TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Penyakit Lyme yang Dialami Bella Hadid, Seberapa Berbahaya?

Bella membagikan cerita lewat postingan Instagram

Bella Hadid (instagram.com/bellahadid)

Kabar mengejutkan datang dari Bella Hadid. Model berusia 26 tahun ini menjalani perawatan untuk penyakit Lyme, dan ia membagikan kabar terbaru kepada penggemarnya tentang apa yang ia jalani.

Dalam postingan Instagram yang emosional dan panjang, Bella berbicara tentang hidup dengan silent disease dan berterima kasih kepada ibunya, Yolanda Hadid, dan para pendukungnya karena telah membantunya melalui ini.

Penasaran, apa itu penyakit Lyme, disebabkan oleh apa dan apakah berbahaya? Temukan jawabannya di bawah ini!

1. Disebabkan oleh bakteri Borrelia burgdorferi

Borrelia burgdorferi. (pixnio.com/Jamice Haney Carr, Claudia Molins, USCDCP)

Penyakit Lyme disebabkan oleh bakteri Borrelia burgdorferi dan Borrelia mayonii, menurut laman Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Bakteri ini menular ke manusia lewat gigitan kutu rusa (Ixodes scapularis). Meski dinamai kutu rusa, kutu ini bisa hidup pada tikus, burung dan hewan lain.

Menurut laporan yang diterbitkan dalam jurnal BMJ Global Health, lebih dari 14 persen populasi dunia mungkin memiliki, atau pernah memiliki, penyakit Lyme yang ditularkan melalui kutu, seperti yang ditunjukkan oleh adanya antibodi dalam darah.

Menambahkan dari U.S. Environmental Protection Agency, total penderita penyakit Lyme per tahun diperkirakan berjumlah 20 ribu hingga 30 ribu kasus. Dari keseluruhan kasus, penyakit ini banyak menyerang anak laki-laki berusia 5 sampai 9 tahun.

Baca Juga: Penyakit Lyme: Penyebab, Gejala, Komplikasi, Pengobatan, Pencegahan

2. Gejalanya beragam, dari sakit kepala hingga ruam kulit

Dari mana kita tahu kalau kita sedang menderita penyakit Lyme? Gejala yang bisa dikenali adalah demam, sakit kepala, kelelahan dan ruam kulit, ungkap laman CDC. Apabila penyakit ini dibiarkan tanpa diobati, maka akan menyebar ke sistem saraf, persendian dan jantung!

Setidaknya, ada tiga tahap dalam penyakit Lyme. Tahap pertama disebut penyakit Lyme lokal terlokalisasi, di mana bakteri belum menyebar ke seluruh tubuh. Lalu, pada tahap kedua, bakteri mulai tersebar ke beberapa bagian tubuh. Dan akhirnya, pada tahap ketiga, bakteri sudah tersebar ke seluruh tubuh, jelas laman Medline Plus.

3. Merupakan penyakit endemik asal Kanada dan Amerika Serikat

ilustrasi kutu penyebab penyakit Lyme (cdc.gov)

Mengapa penyakit Lyme jarang terdengar di Indonesia? Alasannya adalah karena penyakit ini merupakan endemik asal Kanada dan Amerika Serikat (AS). Di Kanada, penyakit Lyme sudah jadi endemik sejak tahun 1980-an dan belum tuntas diberantas hingga kini, ungkap laman National Collaborating Centre for Infectious Disease.

Bahkan, penyakit ini awalnya diidentifikasi di kota Lyme, Connecticut, pada tahun 1978. Di AS pada tahun 2011, ada 34.000 kasus yang dikonfirmasi.

Pada tahun yang sama, di Kanada ada 258 kasus infeksi Lyme. Di Kanada, provinsi yang terdampak adalah provinsi British Columbia, Ontario, Quebec, Nova Scotia, New Brunswick dan Manitoba.

4. Bisa diobati dengan antibiotik

Lantas, apa yang harus dilakukan untuk mengobati penyakit Lyme? Biasanya, penggunaan antibiotik direkomendasikan, khususnya pada tahap awal, jelas laman WebMD.

Dokter akan memberi doksisiklin selama 10–21 hari atau amoksisilin dan sefuroksim selama 2–3 minggu. Antibiotik ini bisa menyembuhkan 90 persen kasus infeksi Lyme.

Sementara, pada penyakit tahap lanjut, antibiotik oral akan diberi untuk menyembuhkan gejala irama jantung yang tidak normal dan kelumpuhan wajah. Bagi pasien dengan penyakit tahap akhir, biasanya akan diberi antibiotik oral dan intravena. Bagi pasien tahap akhir, antibiotik tidak efektif bagi 10 persen pasien tersebut.

Baca Juga: 6 Tips yang Bisa Dilakukan agar Terhindar dari Kutu Rambut

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya