TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kekurangan Asupan Kromium Bisa Menyebabkan 5 Penyakit Ini!

Salah satunya depresi!

ilustrasi wanita memegang anggur tinggi kandungan kromium (freepik.com/nakaridore)

Kromium adalah nutrisi jenis mineral yang bisa ditemukan di dalam suplemen khusus yang mengandung kromium dan juga makanan seperti anggur, brokoli, kentang, kacang polong, daging sapi, daging ayam, dan yoghurt.

Walaupun dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang sedikit saja untuk kesehatan yaitu 120 mcg per hari. Tetapi, asupan kromium harus senantiasa tercukupi setiap harinya. Karena, kekurangan nutrisi kromium dapat menimbulkan sejumlah penyakit berbahaya.

Menurut laporan dalam Journal The Nutritional Biochemistry of Chromium (III) tahun 2007, inilah lima penyakit yang bisa terjadi akibat tubuh kekurangan asupan atau nutrisi kromium.

1. Diabetes

ilustrasi mengalami diabetes (pixabay.com/peejhunt)

Melansir Mount Sinai, kromium adalah mineral penting yang berperan dalam meningkatkan kerja hormon insulin. Hormon insulin adalah hormon yang digunakan tubuh untuk mengubah pati, gula dan makanan lainnya menjadi energi dan juga untuk membantu tubuh mengatur kadar gula darah supaya tetap pada batas yang normal. 

Ketika kekurangan nutrisi kromium akan terjadi peningkatan resistensi insulin. Peningkatan resistensi insulin membuat tubuh tidak dapat memproses kelebihan gula dengan baik, akibatnya glukosa atau gula darah menumpuk di aliran darah. 

Lonjakan kadar gula darah kemudian tidak bisa terhindarkan dan memicu penyakit diabetes. Kadar kromium yang rendah di dalam tubuh dapat meningkatkan gula darah, trigliserida (sejenis lemak dalam darah), kadar kolesterol dan meningkatkan risiko terkena diabetes melitus tipe 2.

Baca Juga: Kenapa Tubuh Butuh Kromium? Cek 5 Manfaatnya 

2. Penyakit jantung

ilustrasi mengalami sakit jantung (freepik.com/jcomp)

Dilansir Restorative Medicine, kekurangan kromium itu terjadi karena terlalu banyak mengonsumsi makanan olahan seperti gula sederhana, karena makanan ini tidak hanya rendah kandungan kromium tetapi juga meningkatkan keluarnya kromium melalui urine.

Selain itu, kekurangan kromium juga terjadi karena stres berkepanjangan, infeksi, trauma fisik, dan olahraga berat. Kekurangan kromium yang tidak segera diobati, bisa menyebabkan penyakit jantung. Karena, kekurangan nutrisi kromium menyebabkan kadar gula darah di dalam tubuh menjadi tinggi. Kromium sendiri memiliki fungsi mengatur kadar gula darah supaya tetap normal.

Jika asupan kromium tidak segera terpenuhi ini bisa membuat penumpukan plak di pembuluh darah, kondisi ini dapat mempersulit sistem peredaran darah untuk memindahkan oksigen dan nutrisi ke organ jantung.

Jika aliran darah menuju jantung terhambat, organ jantung yang seharusnya mendapat suplai darah menjadi rusak bahkan mati. Serangan jantung, jantung koroner dan penyakit jantung lainnya bisa terjadi akibat dari pembuluh darah jantung yang sudah tersumbat sepenuhnya karena kekurangan oksigen.

3. Depresi

ilustrasi mengalami depresi (freepik.com/jcomp)

Dikutip dari Very Well Mind, ada dua bentuk kromium, yaitu heksavalen ditemukan dalam polusi industri yang dianggap beracun dan trivalen ditemukan dalam suplemen khusus kromium dan makanan yang aman dikonsumsi oleh manusia. Bentuk kromium trivalen ada beberapa jenis, salah satunya yaitu pikolinat yang berfungsi sebagai pengobatan depresi alami.

Kromium menyebabkan sel menjadi lebih sensitif terhadap insulin. Sensitivitas yang meningkat ini dianggap membantu mengangkut asam amino yang disebut triptofan melintasi penghalang darah ke otak dan masuk ke dalam sistem saraf pusat.

Triptofan diubah menjadi neurotransmiter yang disebut serotonin, tingkat kadar tinggi atau rendah yang berhubungan dengan depresi. Oleh karena itu, semakin banyak triptofan yang diangkut oleh insulin, semakin banyak pula serotonin yang tersedia di otak.

Kromium juga dapat membantu depresi dengan menginduksi dan meningkatkan pelepasan norepinefrin, neurotransmiter dan pengatur suasana hati lainnya. Kekurangan kromium mengganggu fungsi insulin, insulin memiliki peran penting dalam metabolisme yang dapat memengaruhi kadar serotonin di otak.

Depresi dapat mencetuskan terjadinya resistensi insulin serta gangguan metabolisme glukosa otak, resistensi insulin berkaitan dengan gejala depresi yang lebih berat. Resistensi insulin sendiri terjadi karena tubuh kekurangan mineral kromium. 

4. Obesitas

ilustrasi mengalami obesitas (freepik.com/shurkin_son)

Melansir Dr. Tague's Center for Nutrition and Preventive Medicine, dalam satu hari pastinya kita mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula. Tapi, berapa banyak gula yang masuk ke dalam tubuh per harinya, dan apakah asupan mineral kromium sudah tercukupi setiap harinya? Karena, ini bisa menyebabkan obesitas.

Mineral kromium meningkatkan kerja hormon insulin yang berfungsi untuk memindahkan gula yang sudah dikonsumsi dari dalam darah ke dalam sel yang mana akan diubah menjadi energi, sehingga kadar gula dalam darah pun akan menurun karena dikonversikan menjadi energi.

Kekurangan mineral kromium menaikkan kadar gula darah karena hormon insulin yang tidak bisa bekerja dengan baik. Kondisi ini dapat mengganggu leptin (hormon yang berperan besar dalam mengurangi nafsu makan dan meningkatkan pembakaran kalori melalui aktivitas tubuh)

Kekurangan asupan kromium dikaitkan dengan resistensi leptin. Resistensi leptin meningkatkan nafsu makan, berkontribusi pada penambahan berat badan dan kelebihan lemak di dalam tubuh. Inilah yang menyebabkan obesitas, cukupi kebutuhan asupan kromium agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari obesitas.

Baca Juga: 7 Makanan yang Mengandung Kromium, Pas buat Mengelola Diabetes

Verified Writer

Tiya Ananta

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya