TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Fakta tentang Squirting, Ejakulasi Perempuan yang Jarang Diketahui

Jangan dianggap tabu, yuk dibahas!

unsplash/Malvestida Magazine

Common sense yang kita ketahui adalah laki-laki berejakulasi dengan mengeluarkan sperma. Lantas, bagaimana wujud orgasme pada perempuan? Orgasme pada perempuan biasanya ditandai dari otot vagina yang rileks, tubuh yang lemas, tiba-tiba merasa mengantuk dan bisa terjadi tanpa mengeluarkan cairan.

Berbeda lagi dengan squirting. Orgasme ini membuat perempuan menyemburkan cairan bening dalam jumlah yang cukup banyak. Ketahui lebih lengkap soal squirting di sini, yuk!

1. Apa itu squirting?

unsplash/ Javardh

Sebelum beranjak lebih jauh, mari mengenal lebih dekat tentang squirting. Orgasme ini berwujud cairan yang menyembur keluar dari uretra perempuan, jelas laman Life Hacker. Uretra sendiri merupakan saluran yang memungkinkan urine atau air kencing keluar dari tubuh, ungkap laman Healthline.

Cairan squirting yang dikeluarkan ketika orgasme berbeda dengan cairan serviks yang melumasi vagina ketika dalam kondisi turn on. Ketika mendapatkan stimulasi di titik tertentu, perempuan akan mengalami orgasme yang hebat dan memicu squirt.

2. Apakah squirting umum dialami perempuan?

unsplash/Scott Sanker

Berapa banyak perempuan yang bisa orgasme dengan cara squirting? Masih belum ada data yang menjelaskan tentang squirting dalam skala global. Namun, menurut Sherry Ross, MD dalam laman Bustle, diperkirakan sekitar 10-50 persen perempuan pernah mengalami squirting saat orgasme.

Perempuan yang mengalami squirting sering mengira bahwa mereka kencing ketika orgasme dan menganggap bahwa hal ini memalukan. Padahal, squirting adalah hal yang wajar dan bukan merupakan hal yang aneh. It's totally normal, gurl!

3. Dari mana cairan squirt berasal?

unsplash/ian dooley

Lantas, dari mana sih cairan squirt berasal? Menurut Deborah Sundahl, pegiat seks feminis dan penulis buku Female Ejaculation & The G-Spot, menuturkan bahwa cairan ini berasal dari kelenjar prostat. Begitu pula ejakulasi laki-laki yang berasal dari kelenjar yang sama, ujarnya di laman Glamour Magazine.

Secara biologis, kelenjar prostat pada perempuan mengelilingi saluran uretra. Sementara, saluran uretra berbagi tempat dengan vagina. Peneliti lain menyebut bahwa cairan squirt dihasilkan dari kelenjar Skene, terang laman Life Hacker.

Baca Juga: Si Dia Susah Orgasme di Ranjang? Bantu dengan 7 Cara Ini Saat Bercinta

4. Apa komposisi cairan squirt?

unsplash/Taras Chernus

Perbedaan tampak nyata antara ejakulasi laki-laki dan perempuan. Ejakulasi laki-laki berwujud sperma dengan warna putih dan tekstur kental. Sementara, ejakulasi perempuan (squirt) berwujud cair, bening dan memiliki volume lebih banyak. Lantas, apa komposisi cairan squirt perempuan?

Menurut penelitian yang dikutip oleh laman Glamour Magazine, komposisi cairan squirt terdiri dari 90 persen cairan prostat dan 10 persen glukosa serta sebagian kecil urea. Sementara, berdasarkan studi lain yang dikutip oleh Healthline, ada kandungan antigen spesifik prostat dan asam prostat fosfatase di dalamnya.

5. Berapa banyak cairan squirt yang dikeluarkan?

unsplash/Yoann Boyer

Kamu bertanya-tanya, berapa banyak cairan squirt yang dikeluarkan ketika orgasme? Berdasarkan penelitian di tahun 2013 yang dilakukan pada 320 peserta, menunjukkan bahwa cairan squirt yang dikeluarkan berkisar antara 0,3 ml hingga 150 ml, tutur laman Healthline. Ini bervariasi dari satu perempuan ke perempuan lain.

Karena komposisi urea dalam cairan squirt hanya sedikit, maka cairan ini tidak berbau sama sekali. Bahkan, menurut penelitian yang dilakukan oleh Beverly Whipple, cairan ini rasanya manis dan tidak berbau seperti kencing, ungkapnya di Wiley Online Library.

6. Cairan squirt tidak sama dengan air kencing

unsplash/Imani

Meski tampilannya encer dan bening, cairan squirt tidak sama dengan air kencing. Menurut Hannah Hickok, cairan squirt berwujud bening yang berasal dari kelenjar prostat perempuan dan dilepaskan melalui uretra, lubang yang sama untuk buang air kecil, ungkapnya di laman Style Caster.

Seperti yang ditegaskan sebelumnya, cairan squirt berbeda dengan urine. Namun, sensasi squirt bisa dibilang mirip dengan kencing. Ini karena jaringan di sekitar uretra dibanjiri dengan darah dan jaringan ini berkontraksi menekan kandung kemih.

Baca Juga: 7 Manfaat Orgasme bagi Kesehatan Mental, Puncak Kenikmatan Berfaedah

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya