TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Perusahaan Jepang Ciptakan Obat yang Diklaim bisa Bersihkan SARS-CoV-2

Pil itu dinamai S-217622

ilustrasi obat (pixabay.com/HeungSoon)

Perusahaan farmasi di seluruh dunia sedang berlomba-lomba menciptakan obat untuk COVID-19. Tak terkecuali Shionogi & Co., Ltd., perusahaan farmasi asal Jepang. Perusahaan tersebut mengklaim obat produksinya bisa membersihkan SARS-CoV-2, virus penyebab COVID-19.

Berikut penjelasan lengkap seputar obat yang diberi nama S-217622 ini!

1. Menurut hasil uji klinis, obat itu menunjukkan pembersihan cepat

Menurut Shionogi dalam laman resminya, S-217622 adalah protease inhibitor 3CL yang dibuat melalui penelitian bersama antara Universitas Hokkaido dan Shionogi. S-217622 menekan replikasi (penggandaan) SARS-CoV-2 dengan menghambat protease 3CL secara selektif.

Menurut hasil fase 2b dari uji klinis fase II/III, pil S-217622 menunjukkan pembersihan cepat dari virus SARS-CoV-2 yang menular. Temuan itu dipaparkan dalam 32nd European Congress of Clinical Microbiology & Infectious Diseases di Lisbon, Portugal, pada 23-26 April 2022.

Baca Juga: Terjangkit COVID-19, Kapan Anak Harus Dibawa ke Rumah Sakit?

2. Dalam penelitian, S-217622 diberikan secara oral sekali sehari

ilustrasi minum obat (pexels.com/JESHOOTS.com)

Penelitian dilakukan untuk mempelajari efek pemberian S-217622 pada pasien (yang sebagian besar telah divaksinasi), tanpa faktor risiko yang mungkin menyebabkan komplikasi parah. Ini diberikan secara oral sekali sehari dalam waktu lima hari sejak timbulnya gejala COVID-19.

Hasilnya, S-217622 menunjukkan pembersihan cepat dari virus SARS-CoV-2 yang menular. Proporsi pasien dengan titer virus positif menurun sekitar 90 persen dibandingkan plasebo pada hari keempat pengobatan.

Selain itu, S-217622 mempersingkat pelepasan virus menular hingga 1-2 hari. Obat ini juga menunjukkan penurunan RNA virus yang signifikan pada hari ke-2, 4, 6, dan 9 dibandingkan dengan plasebo.

3. Dari segi keamanan, tidak ada efek samping serius atau kematian

Bagaimana dari segi keamanan? Dari uji klinis fase II/III menunjukkan bahwa S-217622 bisa ditoleransi dengan baik serta tidak ada laporan efek samping yang serius atau kematian.

Efek samping yang muncul umumnya ringan sampai sedang dan bisa ditangani tanpa pengobatan. Sebagai informasi, studi fase 2b dilakukan pada 428 pasien di Jepang dan Korea Selatan.

"Ini menunjukkan bahwa S-217622 dengan cepat menghilangkan SARS-CoV-2 pada pasien versus plasebo. Jika disetujui, bisa menjadi pilihan pengobatan yang efektif untuk COVID-19. Karena infeksi terus meningkat di seluruh dunia, penting bagi kita untuk memiliki akses ke berbagai pilihan pengobatan untuk mengurangi tekanan pada sistem perawatan kesehatan kita," ujar Isao Teshirogi, Ph.D, CEO Shionogi & Co., Ltd.

Baca Juga: Mutasi Virus Meningkatkan Risiko Reinfeksi COVID-19

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya