendian, serta melemaskan otot yang tegang.
  • Terapi fisik: terapis mungkin akan menggunakan beberapa kombinasi pendekatan. Kombinasi tersebut mencakup penjelasan secara ilmiah terkait UCS, pemberian saran latihan yang harus dilakukan, serta rekomendasi penggunaan terapi manual dengan tangan.
  • Latihan: terdiri dari latihan berbaring, duduk, dan berdiri sebagai bentuk praktik sikap tubuh yang baik.

Baca Juga: Pegal Leher dan Lutut selama WFH? Ini Penyebab dan Tips Mengatasinya

Verified Writer

Indriyani

Full-time learner, part-time writer and reader. (Insta @ani412_)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya