TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Klaustrofobia: Fobia yang Bikin Takut Tempat Tertutup

Mengenal klaustrofobia dari gejala hingga perawatannya

ranker.com

Setiap manusia pasti memiliki ketakutan yang berbeda-beda, mulai dari takut akan Travelling, takut menjadi tua, takut kegelapan bahkan takut akan tempat tertutup juga ada lho. Ketakutan berlebihan ini biasa disebut dengan fobia.

Kali ini IDN Times akan membahas ketakutan akan tempat tertutup atau klaustrofobia , yang merupakan salah satu jenis fobia, di mana seseorang memiliki rasa takut yang berlebih terhadap tempat tertutup.

Sebenarnya ketakutan adalah suatu hal wajar sebagai makhluk hidup, karena ini menandakan bahwa tubuh merespon adanya potensi bahaya, namun untuk klaustrofobiatingkat ketakutannya sangat berbeda pada umumnya dan cenderung berlebihan.

1. Penyebab klaustrofobia salah satunya mengalami peristiwa traumatis yang berkaitan dengan tempat tertutup

pixabay.com/tama66

Dilansir dari NHS, bahwa terdapat banyak situasi atau perasaan berbeda yang dapat memicu terjadinya klaustrofobia. Bahkan, berpikir mengenai situasi tertentu tanpa terekspos terhadap situasi tersebut secara langsung dapat menjadi pemicu.

Beberapa pemicu dari klaustrofobia adalah :

  1. Lift.
  2. Terowongan.
  3. Kereta bawah tanah.
  4. Pintu berputar.
  5. Toilet umum.
  6. Mobil dengan kunci sentral.
  7. Tempat cuci mobil otomatis.
  8. Ruang ganti di pusat perbelanjaan.
  9. Kamar hotel dengan jendela yang tertutup.
  10. Pesawat terbang.
  11. Mesin pemeriksaan magnetic resonance imaging (MRI).

klaustrofobia juga sering kali disebabkan oleh kejadian traumatik yang dialami pada masa kanak-kanak, Seperti contoh :

  1. Saat kecil pernah terperangkap atau dikurung di tempat tertutup, seperti lemari.
  2. Mengalami bullying atau pelecehan.
  3. Memiliki orang tua dengan klaustrofobia.
  4. Terjebak di ruang sempit atau penuh sesak untuk waktu yang lama.
  5. Mengalami turbulensi saat terbang.
  6. Dihukum dengan dikunci di ruang kecil, seperti kamar mandi.
  7. Terjebak di angkutan umum yang padat.

Baca Juga: 10 Fobia yang Bisa Sangat Mengganggu Keseharian, Ada Fobia Tidur

2. Gejala klaustrofobia sama seperti panic attack

pexels.com/skylar kang

Menurut HealthCentral, gejala klaustrofobia sama dengan gejala yang dialami selama Panic Attack, seperti :

  • Jantung berdebar-debar atau detak jantung cepat.
  • Mual.
  • Kepala terasa ringan, pusing, pingsan.
  • Gemetar atau gemetar.
  • Hiperventilasi.
  • Berkeringat.
  • Sakit kepala.
  • Nyeri dada.

Seringkali, orang dengan klaustrofobia akan memasukkan strategi ke dalam kehidupan sehari-hari mereka untuk mengatasi atau mencegah Panic Attack terjadi, seperti :

  • Orang mungkin selalu menggunakan tangga, menghindari lift, meskipun mereka harus pergi ke lantai 20 di sebuah gedung.
  • Di pesta atau di ruangan yang ramai, seseorang mungkin tinggal di dekat pintu keluar, melewatkan aktivitas apa pun yang berada jauh dari ruangan, bahkan jika itu berarti tidak makan atau mengobrol dengan teman yang duduk di tempat lain.
  • Menghindari situasi dimana mereka harus berada dalam ruangan dengan pintu tertutup. Seseorang dengan klaustrofobia mungkin selalu memeriksa di mana pintu keluar ketika mereka memasuki ruangan.
  • Duduk di dalam mobil atau moda transportasi lainnya. Mereka mungkin hanya melakukan perjalanan singkat, tidak bisa duduk selama beberapa waktu di dalam kendaraan. Mereka mungkin merencanakan perjalanan untuk menghindari duduk dalam lalu lintas atau membiarkan jendela mobil terbuka lebar, bahkan dalam cuaca buruk.
  • Menghindari perjalanan udara dan memilih mengemudi ke tempat-tempat atau menghindari perjalanan yang membutuhkan perjalanan udara.

3. Perawatan klaustrofobia salah satunya menggunakan virtual reality

pixabay.com/jazzrossi

Dilansi WebMD, Menghindari ruang sempit tidak akan membuat fobia hilang. Langkah pertama untuk mendapatkan perawatan adalah menemui psikolog atau spesialis kesehatan mental lainnya. Beberapa jenis terapi ini dapat membantu :

  • Exposure therapy

Ini secara bertahap menempatkan ke dalam situasi yang menakutkan untuk membantu  mengatasi rasa takut. Pada awalnya,  mungkin hanya melihat foto di tempat yang sempit. Kemudian, dengan bantuan terapis, pasien berusaha untuk berada di dalam ruang sempit.

  • Cognitive behavioral therapy (CBT)

Ini adalah jenis terapi bicara di mana bertemu satu lawan satu dengan terapis terlatih. Terapi ini merupakan jenis terapi yang mengeksplorasi pikiran, perasaan, dan perilaku seorang individu serta mengembangkan cara praktis untuk menyikapi fobia dengan efektif. Pasien mungkin mendapatkan CBT sendiri atau dikombinasikan dengan terapi eksposur.

  • Virtual reality (VR)

Ini menggunakan simulasi komputer dari ruang sempit seperti elevator atau mesin MRI. Mendapatkan pengalaman ruang sempit di dunia virtual dapat membantu mengatasi rasa takut di lingkungan yang terasa aman.

  • Relaxation and visualization

Dapat mempelajari cara untuk menenangkan ketakutan saat berada dalam situasi yang biasanya membuat seseorang takut.

  • Medical treatment

Jika terapi tidak cukup, dokter dapat meresepkan obat kecemasan atau anti depresi untuk membantu menghadapi situasi yang menyebabkan ketakutan tersebut.

4. Mengatasi panic attack ketika mau tidak mau harus berada di ruang sempit

pixabay.com/lukasbieri

Terkadang, kamu merasakan panic attack ketika harus berhadapan dengan objek yang ditakuti dan tidak memiliki jalan keluar lain. Tentunya, kamu mau tidak mau harus menghadapinya.

Kalau kamu berada di pesawat terbang dan fobia dengan ruang sempit seperti toilet pesawat, pasti tidak mungkin untuk berhenti dan parkir seperti layaknya mobil. Namun, kamu bisa mengatasi ketakutan dan serangan panik yang muncul dengan tips mudah ini.

  • Sibukkan pikiran

Kamu bisa menonton film, mendengarkan lagu, atau membaca buku di dalam pesawat. Melakukan hal yang disukai bisa membantu diri lupa akan ketakutan atau kecemasan yang sedang dialami. 

  • Lakukan relaksasi

Tariklah napas panjang, dan pikirkan semua hal yang membuat kamu senang. Lakukan relaksasi setiap kali kamu merasa panik atau perasaan takut datang mengganggu. 

  • Cari bantuan

Kalau memang fobia ruang sempit yang kamu alami sangat mengganggu, kamu bisa mencari bantuan. Kamu bisa bercerita pada orang lain, teman, keluarga, atau pasangan.

Baca Juga: Bikin Merinding! 7 Film Klaustrofobia Ini Wajib untuk Kamu Tonton

Writer

mikha kapoyos

Indonesia. Terimakasih untuk yang sudah membaca tulisan saya dan semoga bermanfaat :)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya