TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dada Terasa Terbakar dan Muntah? Waspadai Penyakit Esofagus Barrett

Jangan remehkan penyakit asam lambung

ilustrasi penyakit esofagus Barrett atau Barrett's esophagus (everydayhealth.com)

Esofagus adalah saluran berwarna merah muda yang menghubungkan organ mulut dengan perut. Dalam keadaan normal, bagian ujung bawah esofagus (LES) berada dalam keadaan tertutup.

Seseorang dengan penyakit esofagus Barrett (EB) atau Barrett's esophagus memiliki kelainan pada lapisan dinding esofagus. Lapisan yang awalnya berwarna merah muda berubah menjadi merah dan tebal. Selain itu, jaringan sel di esofagus berubah menyerupai jaringan sel di usus.

Perubahan tersebut terjadi karena katup pada LES terbuka, yang kemudian menyebabkan asam lambung naik dan lama-lama merusak lapisan dinding esofagus.

Beda dengan gastroesophageal reflux disease (GERD), EB tergolong kondisi prakanker dan bila tidak segera diobati akan meningkatkan risiko kanker esofagus. Untuk memahaminya lebih baik, simak penjelasannya berikut ini.

1. Diagnosis penyakit esofagus Barrett

ilustrasi endoskopi (aliveomedical.com)

Untuk diagnosis EB, dokter akan melakukan endoskopi untuk memeriksa kondisi lapisan dinding esofagus. Apabila terdapat perubahan di lapisan dinding, biopsi (pengambilan sampel jaringan) akan dilakukan. Hasil dari biopsi akan memastikan apakah pasien memiliki EB dan apakah sel yang diambil mengarah kepada kanker, misalnya displasia.

Menurut keterangan dari International Foundation for Gastrointestinal Disorders (IFGD), seseorang dengan gejala heartburn kronis, pernah melakukan biopsi, dan hasil biopsi menunjukkan gejala kelainan disarankan untuk melakukan tes ulang setiap 3 tahun sekali. Tujuannya untuk memastikan apakah keadaan lapisan dinding esofagus sudah membaik setelah diobati.

Apabila hasil biopsi awal tidak menunjukkan EB, tidak perlu melakukan tes ulang kecuali gejala seperti heartburn dan muntah masih sering kambuh.

Baca Juga: Salah Satu Gejala Awal GERD, Ini 9 Fakta Heartburn

2. Penyebab dan gejala penyakit esofagus Barrett

ilustrasi penyakit esofagus Barrett atau Barrett's esophagus (scientificanimations.com)

Berdasarkan penjelasan dari American Society for Gastrointestinal Endoscopy (ASGE) dan National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), penyebab pasti dari EB belum diketahui. Namun, ada beberapa kondisi kesehatan yang bisa memicu EB, antara lain:

  • Memiliki penyakit GERD dalam waktu lama
  • Diagnosis GERD saat usia muda
  • Obesitas
  • Perokok aktif
  • Faktor genetik

Dilansir Mayo Clinic, gejala EB sama dengan gejala GERD, yaitu:

  • Sering mengalami heartburn, yaitu sensasi rasa panas seperti terbakar dan perih di dada
  • Sering mengalami regurgitasi, yaitu memuntahkan makanan keluar dari saluran esofagus atau perut tanpa merasakan kontraksi di otot perut dan mual
  • Sulit menelan makanan
  • Dada terasa sakit

3. Perbedaan antara penyakit esofagus Barrett dan GERD

ilustrasi GERD (detoxorganics.com)

Meskipun gejala GERD dan EB sama, tetapi dilansir WebMD, orang dengan GERD belum tentu terdiagnosis EB. Demikian pula orang yang terdiagnosis EB belum tentu memiliki GERD. 

Akan tetapi, satu hal yang patut diwaspadai adalah apabila refluks asam lambung sering kambuh, dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Ini karena inflamasi atau peradangan akut pada esofagus akan mengakibatkan EB.

Sebagai tambahan informasi, Daniela Molena, dokter bedah spesialis toraks di Memorial Sloan Kettering Cancer Center di New York, Amerika Serikat (AS), menjelaskan rasa terbakar di dada dan muntah bisa saja hilang terutama untuk mereka yang sewaktu masih muda memiliki GERD. Kondisi inilah yang membuat seseorang tidak menyadari dirinya memiliki EB. Ia mengatakan bahwa EB mulai terbentuk saat gejala heartburn dan muntah hilang.

4. Pengobatan

ilustrasi minum obat (pexels.com/JESHOOTS.com)

Mengutip laman Cedars Sinai Hospital, pengobatan untuk EB bisa dilakukan dengan:

  • Obat-obatan yang mengurangi kadar asam di dalam perut
  • Operasi di mana lapisan atau bagian dari esofagus yang rusak diambil, kemudian sisanya disambungkan dengan perut. Operasi ini dikenal dengan nama fundoplication
  • Dilasi, yang mana proses ini dilakukan apabila pasien memiliki esofagus yang menyempit. Melalui proses ini saluran yang menyempit akan dilebarkan

Baca Juga: Ampuh dan Cepat, 15 Cara Rumahan Mengatasi Asam Lambung

Verified Writer

Maria Sutrisno

"Less is More" Ludwig Mies Van der Rohe.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya