Gangguan Kepribadian Dependen: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan
Membuat seseorang selalu mengandalkan orang lain
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Meski makhluk sosial, manusia juga merupakan individu yang harus punya kemampuan secara independen, baik dalam pekerjaan atau aktivitas lainnya. Saat masih kecil, wajar kalau kita butuh bantuan orang lain. Ketika beranjak dewasa, kita dituntut untuk mandiri, terutama dalam mengambil keputusan dan menghadapi masalah.
Bukan berarti butuh bantuan orang lain itu salah. Namun, ada orang-orang yang selalu menggantungkan segala urusannya kepada orang lain, membuatnya tak mampu untuk menyelesaikannya sendiri. Kondisi ini merupakan tanda gangguan kepribadian dependen atau dependent personality disorder.
Berdasarkan panduan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders 5 (DSM-5) yang dikeluarkan oleh American Psychiatric Association, gangguan kepribadian dependen masuk dalam klaster C, bersama dengan gangguan kepribadian menghindar (avoidant personality disorder atau APD) dan gangguan obsesif kompulsif (OCD).
Apakah kamu merasa terlalu bergantung atau mengandalkan orang lain? Yuk, kenali lebih jauh tentang gangguan kepribadian dependen lewat ulasan di bawah ini.
1. Pengertian dan penyebab
Dilansir Healthline dan Psychology Today, gangguan kepribadian dependen (DPD) adalah salah satu gangguan kepribadian yang ditandai dengan ketidakmampuan untuk melakukan berbagai hal sendirian. Penderitanya memiliki ketergantungan berlebihan terhadap orang lain untuk mendapat kenyamanan, kepastian, nasihat, serta dukungan.
Orang-orang dengan DPD sulit untuk berkata "tidak", terutama kepada orang yang dianggap penting dalam hidupnya. Mereka sulit untuk hidup mandiri, sehingga mereka akan bersikap setuju, sekalipun pada hal-hal yang mereka anggap salah. Mereka rela melakukannya daripada harus berpisah atau kehilangan orang-orang yang bisa mereka andalkan.
Penyebab DPD belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa faktor berikut ini diyakini berperan dalam perkembangan gangguan kepribadian tersebut:
- Pernah merasa terabaikan atau ditinggalkan seseorang
- Mendapat pola asuh yang terlalu protektif atau otoriter
- Mengalami tindakan kekerasan di masa lalu
- Trauma masa kecil
- Memiliki hubungan yang penuh kekerasan
- Memiliki riwayat keluarga dengan gangguan kecemasan
Baca Juga: 7 Gangguan Mental Paling Langka di Dunia, Jarang Diketahui
Baca Juga: Nyata dan Harus Diwaspadai, 24 Penyebab Umum Gangguan Mental
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.