TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kemenkes Targetkan Nol Kematian akibat DBD Tahun 2030

Diperlukan peran aktif seluruh masyarakat

ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com/mikadago)

Intinya Sih...

  • Kementerian Kesehatan RI berkomitmen mencapai target nol kematian akibat demam berdarah pada 2030.
  • Total kasus demam berdarah hingga minggu ke-10 tahun 2024 mencapai 27.417 dengan angka kematian 250 orang.
  • Perusahaan biofarmasi Takeda dan Kemenkes meluncurkan Kampanye #Ayo3MplusVaksinDBD untuk edukasi pencegahan DBD.

Kementerian Kesehatan Ri (Kemenkes) menyatakan komitmennya untuk mencapai target nol kematian akibat demam berdarah (DB atau DBD) pada tahun 2030. Oleh sebab itu diperlukan peran aktif seluruh lapisan masyarakat.

Menurut data Kemenkes pada minggu ke-10 tahun 2024, total kasus demam berdarah telah mencapai 27.417 dengan angka kematian 250 orang. Angka ini lebih tinggi dibanding periode yang sama pada tahun lalu, yaitu 14.578 dengan angka kematian 118 kasus.

Baca Juga: Ciri-ciri DBD Sudah Menuju Sembuh, Perhatikan Ini!

Perlunya sinergi pencegahan demam berdarah

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Ditjen P2P, Kemenkes, dr. Imran Pambudi, MPHM, mengatakan bahwa membangun sebuah sinergi yang kuat antara sektor publik yakni pemerintah dan sektor swasta menjadi sangat krusial dalam mencegah demam berdarah.

"Blueprint-nya sudah ada, yaitu Strategi Nasional Penanggulangan Dengue 2021–2025. Namun demikian, implementasi pengendalian dan pencegahan harus dilakukan di tingkat terkecil, yaitu keluarga. Semakin banyak keluarga bergerak, maka akan membantu kita mendekati target <10/10.000 penduduk," ujarnya lebih lanjut.

Menurutnya, saat ini beberapa daerah telah menetapkan status Kondisi Luar Biasa (KLB) Dengue. Pada minggu ke-11 2024, kasusnya bertambah menjadi 35.556 dengan 290 kasus kematian.

"Di bulan Maret ini saja, beberapa daerah sudah menetapkan KLB, seperti Jepara, Enrekang, Kutai Barat, Lampung Timur, dan Kab. Nagekeo. Oleh karena itu, pemerintah tidak pernah bosan untuk terus menekankan pentingnya 3M Plus, dan termasuk mempertimbangkan pencegahan inovatif seperti Wolbachia dan vaksin DBD," dr. Imran mengatakan.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya