TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Perbedaan Gejala Campak dan Alergi, Sama-sama Ada Ruam

Perhatikan juga berbagai gejala yang menyertai ruam

ilustrasi ruam di kulit (freepik.com/freepik)

Intinya Sih...

  • Gejala campak muncul 7-14 hari setelah kontak virus, termasuk demam tinggi, batuk, pilek, mata berair, dan ruam tanpa gatal.
  • Penyebab campak adalah virus paramyxovirus yang sangat menular dan bisa menyebabkan komplikasi parah hingga kematian.
  • Pengobatan campak meliputi perawatan suportif untuk meredakan gejala dan mengobati komplikasi serta memberikan suplemen vitamin A.

Munculnya bintik-bintik di kulit bisa bikin cemas dan membuat kita bertanya-tanya apa penyebabnya. Kadang tidak mudah untuk mengetahui apakah ruam atau perubahan kulit mengindikasikan masalah medis yang serius dan apakah perlu evaluasi medis lebih lanjut.

Ruam bisa memberi petunjuk tentang jenis penyakitnya, tetapi tanda dan gejala lainnya yang menyertai sama pentingnya dalam menentukan seberapa serius suatu penyakit.

Karena kemunculan ruam, beberapa orang tidak tahu perbedaan gejala campak dan alergi di kulit. Nah, artikel ini akan membahas perbedaan keduanya lebih lanjut agar kamu tak lagi keliru.

Perbedaan gejala campak dan alergi

ilustrasi anak yang terkena campak (flickr.com/Measles and Rubella Initiative)

Gejala campak

Gejala campak muncul 7 hingga 14 hari setelah kontak dengan virus dan biasanya meliputi demam tinggi, batuk, pilek, dan mata berair. Ruam campak muncul 3 sampai 5 hari setelah gejala pertama dan umumnya tidak disertai gatal-gatal.

Gejalanya antara lain:

  • Demam tinggi (mungkin bisa sampai lebih dari 40 derajat Celcius).
  • Batuk.
  • Hidung meler (rinitis).
  • Mata merah dan berair (konjungtivitis).

Selanjutnya, 2–3 hari setelah gejala dimulai, akan muncul Koplik's spot, yaitu bercak putih keabuan dengan dasar merah di pipi bagian dalam, seperti dijelaskan dalam laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

Nah, 3–5 hari setelah gejala dimulai, muncullah ruam campak. Ruam muncul pada wajah dan leher, dimulai dari belakang telinga, kemudian menyebar ke seluruh tubuh. Ruam bertahan selama 3 hari atau lebih pada kisaran hari ke-4 sampai ke-7 demam. Ruam muncul saat demam mencapai puncaknya. Ruam berakhir dalam 5 sampai 6 hari, dan menjadi berwarna seperti tembaga atau kehitaman.

  • Benjolan kecil juga dapat muncul di atas bintik merah yang rata.
  • Bintik-bintik bisa menyatu saat menyebar dari kepala ke seluruh tubuh.
  • Saat ruam muncul, demam bisa melonjak hingga lebih dari 40 derajat Celcius.

Gejala alergi

Kondisi alergi kulit yang paling umum adalah dermatitis atopik (eksem), dermatitis kontak alergi, urtikaria, dan angioedema. 

Dilansir Asthma and Allergy Foundation of America, gejala umum alergi kulit di antaranya:

  • Ruam.
  • Gatal-gatal.
  • Kemerahan.
  • Pembengkakan.
  • Lepuhan.
  • Sensasi terbakar.
  • Kulit bersisik atau mengelupas.
  • Kulit pecah-pecah.

Umumnya reaksi alergi pada kulit tidak langsung terjadi setelah terpapar alergen. Ini bisa memakan waktu mulai dari beberapa jam hingga 10 hari. Biasanya dibutuhkan dari 12 jam hingga 3 hari. Bahkan dengan pengobatan, gejalanya bisa bertahan selama 2 hingga 4 minggu, menurut WebMD.

Baca Juga: Opsi Pengobatan Campak, Kapan Perlu Intervensi Medis?

Perbedaan penyebab campak dan alergi

ilustrasi ruam alergi pada kondisi kulit eksem (commons.wikimedia.org/OpenStax College)

Penyebab campak

Campak adalah penyakit yang sangat menular. Ini berarti sangat mudah menyebar ke orang lain. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), campak disebabkan oleh virus dalam keluarga paramyxovirus, dan biasanya ditularkan melalui kontak langsung dan udara. Virus menginfeksi saluran pernapasan, kemudian menyebar ke seluruh tubuh, menyebabkan penyakit parah, komplikasi, bahkan kematian.

Campak sangat menular dari sekitar 4 hari sebelum hingga 4 hari setelah ruam muncul. Sekitar 90 persen orang yang belum pernah terkena campak atau telah divaksinasi campak akan terinfeksi bila terpapar dengan seseorang yang terkena virus campak.

Penyebab alergi kulit

Ada lebih dari 3.700 alergen potensial. Berikut adalah beberapa alergen reaksi alergi kulit yang umum:

  • Poison ivy, poison oak, dan poison sumac.
  • Nikel.
  • Lateks atau karet.
  • Pakaian.
  • Pengawet.
  • Wewangian.
  • Obat-obatan.
  • Sinar ultraviolet.
  • Serangga.
  • Serbuk sari.
  • Bulu hewan peliharaan.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya