TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Penyebab Benjolan Muncul di Tangan, Mungkinkah Tumor?

Umumnya tidak berbahaya walaupun bisa juga bersifat kanker

ilustrasi penyebab benjolan di tangan (vecteezy.com/kitsanaphong burarat)

Sebagian besar kasus kemunculan massa atau benjolan di tangan jinak atau tidak berbahaya. Namun, ini tetap butuh dievaluasi oleh dokter. Dalam kasus yang jarang, benjolan di jari, tangan, atau pergelangan tangan bisa merupakan tumor.

Cek apa saja kemungkinan penyebab benjolan di tangan, gejala apa saja yang harus diperhatikan, dan kapan benjolan harus diperiksa secara menyeluruh oleh dokter.

1. Carpal boss

Benjolan keras di pergelangan tangan yang terasa seperti tulang kemungkinan adalah carpal boss atau bos karpal. Ini adalah pertumbuhan berlebih pada tulang di punggung tangan. Penampilannya mirip taji tulang.

Menurut American Society for Surgery of the Hand, bos karpal pada dasarnya adalah area kecil dari osteoartritis yang terjadi pada titik pertemuan tulang tangan panjang dan tulang kecil pergelangan tangan.

Bos karpal sering salah didiagnosis sebagai kista ganglion. Mengutip dari WebMD, keduanya dapat membuat pergelangan tangan sulit digerakkan dengan cara tertentu jika berada di lokasi yang sulit. Namun, benjolan bos karpal merupakan benjolan tulang yang keras dan tidak dapat bergerak, sementara kista ganglion cenderung lebih lunak dan mungkin dapat bergerak sedikit jika kamu menekannya dengan lembut.

2. Kontraktur Dupuytren

ilustrasi kontraktur Dupuytren (commons.wikimedia.org/Андрей Перцев)

Benjolan keras di telapak tangan merupakan gejala kontraktur Dupuytren atau penyakit Dupuytren. Kondisi ini menyebabkan penebalan abnormal pada jaringan ikat (fasia) di bawah kulit telapak tangan, dilansir Johns Hopkins Medicine.

Kontraktur Dupuytren biasanya dimulai dengan kelenjar lunak di bawah pangkal jari manis atau kelingking. Ini mungkin berkembang menjadi benjolan keras. Seiring waktu, hal ini dapat menyebabkan satu atau lebih jari melengkung atau tertarik ke samping atau ke arah telapak tangan.

Kondisi ini tidak menimbulkan rasa sakit namun dapat menghambat kemampuan kamu menggunakan tangan untuk melakukan tugas tertentu, menggenggam benda besar, atau meluruskan jari.

3. Artritis reumatoid

Dilansir National Institute of Arthritis and Musculoskeletal and Skin Diseases, artritis reumatoid dapat menyebabkan benjolan keras tepat di bawah kulit tangan, yang disebut nodul reumatoid.

Artritis reumatoid menyebabkan pembengkakan dan nyeri pada lapisan persendian. Penyakit ini dapat memengaruhi persendian di pergelangan tangan, tangan, jari tangan, siku, kaki, tulang belakang, rahang, dan lutut.

Artritis reumatoid sering terjadi secara simetris, artinya sendi yang sama terkena di kedua sisi tubuh. Gejala umum lainnya meliputi:

  • Kesulitan menggerakkan persendian.
  • Demam.
  • Kelelahan.
  • Kekakuan dan nyeri sendi, terutama setelah istirahat.
  • Kehilangan selera makan.
  • Tangan merah dan bengkak.

Baca Juga: 7 Penyebab Benjolan di Bawah Dagu, Belum Tentu Kanker!

4. Kista ganglion

ilustrasi kista ganglion di area pergelangan tangan (commons.wikimedia.org/Romina24)

Kista ganglion adalah penyebab paling umum benjolan di tangan atau pergelangan tangan. Ini terjadi ketika sebuah kantong terbentuk di lapisan sendi kecil di pergelangan tangan, tangan, atau jari. Cairan sendi bocor ke dalam kantong, mengisinya seperti balon air. Hasilnya, terlihat adanya benjolan atau bentol pada tangan atau pergelangan tangan, dilansir American Academy of Orthopedic Surgeons.

Kista ganglion biasanya berbentuk bulat atau oval. Benjolan bisa lunak atau keras seperti marmer dan bisa digerakkan. Kista ganglion sering kali tidak menimbulkan rasa sakit, kecuali jika sampai menekan saraf. Kalau itu sampai terjadi, kamu mungkin akan mengalami ketidaknyamanan, kesemutan, dan kelemahan otot.

Kista ganglion juga dapat membentuk kantong pada selubung yang menutupi tendon atau sendi buku jari. Jenis ini disebut kista mukosa.

5. Tumor sel raksasa

Benjolan keras di pergelangan tangan yang tidak menimbulkan rasa sakit di ujung bawah tulang lengan bawah bisa jadi merupakan tumor sel raksasa atau giant cell tumor (GCT) pada selubung tendon.

GCT bukanlah tumor yang sebenarnya, melainkan massa yang muncul dari lapisan tendon (selubung) atau sinovium, yaitu jaringan lunak di dalam sendi. Mereka cenderung tumbuh perlahan dan tidak menimbulkan rasa sakit pada awalnya.

Saat massa makin besar, maka dapat menyebabkan peningkatan nyeri sendi saat beraktivitas namun berkurang saat istirahat. GCT bisa tumbuh menjadi sangat menyakitkan. Ini mudah dihilangkan namun dapat tumbuh kembali.

Menurut American Academy of Orthopedic Surgeons, GCT cukup langka, hanya satu dari sejuta yang terdiagnosis setiap tahunnya. Penyakit ini sebagian besar menyerang orang dewasa muda dan lebih sering terjadi pada perempuan.

6. Kista inklusi atau kista epidermoid

ilustrasi tangan (pexels.com/Pixabay)

Benjolan kecil, tidak nyeri, dan dapat digerakkan di tangan, pergelangan tangan, atau jari mungkin merupakan kista inklusi epidermal. Dilansir MedlinePlus, juga dikenal sebagai kista epidermoid, tumor keras dan non kanker yang berada tepat di bawah kulit ini dapat berkembang di bagian tubuh mana pun.

Kista inklusi berkembang selama penyembuhan setelah cedera, meskipun mungkin perlu waktu bertahun-tahun untuk terlihat jelas. Penyakit ini terjadi ketika luka tembus atau sayatan dalam mendorong sel-sel dari permukaan kulit ke lapisan dalam kulit.

Sistem kekebalan memandang sel-sel ini sebagai penyerang asing dan mengelilinginya dengan bahan lilin lembut (keratin) untuk menciptakan penghalang pelindung. Itu secara bertahap berkembang seiring waktu untuk membentuk kista.

Kista inklusi epidermal tidak berbahaya dan tidak perlu diobati kecuali jika terjadi infeksi.

7. Enchondroma

Enchondroma adalah tumor non kanker yang berkembang ketika tulang rawan tumbuh di dalam tulang. Ini bisa menjadi masalah jika tumor melemahkan tulang. Kondisi ini meningkatkan risiko patah tulang patologis, patahnya tulang yang melemah karena penyakit lain.

Enchondromas sebagian besar bersifat jinak dan jarang berkembang menjadi kanker.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya