TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sering Dikira Sama, Ini 5 Bedanya Migrain dan Sakit Kepala Tipe Tegang

Jangan lagi salah membedakannya, ya!

Perbedaan sakit kepala tipe tegang (tension-type headache) dan migrain. Foto: Freepik

Sakit kepala adalah keluhan masalah kesehatan paling umum yang dialami masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Walau umum terjadi, tapi masih banyak yang belum tahu bahwa sakit kepala punya berbagai jenis. Dua di antaranya adalah migrain dan sakit kepala tipe tegang (tension-type headache), yang mana tak jarang dikira sama.

Faktanya, migrain dan sakit kepala tipe tegang adalah kondisi yang berbeda. Jangan sampai salah, yuk, kenali perbedaan antara keduanya lewat penjelasan berikut ini yang dirangkum dari beberapa sumber.

1. Lokasi

Ilustrasi sakit kepala tipe tegang. freepik.com/yanalya

Melansir eMedicineHealth, sakit kepala tipe tegang akan membuat penderitanya merasakan nyeri di kedua sisi kepala, atau rasa seperti diikat di daerah dahi, wajah, atau belakang kepala. Rasa nyeri yang dirasakan bisa menjalar hingga ke leher dan bahu.

Berbeda halnya dengan migrain, yang mana nyeri awal mulanya dirasakan di satu sisi kepala, hingga kemudian akhirnya menyebar ke seluruh daerah kepala. 

Baca Juga: Sakit Kepala Sebelah Kanan? Ini Fakta Medis dan Penyebabnya

2. Kualitas nyeri

freepik.com/wayhomestudio

Penderita sakit kepala tipe tegang biasanya merasakan nyeri seperti kepalanya diikat tali, yang bersifat tetap dengan intensitas nyeri ringan hingga sedang. Perkembangan nyeri biasanya berubah-ubah; kadang nyeri bisa membaik, tapi bisa juga memburuk seiring berjalannya waktu.

Sementara itu, penderita migrain akan merasakan nyeri kepala yang berdenyut atau dirasakan seperti menusuk, dengan intensitas sedang hingga berat.

3. Durasi

Ilustrasi migrain. freepik.com/freepik

Seperti dijelaskan di laman Medscape, pada mulanya penderita migrain akan mengalami nyeri kepala yang terus bertambah intensitasnya dalam waktu 1-2 jam. Intensitas nyeri kemudian menetap selama 4-72 jam.

Sakit kepala tipe tegang episodik biasanya terjadi selama 30 menit hingga 1 minggu. Kondisi ini juga terjadi terus-menerus, bisa menyebabkan kondisi episodik berkembang menjadi kronis. Penderita sakit kepala tipe tegang kronis bisa mengalami nyeri hingga berjam-jam selama lebih dari 15 hari dalam sebulan.

4. Gejala penyerta

freepik.com/yanalya

Melansir MedicineNet, Selain nyeri berdenyut di kepala, penderita migrain bisa mengalami gejala lainnya seperti mual, muntah, sensitivitas berlebihan terhadap cahaya, suara, maupun bau, serta nyeri kepala yang makin parah dengan aktivitas fisik.

Nah, kalau sakit kepala tipe tegang umumnya tidak memiliki gejala penyerta seperti pada migrain.

Baca Juga: 7 Penyebab Umum Sakit Kepala Bagian Belakang, Hati-hati!

Writer

sea salt

ordinary

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya