TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Efek Samping Obat Penunda Haid yang Perlu Diwaspadai

Efek sampingnya bisa bervariasi pada setiap perempuan

ilustrasi norethisterone (unsplash.com/Diana Polekhina)

Ada beberapa alasan perempuan perlu menunda menstruasi atau haid. Bisa karena aktivitas yang telah direncanakan, kondisi medis tertentu, atau karena situasi yang mendesak.

Sebagai contoh kasus situasi yang mendesak, dilaporkan oleh Al Jazeera, banyak perempuan Palestina terpaksa meminum pil penunda haid karena kondisi yang menyedihkan dan tidak sehat yang mereka alami akibat serangan Israel yang terus berlanjut di Gaza.

Menghadapi pengungsian, kondisi tempat tinggal yang terlalu padat, dan kurangnya akses terhadap air dan produk kebersihan menstruasi seperti pembalut dan tampon, banyak perempuan mengonsumsi tablet norethisterone—yang biasanya diresepkan untuk kondisi seperti perdarahan haid parah, endometriosis, dan nyeri haid—untuk menghindari rasa tidak nyaman dan nyeri saat haid.

Berikut ini informasi terkait penggunaan, peringatan, dan potensi efek samping obat penunda haid norethisterone yang perlu kamu ketahui.

Baca Juga: Norethisterone: Kegunaan, Dosis, Kontraindikasi, Efek Samping

Apa itu norethisterone?

ilustrasi obat-obatan (IDN Times/Aditya Pratama)

Tablet norethisterone diresepkan untuk mengatasi berbagai masalah haid, termasuk haid yang menyakitkan, menstruasi berat atau tidak teratur, endometriosis, dan sindrom pramenstruasi (PMS), dilansir NetDoctor.

Obat ini juga dapat diresepkan untuk menunda haid, misalnya jika tidak ingin menstruasi saat sedang berlibur, sedang mengikuti kompetisi olahraga, atau dampak dari kondisi seperti bencana atau perang.

Norethisterone adalah versi buatan manusia dari hormon seks perempuan progesteron, yang bekerja dengan meniru efek progesteron alami tubuh.

Tingkat progesteron secara alami berfluktuasi sepanjang siklus haid bulanan. Saat kadar progesteron meningkat, lapisan rahim berkembang, siap menerima sel telur yang telah dibuahi. Jika tidak hamil, kadarnya akan turun lagi, menyebabkan lapisan rahim luruh seiring dengan menstruasi. Jika hamil, kadar progesteron tetap tinggi untuk membantu menjaga lapisan rahim yang sehat untuk kehamilan yang sedang berlangsung.

Mengonsumsi norethisterone pada berbagai titik sepanjang siklus ini dapat memanipulasi atau mengatur pertumbuhan dan pelepasan lapisan rahim. Misalnya, mengonsumsi norethisterone beberapa hari sebelum haid akan membuat tubuh mengira kamu hamil, sehingga kamu tidak akan mengalami haid sampai kamu berhenti mengonsumsi norethisterone.

Pada orang dengan endometriosis, mengonsumsi norethisterone setiap hari memiliki efek yang sama dan menghentikan perubahan bulanan pada jaringan abnormal. Haid kemungkinan besar akan berhenti selama pengobatan dan setelah berhenti mengonsumsi norethisterone, sebagian jaringan endometrium mungkin menyusut.

Potensi efek samping

ilustrasi obat-obatan (IDN Times/Aditya Pratama)

Sebagian besar obat dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan meskipun tidak semua orang mengalaminya. Efek yang tidak diinginkan sering kali membaik seiring tubuh menyesuaikan diri dengan obat baru, tetapi tetap bicarakan dengan dokter atau apoteker jika mengalami gejala yang terus berlanjut atau menjadi masalah.

Dijelaskan dalam laman Patient, berikut ini beberapa efek samping obat penunda haid.

Efek samping umum

  • Durasi haid lebih singkat, tidak ada haid, pendarahan hebat, dan flek. Biasanya dokter akan mendiskusikan potensi efek samping tersebut sebelum memulai pengobatan.
  • Mual. Ini bisa diatasi dengan memilih makanan yang sederhana, hindari makanan yang kaya akan rasa dan pedas. Atau, bisa juga dengan mengonsumsi obat setelah makan.
  • Sakit kepala. Tanyakan kepada dokter atau apoteker untuk merekomendasikan obat penghilang rasa sakit yang sesuai. Jika sakit kepala sangat parah atau berlanjut, segera bicarakan dengan dokter.
  • Kembung, retensi cairan. Jika gejala ini mengganggu, bicarakan dengan dokter.

Efek samping yang kurang umum meliputi pusing, nyeri payudara, perubahan berat badan, merasa lelah atau sulit tidur, merasa tertekan, kurang minat berhubungan seks, dan reaksi kulit. Jika salah satu dari hal ini mengganggu, bicarakan dengan dokter.

Norethisterone juga dapat menimbulkan beberapa efek samping yang serius, meskipun hal ini jarang terjadi. Kalau mengalami salah satu gejala berikut, hentikan penggunaan obat dan segera hubungi dokter:

  • Perasaan nyeri atau sesak di dada.
  • Gangguan apa pun pada penglihatan atau pendengaran.
  • Sakit kepala yang sangat parah.
  • Kulit atau bagian putih mata menguning (penyakit kuning atau jaundice).

Apabila mengalami gejala lain yang menurut kamu mungkin disebabkan oleh norethisterone, bicarakan dengan dokter atau apoteker.

Baca Juga: 7 Penyakit yang Ditandai dengan Pendarahan Hebat saat Menstruasi

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya