TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Jenis Tambalan Gigi, Mana yang Terbaik Buatmu?

Ada yang mau giginya ditambal dengan emas?

ilustrasi jenis tambalan gigi (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Mendapatkan tambalan untuk rongga pada gigi, yang merupakan area kerusakan gigi, adalah bagian rutin dari perawatan gigi dengan tujuan untuk mencegah pembusukan lebih lanjut.

Tambalan gigi adalah bahan tunggal atau kombinasi dari logam, plastik, kaca, atau bahan lain yang digunakan untuk memperbaiki atau merestorasi gigi. Salah satu penggunaan yang paling populer adalah untuk “mengisi” area gigi yang telah diangkat oleh dokter gigi akibat pembusukan, yaitu lubang gigi. Tambalan juga digunakan untuk memperbaiki gigi yang retak atau patah, serta gigi yang telah aus karena perlakuan kasar, misalnya karena kebiasaan menggigiti kuku atau menggertakkan gigi.

Ada beberapa jenis bahan tambalan gigi. Semua atau beberapa pilihan mungkin tidak tersedia, tetapi mengetahui kelebihan dan kekurangannya dari masing-masing jenisnya akan sangat membantu.

1. Tambalan gigi amalgam

Ini adalah jenis tambalan gigi yang mungkin paling banyak dikenal. Amalgam merupakan campuran mineral yang terdiri dari 50 persen perak, timah, seng, tembang, dan 50 persen merkuri, seperti dilansir Food and Drug Administration (FDA). Ini adalah pilihan populer untuk tambalan gigi karena kuat, tahan lama, dan tidak mahal.

Menurut laporan dalam Journal of Conservative Dentistry tahun 2010, tambalan amalgam perak yang khas dapat bertahan hingga 12 tahun atau lebih. Amalgam juga cukup mudah untuk dimasukkan ke rongga gigi oleh dokter gigi, serta tidak kekhawatiran bahwa tambalan ini akan terkontaminasi oleh darah atau air liur.

Pada 24 September 2020, FDA merilis rekomendasi untuk tidak memberikan tambalan yang mengandung merkuri kepada beberapa kelompok yang berisiko tinggi jika memungkinkan dan sesuai, khususnya:

  • Ibu hamil atau perempuan yang berencana untuk hamil.
  • Ibu menyusui.
  • Anak-anak yang berusia di bawah 6 tahun.
  • Orang dengan penyakit neurologis tertentu yang sudah ada sebelumnya, gangguan fungsi ginjal, atau alergi terhadap merkuri.

Orang-orang di atas harus menerima tambalan gigi alternatif, seperti resin komposit atau tambalan semen ionomer kaca. Mengangkat tambalan merkuri yang ada tidak disarankan, karena itu hanya akan meningkatkan risiko paparan.

2. Tambalan gigi komposit

ilustrasi pasien yang akan menjalani tambal gigi (pexels.com/Anna Shvets)

Tambalan gigi komposit terbuat dari bahan resin dan plastik yang ditempatkan ke dalam rongga saat masih lunak, kemudian dikeraskan dengan cahaya "curing" berwarna biru terang. Ini juga merupakan pilihan populer karena warnanya bisa dicocokkan dengan gigi seseorang, sehingga bisa lebih samar dibanding tambalan amalgam.

Tambalan komposit tidak bertahan selama beberapa jenis lainnya. Mereka biasanya perlu diganti setiap lima sampai 10 tahun, menurut laporan dalam jurnal Clinical and Experimental Dental Research tahun 2016. Selain itu, tambalan gigi komposit juga lebih mahal daripada amalgam.

Baca Juga: Operasi Gigi Bungsu: Tujuan, Prosedur, dan Pemulihan

3. Tambalan gigi porselen atau keramik

Tambalan gigi ini terbuat dari porselen dan tahan lama. Ini juga menarik secara estetika. Tambalan porselen atau keramik lebih mahal daripada jenis lain, tetapi warnanya sewarna gigi dan lebih tahan terhadap pewarnaan dan abrasi daripada resin komposit.

Bahan tambalan gigi ini umumnya bertahan lebih dari 15 tahun, mengutip WebMD.

4. Tambalan gigi ionomer kaca

ilustrasi dokter gigi menambal gigi pasien yang berlubang (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Tambalan gigi ionomer kaca (glass ionomer) baik untuk anak-anak yang giginya masih mengalami perubahan. Tambalan kaca dan akrilik ini melepaskan fluorida, yang mana ini dapat membantu melindungi gigi dari kerusakan lebih lanjut.

Menurut studi dalam jurnal Materials tahun 2020, tambalan gigi ionomer kaca ini hanya bertahan beberapa tahun, karena mereka secara signifikan lebih lemah daripada resin komposit dan lebih cenderung retak atau aus. Selain itu, tambalan ionomer kaca tradisional tidak cocok dengan warna gigi setepat resin komposit.

5. Emas

Dilansir American Dental Association, tambalan gigi emas mahal dan tidak terlalu umum. Bahkan, sulit untuk menemukan klinik gigi yang menawarkan emas sebagai pilihan untuk tambalan gigi.

Terlebih lagi, dibutuhkan lebih dari satu kali kunjungan ke klinik dokter gigi untuk memasang tambalan emas dengan benar. Tambalan gigi emas diketahui kokoh, tidak menimbulkan korosi, dan dapat bertahan lebih dari 20 tahun.

Baca Juga: Pembusukan Gigi: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya