TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Apa yang Harus Disiapkan sebelum Booster Vaksin COVID-19?

Yang jelas, tubuh harus dalam kondisi fit

ilustrasi vaksin COVID-19 (pixabay.com/spencerbdavis1)

Besok (12/1/2022), booster atau vaksin COVID-19 dosis ketiga untuk masyarakat umum akan dimulai. Lima jenis vaksin yang digunakan untuk booster di Indonesia adalah CoronaVac (Sinovac), AstraZeneca, Moderna, Pfizer, dan Zivifax.

Kira-kira, apa yang perlu disiapkan sebelum menerima booster vaksin COVID-19? Apa yang perlu dilakukan dan dihindari? Berikut penjelasan dari dr. RA Adaninggar, SpPD, dokter spesialis penyakit dalam sekaligus health educator ini!

1. Tidak perlu mengonsumsi makanan tertentu sebelum vaksinasi

ilustrasi vaksinasi (unsplash.com/National Cancer Institute)

Dokter Adaninggar atau yang akrab disapa dr. Ning ini mengatakan bahwa tidak ada hubungan antara vaksin dengan saluran cerna. Ia menegaskan bahwa tidak perlu mengonsumsi makanan tertentu sebelum dan sesudah vaksin.

"Booster kan sama dengan vaksin-vaksin yang lain. Tujuannya untuk menambah kadar antibodi. Efek sampingnya tergantung sistem imun masing-masing orang. Ada yang demam, ada yang nggak," tuturnya.

Berdasarkan studi terbaru, justru efek vaksin booster lebih minimal karena kekebalan kita sudah terlatih. Berbeda dengan vaksin pertama yang efeknya lebih dahsyat karena adanya proses pengenalan antara tubuh dengan zat yang disuntikkan.

Bagaimana jika terjadi efek seperti mual atau muntah? Bukankah itu berkaitan dengan saluran cerna? Menurutnya, itu berkaitan dengan kondisi psikis seseorang.

Sama seperti orang yang tiba-tiba kejang atau pingsan saking takutnya dengan jarum suntik. Ada pula yang asam lambungnya naik atau justru diare karena terlalu nervous (gugup).

2. Jika kondisi sedang lemah atau kelelahan, jangan vaksin dulu

ilustrasi kelelahan (pixabay.com/geralt)

Persiapan vaksinasi secara umum adalah menyiapkan fisik dan mental. Dari segi fisik, jangan sampai dalam kondisi lemah atau kelelahan. Sementara itu dari segi mental, kita harus tetap tenang, rileks, tidak cemas, dan tidak terlalu takut.

Menurut dr. Ning, syarat utama vaksinasi adalah harus sehat dan dalam kondisi fit. Termasuk makan sebelum vaksin supaya tidak pusing atau pingsan saat menunggu giliran. Selain itu, pastikan cukup tidur sebelum vaksin supaya tubuh tidak mengalami penurunan respons imun.

Baca Juga: Membedah Mitos dan Fakta seputar Vaksinasi COVID-19

3. Pastikan tubuh terhidrasi dengan baik

ilustrasi minum air (pexels.com/Daria Shevtsova)

Memang, minum banyak air tidak akan membuat perbedaan dari segi efek samping maupun efektivitas vaksin. Namun, pastikan tubuh tidak kekurangan cairan karena dehidrasi bisa meningkatkan risiko lemas, pusing, atau pingsan, baik sebelum atau sesudah vaksin.

Menurut pedoman Badan Kesehatan Dunia (WHO), orang dewasa dianjurkan minum air minimal 2 liter, walau sebenarnya kebutuhan cairan individu bervariasi tergantung iklim, tingkat aktivitas, dan pola makan.

4. Jangan hentikan konsumsi obat, terutama jika memiliki komorbid

ilustrasi minum obat (pexels.com/Artem Podrez)

Menurut dr. Ning, biasanya tidak perlu menghentikan konsumsi obat sebelum vaksinasi, terutama bagi orang dengan komorbid (penyakit penyerta) seperti hipertensi atau diabetes yang harus minum obat tiap hari supaya kondisinya terkontrol.

Ia mengatakan bahwa ada obat pengencer darah yang perlu distop sekitar empat hari sebelum vaksinasi. Setelahnya, bisa diminum lagi. Namun, ini tergantung kondisi pasien dan jenis obatnya.

"Tapi kembali lagi, konsultasikan dulu dengan dokter masing-masing. Yang tahu (kondisi pasien) adalah dokter yang memberikan obat tersebut, apakah perlu distop atau nggak," jelasnya.

Baca Juga: Pertanyaan tentang Vaksin COVID-19 Paling Umum beserta Jawabannya

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya