TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Riset: Virus Corona Mampu Merusak Jantung Pasien, Jangan Sepelekan!

Bisa meningkatkan risiko gagal jantung dan aritmia

pexels.com/Gustavo Fring

Virus corona adalah jenis virus yang menyerang sistem pernapasan kita. Itu artinya, organ yang paling terkena dampak adalah paru-paru. Maka tak mengherankan jika pasien COVID-19 yang kondisinya sudah parah mengalami pneumonia atau paru-paru basah.

Namun ternyata menurut studi terbaru, virus ini tak hanya menyerang pernapasan saja. Jantung kita bisa terkena imbasnya. Jurnal berjudul “Cardiovascular Implication of Fatal Outcomes of Patients with Coronavirus Disease 2019 (COVID-19)” dari JAMA Cardiology menemukan bahwa lebih dari satu dari lima pasien mengalami keluhan pada jantungnya.

Namun bagaimana hal ini bisa terjadi? Apakah kondisi tersebut berlaku pada semua pasien? Simak penjelasannya berikut ini!

1. Sebanyak 28 persen pasien mengalami kerusakan sel otot jantung

pexels.com./freestocks.org

Sebelum terjun ke penjelasan, kita perlu melihat latar belakang studi terlebih dahulu. Dijelaskan bahwa para peneliti mengambil sampel 187 pasien positif COVID-19 di Wuhan, Tiongkok. Mereka melihat bagaimana pengaruh serangan virus ini kepada tubuh pasien.

Ternyata, hasil menunjukkan bahwa virus tidak hanya menginfeksi saluran pernapasan, jantung juga terkena imbasnya. Setidaknya 28 persen dari subjek penelitian dilaporkan mengalami cedera miokard, yaitu sel otot jantung. Kondisi itu berhubungan dengan gagal jantung dan ketidaknormalan detak jantung.

Namun tidak semua orang berisiko untuk mengalami komplikasi ini. Menurut studi tersebut 70 persen pasien yang terdiagnosis kondisi tersebut telah memiliki riwayat penyakit jantung sebelumnya. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan jika pasien yang sebelumnya sehat-sehat saja juga mengalaminya.

Baca Juga: Virus Corona Bermutasi? Ini 7 Gejala Tak Biasa COVID-19 dari WHO

2. Gangguan jantung dapat terjadi akibat gejala pernapasan yang dialami pasien

medicalnewstoday.com

Pertanyaannya, bagaimana bisa virus pernapasan bisa melebarkan serangannya ke jantung kita? Para ahli kardiologi mengemukakan bahwa ada beberapa kemungkinan mengenai hal ini. Yang pertama terjadi secara tak langsung, timbul akibat gejala pernapasan yang dialami pasien

Pasokan oksigen yang tidak mencukupi ke dalam paru-paru membuat jantung harus bekerja ekstra. Ia kesulitan untuk memompa darah karena absennya oksigen. Akibatnya, detak jantung pun tidak normal, terlalu cepat atau sebaliknya. Hal ini disebut juga sebagai aritmia. 

3. Virus juga bisa menyerang jantung lewat aliran darah

Virus corona masuk ke membran sel. Débora F. Barreto-Vieira/Fiocruz

Serangan virus corona terhadap jantung juga bisa terjadi secara langsung. Direktur pencegahan penyakit kardiologi dari Johns Hopkins School of Medicine, Dr. Erin Michos angkat bicara mengenai persoalan ini.

Dikutip dari LiveScience, ia mengatakan bahwa virus memang pada awalnya menyerang organ pernapasan. Namun mereka juga bersirkulasi di pembuluh darah kita. Itu artinya, besar kemungkinan virus tersebut untuk menyerang organ lain secara langsung, termasuk jantung.

4. Virus bisa mengelabui sistem imun sehingga berbalik menyerang jantung

cloudfront.net

Kemungkinan berikutnya adalah sistem imun terpengaruh tipu muslihat virus corona sehingga berbalik menyerang jantung. Fenomena ini disebut sebagai “cytokine storm” atau badai sitokin. Apa itu dan bagaimana ini bisa terjadi? 

Masih dari sumber yang sama, Michos menjelaskan alur dari fenomena tersebut. Jadi, sel paru-paru dan jantung dilapisi oleh enzim yang sama, yakni ACE2. Lapisan ini merupakan pintu masuk virus untuk menginfeksi sel tapi ia juga berperan dalam melindungi sel tersebut. 

Ketika virus berhasil, respons alami tubuh kita adalah dengan mengeluarkan protein bernama sitokin. Ia berperan untuk membuat peradangan pada organ yang terinfeksi. Kondisi pasien bisa semakin buruk jika peradangan terlalu parah. 

Secara normal, ACE2-lah pihak yang bertugas untuk mencegah hal itu terjadi. Namun ia tak bisa menjalankan tugas dengan baik jika ada virus yang menempel padanya. Sitokin yang dikeluarkan tubuh pun membeludak. Akibatnya peradangan tak hanya terjadi pada paru-paru, tapi juga organ lain termasuk jantung. Inilah yang disebut sebagai badai sitokin. 

Baca Juga: [FOTO] Ini Tampak Asli Virus Corona saat Menginfeksi Sel Tubuh Manusia

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya