TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Masalah Kesehatan Serius Akibat Fatty Liver, Awas!

Pola hidup sehat menjadi solusinya!

Ilustrasi fatty liver (liverfoundation.org)

Fatty liver atau penyakit hati berlemak merupakan kondisi yang terjadi ketika organ hati menjadi berlemak. Kondisi ini seringkali dijumpai pada penderita obesitas, diabetes, dislipidemia, dan hipertensi.

Seringkali fatty liver tidak menimbulkan gejala dan terdeteksi hingga terjadinya komplikasi. Tetapi, salah satu tanda dari kondisi ini adalah nyeri di perut kanan atas dan juga kelelahan berlebihan. So, jika fatty liver berbahaya, komplikasi apa saja yang ditimbulkan? Yuk, kita cari tahu bersama!

1. Menyebabkan kerusakan dinding arteri pembuluh darah

Ilustrasi fatty liver (www.health.harvard.edu)

Tahukah kamu bahwa fatty liver bisa lebih destruktif pada kesehatan kita daripada yang kita kira? Salah satu dampak negatif serius dari fatty liver adalah kemampuannya untuk menyebabkan kerusakan pada dinding arteri pembuluh darah. Tapi, bagaimana caranya?

Studi ilmiah jurnal Cell menjelaskan bahwa ketika terjadi kondisi fatty liver, terjadi penebalan lapisan dinding arteri karotis, yang disebut Carotid Intima-Media Thickness (C-IMT). Penebalan ini menimbulkan dampak berupa lapisan dalam arteri pembuluh darah kita menjadi lebih tebal, menghambat aliran darah yang seharusnya lancar.

Fatty liver yang terjadi menyebabkan terjadinya stres oksidatif sehingga memicu oksidasi asam lemak dalam hati, yang pada gilirannya meningkatkan peradangan dan resistensi insulin. Kondisi ini berkontribusi pada perubahan lapisan dinding arteri.

Mengapa kondisi ini berbahaya? Ini dikarenakan perubahan ketebalan lapisan dinding arteri adalah tanda awal dari aterosklerosis, suatu kondisi serius yang dapat menyebabkan penyakit jantung dan stroke.

Baca Juga: Mengenal Fatty Liver, Penumpukan Lemak di Hati yang Berbahaya

2. Menyebabkan fibrosis hati

Ilustrasi fatty liver (www.meduniwien.ac.at/ Medical University of Vienna)

Banyak orang yang tidak menyadari bahwa fatty liver dapat menyebabkan seseorang menjadi terkena fibrosis hati. Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Fibrosis hati adalah kondisi di mana jaringan hati yang sehat digantikan oleh jaringan parut. Fibrosis hati ini sebenarnya menjadi tahap awal menuju kerusakan hati yang lebih parah.

Dalam studi ilmiah yang dilakukan oleh jurnal Therapeutic Advances in Chronic Disease, ditemukan bahwa saat seseorang mengalami fatty liver terjadi peradangan pada organ hati. Ketika peradangan yang disebabkan oleh lemak ini terus berlanjut, akibatnya bisa sangat buruk.

Fatty liver dan peradangan yang terjadi menyebabkan fibrosis hati. Sehingga kinerja liver pun akan kurang optimal dan terjadinya kerusakan pada organ liver.

3. Risiko penyakit ginjal meningkat

Ilustrasi penyakit ginjal (www.ucsf.edu/ University of California San Francisco)

Banyak orang tidak tahu bahwa fatty liver ternyata lebih berbahaya dari pada yang dibayangkan. Salah satu alasannya adalah risiko terjadinya penyakit ginjal yang dapat menimbulkan komplikasi lain terjadi.

Studi ilmiah dari jurnal Cell telah mengungkapkan bahwa fatty liver tidak hanya berdampak pada hati, tetapi juga memengaruhi ginjal kita. Bagaimana hal ini bisa terjadi? Fatty liver memicu peradangan, stres oksidatif, dan aktivasi sistem renin-angiotensin-aldosteron.

Aktivasi sistem renin-angiotensin-aldosteron, yang seharusnya mengatur tekanan darah malah menimbulkan tekanan darah tinggi dan merusak ginjal. Akibatnya, terjadilah penyakit ginjal yang berefek negatif pada tubuh.

4. Meningkatkan risiko kanker hati

Ilustrasi kanker hati (Pexels.com/Anna Tarazevich)

Diputusin doi memang menyakitkan, tapi ada yang lebih sakit lagi. Yups, fatty liver yang memicu terjadinya kanker hati lebih mengerikan dan bisa menyebabkan kematian.

Menurut hasil studi ilmiah jurnal Therapeutic Advances in Chronic Disease, saat mengalami fatty liver, lemak yang terbentuk terus mengganggu sel-sel hati yang disebut hepatosit dan merusak keseimbangan sinyal di dalamnya. Sinyal-sinyal yang tidak teratur ini tidak hanya mempengaruhi hepatosit, tetapi juga memengaruhi sel-sel lain yang ada dalam hati serta sel yang masuk ke dalam hati. Yang pada akhirnya akan memberikan efek tumorigenesis pada sel.

Selain itu, sinyal TLR4 dalam makrofag dan sel stellat yang terpicu oleh lemak dan peradangan, memicu aktivasi inflamasom. Ini adalah reaksi yang bersifat pro-inflamasi dan fibrogenik dimana akan adanya efek peradangan dan pembentukan jaringan parut. Sehingga kondisi ini sangat memungkinkan pertumbuhan sel kanker dalam hati.

Baca Juga: 6 Makanan Ini Sebabkan Penyakit Hati Berlemak atau Fatty Liver

Verified Writer

Masrurotul Hikmah

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya