TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pelihara Kucing Bikin Perempuan Susah Hamil? Ini 5 Fakta Medisnya

Kuncinya adalah jaga kebersihan si kucing kesayangan

Ilustrasi seorang perempuan dengan kucing peliharaan. freepik.com/nakaridore

Kucing termasuk salah satu hewan peliharaan yang diminati banyak orang. Wajahnya yang lucu dan tingkahnya yang menggemaskan membuat banyak orang jatuh cinta dan menjadikannya sahabat untuk menemani hari-hari di rumah.

Namun, di balik kebahagiaan dari memelihara kucing, ada kabar yang beredar kalau memelihara si teman bulu bisa membuat perempuan sulit hamil bahkan mandul. Benarkah demikian? Tanpa berlama-lama, ketahui jawabannya lewat ulasan berikut ini, ya!

1. Kucing bisa menjadi inang dari parasit Toxoplasma gondii

wikimedia.org

Berdasarkan buku Medical Microbiology edisi keempat yang terbit tahun 1996, Toxoplasma gondii adalah parasit yang hanya dapat berkembang biak secara seksual pada kucing, atau disebut juga sebagai inang definitif. Parasit ini juga mempunyai inang perantara lainnya, di antaranya mamalia dan burung.

Parasit inilah yang dalam masyarakat disebut-sebut sebagai penyebab dari susah hamil atau kemandulan. Jadi, perlu diluruskan, bukan kucingnya yang menyebabkan kemandulan.

Baca Juga: 7 Risiko dari Tidur Bersama Kucing, Apa Dampaknya untuk Kesehatan?

2. Parasit Toxoplasma yang ada di kucing dapat menular ke tubuh manusia

freepik.com/v.ivash

Kucing yang telah terinfeksi parasit Toxoplasma dapat menularkannya dengan mudah ke tubuh manusia lewat kotoran atau feses yang tidak dibersihkan dengan steril. Proses penularan dapat terjadi ketika si pemilik menyentuh hewan peliharaannya dan setelah itu menyentuh makanan tanpa cuci tangan terlebih dahulu.

Melansir Healthline, parasit Toxoplasma gondii dapat berkembang biak di dalam usus kucing membentuk kista dan dikeluarkan bersama feses. Selang beberapa minggu kemudian, jutaan kista yang terdapat di kotoran kucing dapat menular melalui sirkulasi.

3. Toxoplasma terbukti dapat mengganggu sistem reproduksi manusia dan janin dalam kandungan

Ilustrasi janin dalam kandungan. pexels.com/Pavel Danilyuk

Sebuah laporan yang dimuat dalam Jundishapur Journal of Microbiology tahun 2013 menyatakan adanya keterkaitan antara kemandulan pada laki-laki dan infeksi Toxoplasma.

Riset menunjukkan bahwa infeksi Toxoplasma pada pasangan tidak subur lebih tinggi daripada pasangan yang subur. Studi yang dilakukan di Tiongkok juga menunjukkan, dari 100 kasus kemandulan pada laki-laki, 36 persen di antaranya terbukti positif Toxoplasma, sedangkan tingkat infeksi pada laki-laki subur hanya 11 persen.

Hasil studi tersebut bisa menjadi bukti bahwa infeksi Toxoplasma dapat mengurangi kesuburan.

Berdasarkan laporan dalam Clinical Microbiology and Infection tahun 2002, perempuan dengan yang terinfeksi Toxoplasma saat hamil dapat menularkannya ke janin. Penularan ini bisa menyebabkan anak nantinya mengalami gangguan penglihatan hingga kebutaan, hidrosefalus, keterbelakangan mental, serta menurunkan sistem kekebalan tubuh.

4. Tak hanya pada kucing, parasit Toxoplasma juga dapat ditularkan melalui media lain

pexels.com/JESHOOTS

Berdasarkan buku Foodborne Parasites tahun 2018, parasit Toxoplasma tidak hanya menginfeksi kucing, tetapi juga hewan berdarah panas lainnya seperti babi, ayam, domba, dan kambing.

Jika daging hewan yang terinfeksi tidak dimasak sampai matang sempurna, kemungkinan parasit Toxoplasma akan menginfeksi tubuh manusia yang mengonsumsi daging tersebut.

Jadi, sebagai salah satu langkah pencegahan, usahakan untuk selalu mengonsumsi daging yang benar-benar matang untuk menghindari infeksi parasit Toxoplasma.

Baca Juga: 7 Risiko Kesehatan Memelihara Kucing, Apakah Berbahaya untuk Kita?

Verified Writer

Lula Lula

you can reach me on my IG @lulumaryamah23

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya