TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Infeksi Ulang COVID-19 Bisa Memperburuk Long COVID

Hindari infeksi ulang bahkan jika telah divaksinasi lengkap

ilustrasi seseorang mengalami long COVID (freepik.com/rawpixel.com)

Sebuah studi bertajuk "Persistence of somatic symptoms after COVID-19 in the Netherlands: an observational cohort study" dalam jurnal The Lancet yang terbit pada Agustus 2022 lalu menemukan bahwa sekitar satu dari delapan orang yang terkena COVID-19 terus mengembangkan long COVID, yaitu gejala pascainfeksi yang bertahan setidaknya selama satu bulan. Infeksi ulang atau reinfeksi COVID-19 bahkan pada orang yang telah divaksinasi menjadi makin umum sejak kemunculan varian Omicron.

Hasilnya juga menggarisbawahi pentingnya menghindari infeksi ulang bahkan jika telah divaksinasi penuh dan telah pulih dari long COVID.

Apa efek reinfeksi pada seseorang yang sudah mengalami COVID-19 dan kemudian mengembangkan long COVID? Badan amal Inggris Long COVID Kids dan Long COVID Support melakukan survei internet untuk memahami ini lewat pengalaman banyak orang.

Baca Juga: Tes Diagnostik Long COVID Pertama Siap Diluncurkan

1. Temuan survei

ilustrasi seseorang mengalami long COVID (pexels.com/cottonbro)

Dilansir Gavi, The Vaccine Alliance, survei dikirimkan kepada orang-orang dengan long COVID di 30 negara, termasuk Inggris, Amerika Serikat, Prancis, dan Kanada, dan dilakukan sejak 4 April–19 Juni 2022. Tanggapan diterima dari 484 orang dewasa dan 112 anak-anak dan remaja yang telah setidaknya mengalami dua kali infeksi COVID-19. 

Hasilnya serupa di antara orang dewasa dan orang muda. Sebanyak 89 persen responden pertama kali terkena long COVID setelah infeksi pertama, dibandingkan dengan 10 persen setelah infeksi kedua, dan hanya 1 persen setelah infeksi ketiga. Mayoritas, infeksi ulang memperburuk gejala long COVID pada kebanyakan orang yang masih menunjukkan gejala.

Pada orang-orang yang masih memiliki long COVID saat reinfeksi, sebanyak 80 persen mengalami gejala yang memburuk dibanding 10 persen yang mengalami perbaikan gejala long COVID. Sekitar 85 persen mengalami kambuhnya gejala lama atau gejala tambahan baru dibanding 10 persen yang mengalami resolusi atau perbaikan gejala.

Pada 60 persen orang dalam pemulihan atau remisi dengan long COVID, infeksi ulang menyebabkan kambuhnya long COVID.

2. Apa artinya?

ilustrasi long COVID pada anak (pexels.com/cottonbro)

Para peneliti mengatakan bahwa ini adalah salah satu studi pertama yang dipublikasikan mengenai efek infeksi ulang terhadap long COVID, dan temuan ini menunjukkan perlunya penelitian lebih lanjut.

Temuan survei menunjukkan bahwa, karena kebanyakan orang mendapatkan long COVID setelah infeksi pertama mereka, menghindari infeksi terutama pada anak-anak sangat penting.

Hasil dari survei ini juga menggarisbawahi pentingnya menghindari infeksi ulang, bahkan jika seseorang telah mendapatkan vaksinasi penuh dan telah pulih dari long COVID.

Baca Juga: Studi Indonesia Paparkan Maraknya Fenomena Long COVID

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya