TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bahaya Memberikan Kopi kepada Bayi dan Balita

Salah satunya bayi dapat menunjukkan sifat lekas marah

ilustrasi balita minum air putih (pexels.com/Vanessa Loring)

Viral di TikTok, ada ibu yang mendapat kritik karena memberikan kopi instan kepada bayinya masih berusia 7-8 bulan.

Kopi memang minuman populer di seluruh dunia. Sementara beberapa remaja mungkin mengonsumsinya sesekali, tetapi apakah boleh mempertimbangkan pemberian kopi untuk bayi atau balita?

Zat utama kopi adalah kafein, yang merupakan stimulan, yang meningkatkan kewaspadaan mental. Meski jarang, beberapa orang tua mungkin menganggap minuman ini aman untuk bayi, sementara beberapa orang mungkin bertanya-tanya apa yang terjadi jika bayi meminumnya secara tidak sengaja.

Baca ulasan di bawah ini untuk mengetahui apakah kopi boleh diberikan kepada bayi dan potensi bahaya jika bayi meminumnya.

1. Bolehkah bayi dan balita minum kopi?

Jawabannya adalah tidak. Bayi dan balita tidak boleh mengonsumsi kopi karena kandungan kafeinnya.

American Academy of Pediatrics menyatakan bahwa anak-anak tidak boleh minum minuman berkafein hingga usia 5 tahun. Biasanya disarankan untuk tidak menawarkan kopi setidaknya sampai anak berusia remaja. Kopi juga mungkin tidak memberikan nutrisi apapun pada bayi dan balita. Selain itu, efek kafein dapat lebih parah pada anak-anak lebih daripada orang dewasa.

Baca Juga: Muntah Bubuk Kopi (Coffee Ground Vomitus), Kondisi Apa Ini?

2. Efek negatif pemberian kopi kepada bayi dan balita

ilustrasi espresso (vecteezy.com/Candy Halls)

Kebanyakan orang dewasa mengonsumsi kopi untuk merasakan efek stimulan kafein, senyawa pahit yang secara alami ditemukan dalam biji kopi. Hati memetabolisme kafein, mengendalikan reaksi yang merugikan. Namun, mungkin tidak demikian halnya dengan bayi dan balita.

Bayi memiliki massa tubuh yang rendah, dan sistem organnya masih berkembang. Jadi, sejumlah kecil kafein mungkin cukup untuk memicu efek yang diperbesar dari senyawa tersebut. Efek pada organ bayi belum dipelajari secara ekstensif. Namun, para ahli percaya bahwa kafein dapat berdampak negatif terhadap perkembangan berbagai sistem organ tubuh bayi, mengutip Johns Hopkins Medicine. Sistem saraf dan peredaran darah bisa menjadi yang paling terpengaruh oleh kafein.

Dirangkum dari laman Harvard T.H. Chan School of Public Health dan Johns Hopkins Medicine, konsumsi kopi oleh bayi dan balita dapat menyebabkan efek negatif berikut akibat kafein:

  • Bayi mungkin menunjukkan sifat lekas marah karena efeknya pada sistem saraf. Kafein dapat menyebabkan pusing dan sakit kepala, yang dapat membuat bayi rewel.
  • Kafein diketahui dapat meningkatkan detak jantung dan tekanan darah. Ini mungkin tetap tinggi untuk waktu yang lama jika bayi mengonsumsi terlalu banyak kopi pada suatu waktu atau sering diberikan kopi.
  • Bayi mungkin menunjukkan peningkatan kewaspadaan dan kurang tidur.
  • Kafein adalah diuretik karena meningkatkan output urine. Kamu mungkin melihat popok sering kotor jika bayi terlalu banyak mengonsumsi kopi. Ini dapat meningkatkan risiko dehidrasi pada bayi yang masih kecil.
  • Konsumsi kafein yang sering dapat memengaruhi metabolisme dan penyerapan kalsium dalam tubuh. Ini dapat meningkatkan risiko kesehatan tulang yang buruk dan keropos tulang.
  • Kafein dan zat lain dalam kopi dapat merangsang produksi asam lambung, sehingga meningkatkan risiko refluks asam. Bayi dengan penyakit refluks gastroesofagus (GERD) dapat mengalami eksaserbasi gejala setelah konsumsi kopi.
  • Kafein dapat merangsang sistem saraf simpatik dan dapat mengubah nafsu makan, memengaruhi asupan nutrisi bayi atau balita secara keseluruhan.

Menurut studi dalam jurnal Neuroscience & Biobehavioral Reviews tahun 2009, kafein juga dianggap sebagai zat psikoaktif yang berpotensi membuat ketagihan. Bayi yang disuguhi kopi secara berkala mungkin sering memintanya, meningkatkan risiko efek yang disebutkan di atas.

3. Apa yang terjadi kalau bayi atau balita tidak sengaja minum kopi?

ilustrasi ibu minum kopi (pexels.com/William Fortunato)

Seteguk atau dua teguk kopi biasanya tidak menimbulkan efek samping. Kamu bisa langsung memberikan ASI atau susu formula untuk mengencerkan kopi yang dikonsumsi, dilansir Mom Junction. Kalau bayi sudah mengonsumsi makanan padat (MPASI), kamu bisa memberikan makanan untuk mencegah potensi ketidaknyamanan gastrointestinal.

Pastikan untuk menjauhi kopi dan minuman berkafein lainnya dari jangkauan bayi atau balita. Jangan menyajikan kopi secara teratur, walaupun konsumsi yang tidak disengaja tidak menimbulkan reaksi apa pun.

Baca Juga: 20 Efek Minum Kopi Setiap Hari, Ada Positif dan Negatifnya

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya