TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Musim Pancaroba Bikin Kita Gampang Sakit, Mitos atau Fakta?

Di Indonesia, musim pancaroba disebut juga musim sakit

freepik.com/drobotdean

Akhir-akhir ini, hujan deras turun di sore hingga malam hari dengan petir yang menyambar di mana-mana. Sementara di siang hari, seakan tak terjadi apa-apa, langit tampak cerah dan matahari bersinar terang. Berkebalikan dengannya, angin bertiup begitu kencang sepanjang hari.

Selamat datang di musim pancaroba! Di daerah tropis seperti Indonesia, ini merupakan saat di mana musim mulai berganti dari penghujan ke kemarau atau sebaliknya. Cuaca pun menjadi lebih ekstrem. 

Bagi masyarakat Indonesia, pancaroba disebut juga sebagai musim sakit. Banyak orang yang tiba-tiba "tumbang" karena flu, batuk, pilek, dan lain sebagainya. Itulah kenapa banyak yang mengatakan agar kita lebih berhati-hati saat peralihan musim ini. 

Namun, apakah musim pancaroba benar-benar mampu membuat kita gampang sakit? Bagaimana ini bisa terjadi? Simpan dugaanmu dan cek jawabannya dalam penjelasan berikut ini, ya!

1. Pergantian musim memicu alergi musiman

freepik.com/katemangostar

Pergantian musim ternyata bisa memicu kambuhnya alergi. Ketika udara berubah menjadi kering, alergen lebih mudah untuk menyebar di lingkungan sekitar. Akibatnya, muncul reaksi seperti bersin-bersin, gatal, pilek, dan hidung berair.

Menurut keterangan dari American College of Allergy, Asthma, and Immunology, reaksi alergi umumnya menyebabkan iritasi pada rongga hidung, sehingga virus lebih mudah untuk menginfeksi.

Walaupun begitu, masalah ini tidak terlalu sering terjadi di Indonesia. Hanya sebagian orang saja yang menghadapi risiko tersebut. Masyarakat di negara empat musimlah yang rentan mengalaminya. 

Baca Juga: Ghosting dari Sisi Psikologis, Kenapa Begitu Menyakitkan?

2. Suhu yang dingin di musim pancaroba mampu melemahkan sistem imun tubuh

aarp.net

Seperti yang disebutkan sebelumnya, pada musim pancaroba, cuaca akan berubah menjadi lebih ekstrem daripada sebelumnya. Angin bertiup kencang, curah hujan pun meningkat. Melansir Washington Post, udara yang lebih dingin ini berpotensi untuk membuat pembuluh darah sedikit menyempit.

Jika hal ini terjadi, aliran oksigen serta nutrisi termasuk vitamin D ke seluruh tubuh pun menurun. Akibatnya, sistem imun tubuh jadi lebih lemah. Seperti yang kita tahu, merekalah yang bertugas untuk melawan segala virus, bakteri, dan patogen lainnya agar kita tidak sakit. 

3. Virus lebih kuat di musim pancaroba

freepik.com/kjpargeter

Alasan berikutnya kenapa kita lebih mudah sakit di musim pancaroba berkaitan dengan ketahanan virus di udara. Berdasarkan penjelasan dari National Institutes of Health (NIH), virus penyebab flu dan pilek seperti rhinovirus dan coronavirus (tidak hanya yang menyebabkan COVID-19) bertahan lebih lama dan cepat menular di udara yang dingin. 

Studi dari lembaga yang sama mengatakan bahwa pada suhu yang rendah, lapisan luar virus menjadi lebih kuat dan keras. Hal ini menjadi perlindungan tambahan, sehingga mikroorganisme tersebut lebih aktif dan tangguh. 

4. Jadi, musim memang berkaitan dengan kerentanan terserang penyakit

freepik.com/master1305

Untuk menjawab pertanyaan di awal, dapat disimpulkan bahwa musim memang mampu membuat kita lebih rentan untuk sakit. Bukan sebagai penyebab, melainkan sebagai pemicu. Faktor utama yang berperan secara langsung tetap sistem kekebalan tubuh dan virus penyakit. 

Lalu penyakit apa saja yang biasa menyerang selama musim pancaroba? Berikut ini beberapa di antaranya:

Baca Juga: 10 Makanan Tinggi Probiotik Ini Bisa Bikin Kulitmu Cerah dan Glowing

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya