TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Faktor Risiko Stroke Ini Bisa Kamu Kontrol dari Sekarang

Yuk, biasakan hidup sehat agar terhindar dari penyakit ini!

freepik.com

Stroke adalah penyakit yang disebabkan karena terhambatnya aliran darah ke otak kita. Data dari World Stroke Organization menunjukkan bahwa satu dari enam orang di dunia menderita penyakit jantung tersebut. Sedangkan dalam setahun, pasien yang meninggal karenanya bisa mencapai angka 5,8 juta orang.

Ada banyak hal yang bisa meningkatkan risiko seseorang terhadap stroke. Penyakit yang lebih berbahaya daripada kanker payudara ini memiliki faktor risiko yang sulit untuk dikendalikan. Misalnya saja, usia, jenis kelamin, genetik, dan ras. Tentu tidak bisa kita atur kan?

Walaupun begitu, masih ada faktor lain yang masih bisa dikontrol melalui gaya hidup. Apa sajakah itu? Simak berikut ini!

1. Tekanan darah

aarp.net

Tekanan darah adalah faktor risiko yang paling signifikan memengaruhi stroke sekaligus yang paling mudah untuk dikontrol. Standar terbaru untuk tekanan darah adalah 130/80. Kamu harus sering memonitornya sejak dini agar tahu apakah kamu berisiko terhadap stroke atau tidak. 

Salah satu cara untuk menurunkan tekanan darah adalah dengan membatasi jumlah garam yang dikonsumsi per hari. Angka maksimal adalah 1.500 miligram. Selain itu, kurangi jenis makanan yang mengandung banyak kolesterol.

2. Berat badan

Ilustrasi timbangan berat badan (IDN Times/Umi Kalsum)

This article supported by vivo as Official Journalist Smartphone Partner IDN Media.

Laman Harvard Health mengatakan bahwa obesitas adalah salah satu faktor yang bisa menyebabkan komplikasi berupa stroke. Oleh karena itu, kamu harus menjaga agar berat badanmu tidak melebihi batas normal, yaitu angka 30 di Body Mass Index (BMI) atau Indeks Massa Tubuh (IMT). Ada banyak kalkulator BMI yang bisa kamu coba di internet atau melalui aplikasi handphone

Baca Juga: Coba Kenali 8 Gejala Stroke yang Bisa Terjadi di Usia Muda

3. Kadar kolesterol di dalam darah

medlineplus.gov

Kolesterol juga memegang peranan yang vital dalam menentukan risiko stroke pada seseorang. Pasalnya, zat tersebut memicu terhambatnya pembuluh darah sehingga alirannya ke otak tidak lancar. Dilansir Stroke.org, tingkat kolesterol yang normal adalah 200. Ketika kamu sudah mencapai angka 240, risiko stroke akan semakin sulit untuk dikontrol. 

Untuk mengatasinya kamu harus memperbanyak konsumsi makanan yang mengandung kolesterol baik. Mereka akan membantumu memerangi kolesterol jahat di dalam darah. Contohnya ikan, alpukat, kacang-kacangan, dan buah tinggi serat.

4. Kadar gula darah

healthline.com

Diabetes, obesitas, dan stroke adalah penyakit yang saling berkaitan. Ketika kadar gula darah tinggi, kamu akan berisiko terkena ketiganya. Sedangkan saat kamu sudah memiliki penyakit diabetes, risiko stroke akan naik sebesar 1,5 kali lipat. Oleh karena itu, jagalah pola makan dan batasi jumlah gula harianmu.

5. Konsumsi alkohol dan obat terlarang

medicaldaily.com

Jurnal berjudul “Stroke Risk Factors, Genetics, and Prevention” yang terbit tahun 2017 mengatakan bahwa alkohol dan obat terlarang memiliki risiko yang besar terhadap berbagai jenis stroke. Konsumsi alkohol akan menimbulkan stroke hemoragik. Sementara obat terlarang bisa menyebabkan hipertensi, yang kita tahu merupakan faktor risiko stroke. 

6. Kebiasaan merokok

frontiersinblog.com

Masih dari jurnal yang sama, rokok tercatat sebagai faktor risiko utama dari stroke. Bahkan diperkirakan ia berkontribusi terhadap 15 persen kematian dari penyakit tersebut. Zat yang terkandung di dalam rokok bisa membuat darah menjadi kental dan menimbulkan plak dalam pembuluh arteri. 

Tidak hanya berbahaya untuk perokok aktif, mereka yang menghirup asapnya juga berada diambang risiko. Oleh karena itu, batasi kebiasaan merokok mulai dari saat ini. Dengan begitu, kamu akan lebih mudah untuk menghentikannya. 

Baca Juga: 5 Manfaat Sehat Stroberi, Ampuh Mencegah Stroke dan Hipertensi!  

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya