TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kegagalan Ovarium Prematur: Penyebab, Gejala dan Penanganan

Merupakan kondisi ketika ovarium kehilangan fungsinya

ilustrasi ovarium (pexels.com/Nadezhda Moryak)

Kegagalan ovarium prematur atau premature ovarian failure (POF), atau juga dikenal dengan primary ovarian insufficiency adalah kondisi ketika ovarium atau indung telur tidak berfungsi secara normal, yang terjadi pada perempuan berusia di bawah 40 tahun.

Kondisi ini ditandai dengan ovarium yang tidak menghasilkan hormon estrogen serta tidak melepaskan sel telur secara teratur. POF menyebabkan rendahnya kadar estrogen dalam tubuh yang berakibat pada infertilitas atau ketidaksuburan.

Dirangkum dari Mayo Clinic dan WebMD, berikut merupakan penyebab, gejala, komplikasi dan penanganan POF.

1. Penyebab

ilustrasi kegagalan ovarium prematur atau prematur ovarian failure (indiraivf.com)

Perempuan memiliki folikel atau kantung di dalam ovarium yang berfungsi menghasilkan sel telur. Rata-rata, perempuan dilahirkan dengan dua juta benih yang nantinya akan berubah menjadi folikel saat masa pubertas hingga menopause.

Pada perempuan dengan POF, folikel tersebut akan habis atau kehilangan fungsinya. Hal-hal lain yang mungkin menjadi penyebab kondisi tersebut di antaranya:

  • Penyakit autoimun, yang mana sistem kekebalan tubuh seseorang menghasilkan antibodi terhadap jaringan ovarium, merusak folikel yang mengandung telur dan merusak sel telur.
  • Kemoterapi dan terapi radiasi. Terapi ini dapat merusak materi genetik dalam sel.
  • Racun seperti asap rokok, bahan kimia, dan pestisida.
  • Kelainan genetik dan kromosom.
  • Infeksi virus.
  • Faktor yang tidak diketahui.

Adapun faktor risiko yang turut memicu POF adalah:

  • Operasi ovarium.
  • Usia. Risiko meningkat pada perempuan berusia 35-40 tahun. Namun, POF juga mungkin terjadi pada perempuan dengan usia kurang dari itu bahkan pada remaja.
  • Riwayat keluarga. Risiko akan meningkat jika terdapat anggota keluarga yang mengidap POF.

Baca Juga: Manfaat Jamu Kunyit Asam, Minuman Tradisional Tinggi Antioksidan

2. Gejala

Sulit berkonsentrasi adalah salah satu gejala premature ovarian failure atau kegagalan ovarium prematur. (pexels.com/Energepic.com)

Beberapa perempuan dengan POF masih mengalami menstruasi bahkan kehamilan. Namun, sebagian sulit hamil. Gejala paling umum adalah menstruasi yang tidak teratur, bahkan bisa berhenti selama bertahun-tahun. Beberapa gejala lainnya antara lain:

  • Hot flashes, yaitu perasaan hangat yang muncul secara tiba-tiba, biasanya terasa di leher, wajah, dan dada.
  • Berkeringat pada malam hari.
  • Kecemasan, depresi, atau perubahan suasana hati.
  • Sulit berkonsentrasi dan ingatan yang bermasalah.
  • Perubahan gairah seks.
  • Sulit tidur.
  • Vagina kering yang dapat mengganggu aktivitas seksual.

3. Diagnosis

ilustrasi pemeriksaan panggul oleh dokter (medbriefnamibia.com)

Jika seseorang mengalami menstruasi yang jarang atau bahkan berhenti, biasanya dokter akan melakukan tes darah untuk memeriksa kadar hormonnya. Beberapa hal yang akan diperiksa adalah:

  • Follicle stimulating hormone (FSH), adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari untuk mengendalikan siklus menstruasi dan pelepasan sel telur.
  • Estradiol, yaitu sejenis hormon estrogen yang dihasilkan oleh ovarium.

Selain itu, dokter mungkin juga akan menyarankan USG transvaginal untuk mengetahui kondisi indung telur pasien. Perempuan dengan POF biasanya memiliki indung telur yang lebih kecil dengan folikel yang lebih sedikit.

Dokter mungkin akan mendiagnosis POF apabila pasien berusia kurang dari 40 tahun namun memiliki salah satu indikator berikut:

  • Kadar FSH tinggi pada pemeriksaan yang dilakukan setidaknya dua kali dengan jeda satu bulan.
  • Tingkat estradiol rendah, yang mana ini menandakan bahwa ovarium tidak lagi menghasilkan hormon estrogen.
  • Menstruasi tidak teratur selama 3 bulan berturut-turut.

4. Komplikasi yang bisa terjadi

ilustrasi gangguan kecemasan (pexels.com/Kat Smith)

Tingkat estrogen yang rendah tidak hanya dapat memengaruhi kemampuan perempuan untuk hamil. Estrogen juga dibutuhkan untuk kesehatan jantung dan tulang. Jika ovarium tidak dapat menghasilkan hormon ini, masalah yang dapat terjadi dapat meliputi:

  • Depresi dan kecemasan.
  • Gangguan indra penglihatan, termasuk mata kering.
  • Kolesterol tinggi yang berisiko terkena penyakit jantung.
  • Tiroid kurang aktif.
  • Osteoporosis.
  • Infertilitas.

Baca Juga: Gejala Tampak Ringan, tapi Bisa Mematikan! Ini 7 Fakta Kanker Ovarium

Verified Writer

Lula Lula

you can reach me on my IG @lulumaryamah23

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya