Polusi Udara, Panas, Karbon Dioksida, dan Kebisingan Ganggu Tidur
Bikin kita sulit untuk tidur nyenyak
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Polusi udara, kamar tidur yang hangat, dan tingkat karbon dioksida (CO2) yang tinggi serta kebisingan di sekitar dapat berdampak buruk pada kemampuan kita untuk mendapatkan tidur malam yang nyenyak.
Hal tersebut merupakan temuan sebuah penelitian dari Perelman School of Medicine di University of Pennsylvania dan University of Louisville, Amerika Serikat (AS).
Baca Juga: 7 Bahaya Polusi Udara untuk Ibu Hamil, Bayi Bisa Lahir Prematur
Temuan studi
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Sleep Health pada April 2023 ini merupakan salah satu penelitian pertama yang mengukur berbagai variabel lingkungan di kamar tidur dan menganalisis hubungan dengan efisiensi tidur. Efisiensi tidur adalah waktu yang dihabiskan untuk tidur relatif terhadap waktu yang tersedia untuk tidur.
Analisis tersebut menemukan, dalam kelompok yang terdiri dari 62 peserta yang dilacak selama dua minggu dengan monitor aktivitas dan catatan tidur, tingkat polusi udara di kamar tidur (partikel <2,5 mikrometer atau PM2.5), CO2, kebisingan, dan suhu yang lebih tinggi semuanya terkait secara independen dalam menurunkan efisiensi tidur.
"Temuan ini menyoroti pentingnya lingkungan kamar tidur untuk kualitas tidur yang tinggi," kata penulis utama studi Mathias Basner, MD, PhD, profesor dan direktur divisi Tidur dan Kronobiologi di departemen Psikiatri di Penn Medicine, mengutip laman Penn Medicine.
Penelitian ini merupakan kolaborasi antara Penn Medicine dan Christina Lee Brown Envirome Institute dari Universitas Louisville, yang dipimpin oleh Aruni Bhatnagar, PhD. Para peneliti merekrut peserta dari Green Heart Project yang didanai oleh National Institutes of Health yang menyelidiki efek penanaman 8.000 pohon dewasa terhadap kesehatan jantung penduduk Louisville, AS.