TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Plus Minus Avigan, Obat yang Dipesan Pemerintah untuk Atasi COVID-19

Rencananya, pemerintah akan mendatangkan 2 juta butir

dailysabah.com

Berdasarkan data yang terakhir diperbarui pada Jum'at (20/3), menurut Achmad Yurianto, Juru Bicara Penanganan COVID-19, di Indonesia ada 369 kasus positif COVID-19, 17 orang sembuh dan 32 orang meninggal. Lewat konferensi pers yang diadakan di Istana Negara, Presiden Joko Widodo mengatakan akan mendatangkan 2 juta obat Avigan serta 3 juta klorokuin untuk mengatasi wabah virus corona di Indonesia.

Avigan atau Favipiravir yang diproduksi oleh perusahaan Jepang, Toyama Chemical, dinilai cukup efektif dalam mengatasi COVID-19. Benarkah demikian?

1. Obat ini telah diteliti oleh peneliti asal Tiongkok

techcrunch.com

Lewat konferensi pers pada Selasa (17/3), Zhang Xinmin, direktur National Center for Biotechnology Development mengatakan kalau Avigan efektif dalam mengatasi COVID-19, ungkapnya di laman The Nikkei. Menurut Zhang, Avigan sangat aman dan efektif.

Avigan sendiri merupakan merk dagang dari obat influenza favipiravir. Obat ini dikembangkan untuk melawan virus RNA dan dibuat di tahun 2014, jelas laman Daily Sabah. Menurut Zhang, pasien yang mengonsumsi favipiravir memiliki hasil tes negatif dalam waktu rata-rata empat hari.

2. Avigan mempersingkat waktu pemulihan pasien COVID-19

arabnews.jp

Berdasarkan ujicoba yang melibatkan 80 kasus yang dilakukan oleh salah satu rumah sakit di Shenzhen menunjukkan bahwa Avigan bisa mempersingkat waktu pemulihan pasien. Sementara, penelitian yang melibatkan 120 kasus yang dilakukan oleh Rumah Sakit Zhongnan Universitas Wuhan menghasilkan kesimpulan serupa.

Rata-rata waktu pemulihan bagi pasien COVID-19 adalah 11 hari. Sementara, jika memakai Avigan, hasil tes pasien akan negatif dalam waktu empat hari, terang Zhang di laman Daily Sabah. 91 persen pasien mengalami peningkatan kondisi paru-paru setelah diobati dengan favipiravir, berdasarkan hasil X-Ray mereka, ungkap laman The Guardian.

Baca Juga: 17,9 Persen Carrier COVID-19 Tanpa Gejala Berpotensi Menyebarkan Virus

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya