Riset Terbaru: Antibodi Virus Corona Hanya Bertahan Beberapa Bulan
Akibatnya, risiko infeksi ulang SARS-CoV-2 bisa terjadi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setelah terjangkit SARS-CoV-2, virus corona strain baru penyebab COVID-19, kita akan mendapatkan antibodi atau kekebalan alami. Seberapa lama kekebalan ini bertahan?
Menurut para ahli, kekebalan ini tidak akan bertahan selama bertahun-tahun. Melainkan, bisa berkurang setelah 2, 3, atau 5 bulan. Cepat sekali, ya?
Mengapa antibodi ini tidak bertahan lama? Dan benarkah kita bisa terinfeksi ulang di masa mendatang?
1. Antibodi akan menurun pada pasien yang telah pulih dari COVID-19
Berdasarkan studi terbaru yang dilakukan oleh tim peneliti dari Imperial College London, Inggris, ditemukan bahwa antibodi pelindung terhadap SARS-CoV-2 menurun agak cepat pada orang yang telah pulih. Peneliti menemukan bahwa jumlah orang yang memiliki antibodi turun 26 persen antara bulan Juni dan September.
Bukti ini menambah keyakinan bahwa antibodi virus corona berkurang dengan cepat dan menciptakan risiko infeksi ulang. Dr. Yvonne Maldonado, dokter spesialis penyakit menular di Stanford Health Care, Amerika Serika (AS) mengatakan, "Saya cukup yakin bahwa kami tidak akan memiliki antibodi pelindung yang bertahan selamanya. Orang dapat terinfeksi kembali berulang kali," tegasnya di laman Healthline.
Kekebalan dari infeksi alami ini tidak akan bertahan selama bertahun-tahun, tetapi akan berkurang setelah 2, 3, dan 5 bulan. Untuk mencapai kekebalan kawanan (herd immunity), vaksin yang tahan lama dan efektif harus segera ditemukan.
Baca Juga: Riset: Orang yang Pernah Terkena COVID-19 Bisa Terjangkit Lagi
Baca Juga: Seperti Apa Sistem Imun Orang yang Pernah Terjangkit COVID-19?