TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Apakah Vape Bisa Menyebabkan Kanker Paru?

Jangan pernah berpikir bahwa vape aman untuk paru-paru

ilustrasi rokok elektrik (unsplash.com/CDC)

Awalnya, vape atau rokok elektrik diharapkan dapat membantu orang mengentikan kebiasaan merokok konvensional. Sementara beberapa orang berhasil menggunakannya untuk tujuan tersebut, tetapi perangkat ini telah menarik perhatian jutaan orang lainnya, termasuk remaja.

Namun, jangan berpikir bahwa vape aman buat paru-paru karena perangkat ini tidak diatur oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) atau instansi pengawas terkait lainnya, dan tidak diketahui jelas berapa banyak nikotin yang terkandung. Dikhawatirkan pula bahan kimia di dalam vape yang jika dipanaskan menjadi bersifat karsinogen, menurut American Lung Association.

Baca Juga: Studi: Vaping Tingkatkan Risiko Impotensi pada Laki-laki

1. Apa saja dampak rokok elektrik terhadap paru-paru?

ilustrasi vape juice (pexels.com/Matheus Bertelli)

Meskipun vape adalah produk yang relatif baru, tetapi beberapa efek samping jangka pendek, seperti iritasi paru-paru dan saluran napas, sesak napas, dan batuk setelah penggunaan kronis telah didokumentasikan.

Dilansir Everyday Health, produk vape biasanya mengandung zat berbasis minyak dan koil pemanas. Saat cairan itu menguap dan masuk ke paru-paru, senyawa organik seperti aldehida dilepaskan yang dapat menyebabkan kerusakan pada paru-paru.

Pada dasarnya, apa pun selain udara bersih tidak ideal untuk kesehatan paru-paru. Segala jenis iritan yang dihirup, termasuk nikotin dan bahan kimia apa pun yang ada di dalam rokok elektrik, akan menyebabkan iritasi pada saluran udara, mengganggu produksi sel darah putih yang meningkatkan kekebalan, dan menyebabkan batuk dan bronkitis. Selain itu, vape dapat menyebabkan peradangan kronis, yang membuka pintu berkembangnya kanker.

2. Apakah vape dapat menyebabkan kanker paru-paru?

ilustrasi paru-paru (unsplash.com/averey)

Masih terlalu dini bagi para ahli untuk mengetahui dengan pasti, tetapi tampaknya ada hubungan antara vape dan kanker paru-paru. Rokok elektrik belum ada cukup lama untuk para ilmuwan dan dokter paru-paru untuk memiliki cukup data untuk memahami efek kesehatan jangka panjang dari vape, dan penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memahami bagaimana dan jika vape meningkatkan risiko kanker paru-paru.

Satu studi pendahuluan berjudul "E-Cigarettes and Cancer Risk" dalam jurnal Cancer Prevention Research tahun 2020 menemukan bahwa aktivasi sistem saraf simpatik oleh nikotin yang dihirup dari rokok elektrik dapat merangsang perkembangan dan pertumbuhan kanker.

Beberapa penelitian lain menunjukkan bahwa vape menghasilkan jalur seluler yang mempromosikan kanker, apakah itu menyebabkan sel menyerang lebih banyak, tumbuh lebih banyak, atau menyebabkan mutasi genetik.

Ada beberapa penelitian yang sedang berlangsung tentang vape dan kanker paru-paru. Namun, penelitian ini tidak mudah. Pasalnya, kanker butuh waktu untuk berkembang dan para peneliti perlu mengikuti subjek penelitian selama periode waktu tertentu.

Selain itu, beberapa orang mengisap rokok, vape, dan ganja, yang dapat memperkeruh penyebab kanker paru-paru. Namun, beberapa ahli melihat bahwa ketika bahan kimia yang sama yang dikeluarkan dari perangkat vape yang juga ada dalam rokok tradisional, ada kemungkinan vape juga dapat menyebabkan kanker paru-paru. Para peneliti hanya belum memiliki buktinya.

Baca Juga: 7 Tips Sukses Berhenti Vaping, Biar Lebih Sehat!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya