Termasuk Mekanisme Pertahanan Diri, Apa Itu Proyeksi Psikologis?
Melibatkan emosi dan perasaan yang tidak diinginkan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Melempar kesalahan kepada orang lain atau berdalih bahwa diri sendiri tidak bersalah padahal kenyataannya bersalah, merupakan bentuk pertahanan diri yang biasa dikenal dengan sebutan proyeksi dalam ranah psikologi.
Proyeksi ini biasanya terjadi secara tidak sadar yang ditunjukkan dengan mengaitkan emosi atau sifat yang tidak diinginkan kepada orang lain.
Sederhananya, proyeksi digambarkan sebagai tindakan menuduh orang lain memiliki perasaan sama dengan apa yang dirasakan. Melalui mekanisme proyeksi, individu terkait lebih mudah menghadapi emosi yang dialaminya.
Dalam beberapa kasus, proyeksi dapat menimbulkan tuduhan yang tidak berdasar. Seperti kasus dalam hubungan percintaan, di mana salah satu pihak menuduh pasangannya berselingkuh, padahal kenyataannya dia yang selingkuh.
Tak jarang timbul pertanyaan, mengapa orang melakukan proyeksi? Untuk menjawab rasa ingin tahu tersebut, simak ulasan berikut ini sampai selesai.
1. Landasan proyeksi psikologis
Ialah Sigmund Freud, seorang psikolog terkemuka asal Austria yang pertama kali menggagas konsep proyeksi psikologis. Melansir Everyday Health, Sigmund Freud diketahui mendapat julukan "Bapak Psikoanalisis" atas kiprahnya dalam ranah psikologi.
Cikal bakal proyeksi muncul ketika Freud menangani para pasiennya kala itu. Selama sesi bincang-bincang dengan para pasien, Freud memperhatikan bahwa terkadang pasiennya menuduh orang lain memiliki perasaan yang sama dengan yang ditunjukkannya.
Contoh klasik dari proyeksi psikologis adalah kisah mengenai seorang perempuan yang tidak setia kepada suaminya, tetapi menuduh suaminya berselingkuh. Contoh lainnya yaitu ketika seseorang merasa terdorong untuk mencuri, kemudian memproyeksikan perasaan tersebut kepada orang lain. Akibatnya, orang tersebut mungkin merasa waswas dan takut jika dompetnya akan dicuri atau dia akan kekurangan uang ketika dia membeli sesuatu.
Baca Juga: Mengenal Pseudoseizure, Kejang yang Dipicu oleh Masalah Psikologis
Editor’s picks
Baca Juga: 7 Dampak Psikologis Ditolak saat Nembak Gebetan, Sakit sih tapi...
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.