TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Masalah Kulit yang Sering Diderita Lansia, Penting untuk Diketahui!

Proses penuaan membuat kulit lansia menjadi lebih sensitif

ilustrasi lansia dan anak (freepik.com/freepik)

Saat usia makin bertambah, kulit turut mengalami banyak perubahan seperti berkurangnya keelastisan, kering serta menjadi lebih sensitif. Hal tersebut terjadi karena berkurangnya jaringan lemak antara kulit dan otot serta penurunan fungsi kelenjar keringat.

Oleh sebab itulah, orang yang sudah lanjut usia atau lansia sangat rentan terhadap berbagai masalah serta penyakit kulit. Lantas, masalah kulit apa yang lebih sering dialami oleh lansia? Bahayakah kondisi tersebut? Daripada bingung, temukan jawaban langsung di bawah ini, yuk!

1. Xerosis

ilustrasi kulit kering (pexels.com/Juan Pablo Serrano Arenas)

Kata xerosis mungkin masih asing terdengar di telinga. Dalam dunia medis, istilah ini menggambarkan kulit yang pecah-pecah, gatal, serta kering. Kondisi tersebut lebih rentan dialami oleh lansia dibandingkan orang dewasa ataupun anak-anak.

Dilansir Verywell Health, penurunan fungsi kelenjar keringat serta kelenjar minyak yang terjadi seiring bertambahnya usia membuat kulit lansia lebih rentan mengalami kekeringan. Pasalnya, kedua kelenjar tersebut bekerja sebagai pelembap alami tubuh.

Baca Juga: 6 Masalah Kulit Ini Sering Menyerang Pasien Diabetes

2. Keratosis seboroik

ilustrasi keratosis seboroik (freepik.com/freepik)

Terlihat seperti kutil, keratosis seboroik merupakan pertumbuhan kulit nonkanker yang berwarna cokelat ataupun kehitaman. Penyakit ini umumnya tidak menimbulkan rasa sakit dan sangat jarang berkembang menjadi kanker.

Perlu kamu ketahui jika jaringan abnormal tersebut dapat tumbuh di bagian tubuh mana pun. Namun, kondisi ini paling sering muncul di wajah, dada, bahu, kulit kepala, dan punggung, seperti dijelaskan dalam laman Healthline.

Hingga kini, belum diketahui secara pasti penyebab keratosis seboroik. Para peneliti menduga jika genetik, sering terpapar sinar matahari, serta bertambahnya usia menjadi faktor risiko seseorang mengalami kondisi tersebut.

3. Lentigo

ilustrasi lentigo (freepik.com/rawpixel.com)

Meski terdengar asing, lentigo adalah kondisi umum di mana munculnya bintik-bintik cokelat atau kehitaman pada permukaan kulit. Biasanya bintik-bintik tersebut timbul pada area tubuh yang sering terpapar sinar matahari. Misalnya saja, wajah, lengan, telapak tangan maupun telapak kaki.

Pasalnya, paparan sinar matahari yang berlebihan akan membuat produksi pigmen alami kulit (melanin) meningkat. Alhasil, penumpukan melanin akan membuat anggota tubuh yang sering terpapar sinar ultraviolet menjadi lebih gelap dibandingkan lainnya.

4. Cherry angioma

ilustrasi lansia (pexels.com/Pixabay)

Cherry angioma atau lebih dikenal dengan Campbell de Morgan adalah pertumbuhan kulit yang seperti tahi lalat dan berwarna kemerahan. Kondisi ini umumnya tidak berbahaya selama tak menimbulkan gejala lainnya yang mengkhawatirkan.

Cherry angioma memang lebih umum dijumpai oleh lansia dan paling sering muncul di area dada, perut, dan punggung. Sampai sekarang belum diketahui secara pasti penyebab kondisi tersebut. Namun, faktor genetik serta bertambah usia meningkatkan risiko seseorang mengalami Campbell de Morgan, seperti dilansir Medical News Today.

Baca Juga: 12 Manfaat Meditasi untuk Lansia, Tingkatkan Kualitas Hidup

Verified Writer

I am Lavennia

"Earth" without "Art" is just "Eh".

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya