TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Waspada! Ini 8 Kelainan Darah yang Bisa Kamu Alami

Periksakan kondisi sebelum terlambat

unsplash/Cassi Josh

Berbagai penyakit bisa timbul akibat adanya kelainan pada darah, yaitu gangguan pada salah satu atau beberapa bagian darah, sehingga berdampak pada jumlah dan fungsinya. Kelainan ini bisa terjadi pada sel darah merah, sel darah putih, maupun trombosit.

Ketiga jenis sel tersebut dibentuk di sumsum tulang dan punya tugas masing-masing. Sel darah merah mengangkut oksigen ke organ dan jaringan tubuh, sel darah putih membantu tubuh melawan infeksi, sedangkan trombosit membantu pembekuan darah.

Ada banyak jenis kelainan sel darah yang bisa memengaruhi kesehatan tubuh. Berikut ini beberapa di antaranya:

1. Anemia 

pexels.com/Samantha Garrote

Dilansir Healthline, anemia adalah salah satu jenis kelainan pada sel darah merah. Umumnya, kelainan darah ini terjadi akibat kekurangan zat besi dalam darah. 

Zat besi sendiri diperlukan tubuh untuk menghasilkan hemoglobin (Hb) yang membantu sel darah merah membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.

Dikutip dari laman WebMD, penderita anemia memiliki jumlah sel darah merah yang rendah. Anemia ringan sering kali tidak menimbulkan gejala. Pada anemia yang lebih parah, gejala yang bisa muncul bisa berupa sakit kepala, kulit tampak pucat, dan sesak napas saat beraktivitas.

Baca Juga: 7 Fakta Leukemia atau Kanker Darah yang Penting Kamu Ketahui

2. Polisitemia vera

unsplash.com/Ali Yahya

Dilansir Healthline, polisitemia vera merupakan jenis kanker darah yang disebabkan oleh mutasi gen.

Pada penyakit ini, sumsum tulang akan menghasilkan terlalu banyak sel darah merah. Akibatnya, darah menjadi kental dan mengalir lebih lambat, sehingga berisiko mengalami pembekuan darah. Nah, itulah yang bisa menyebabkan serangan jantung atau stroke.

Kabar buruknya, menurut keterangan dari National Heart, Lung and Blood Institute, polisitemia vera tidak bisa disembuhkan. Namun, pengobatan bisa membantu mengendalikan penyakit dan komplikasinya.

Contoh pengobatannya adalah phlebotomy (menghilangkan sebagian darah dari pembuluh darah) dan pemberian obat-obatan.

3. Talasemia 

doctorxdentist.com

Talasemia adalah kelainan darah yang diturunkan. Penyebabnya adalah mutasi genetik yang menghambat Hb secara normal. Ketika sel darah merah kekurangan Hb, oksigen tidak dapat mencapai semua bagain tubuh, sehingga organ-organ tidak bisa berfungsi secara semestinya.

Talasemia menyebabkan berbagai kondisi seperti pembesaran limpa, masalah jantung, hingga keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan anak.

Berdasarkan sebuah laporan dalam “International Journal of Current Advanced Research” tahun 2017, pengobatan talasemia meliputi:

  • Transfusi darah.
  • Terapi khelasi untuk menghilangkan kelebihan zat besi dari tubuh yang bisa merusak hati, jantung, dan organ penting lainnya.
  • Splenectomy (pengangkatan limpa).
  • Pemberian vitamin.
  • Transplantasi sumsum tulang.

4. Leukemia

Sel leukemia. journals.plos.org

Dilansir WebMD dan Medical News Today, leukemia adalah salah satu jenis kanker darah, yaitu ketika sel darah putih menjadi ganas dan berkembang di dalam sumsum tulang. Penumpukan sel darah putih yang terjadi dapat mengganggu produksi sel darah merah dan trombosit.

Gejala leukemia meliputi: demam, mudah memar atau berdarah, sakit pada tulang atau persendian, sakit kepala, muntah, kejang, penurunan berat badan, sesak napas, dan pembengkakan kelenjar getah bening atau organ seperti limpa.

Beberapa metode pengobatan leukemia di antaranya kemoterapi, imunoterapi, terapi target (penggunaan obat untuk menghambat produksi protein yang dibutuhkan sel kanker untuk berkembang), splenectomy, dan transplantasi sumsum tulang.

5. Limfoma 

pexels.com/Valeria Ushakova

Bersumber dari MayoClinic, limfoma adalah kanker sistem limfatik, yang merupakan bagian dari jaringan tubuh untuk melawan kuman. Sistem limfatik meliputi kelenjar getah bening, limpa, kelenjar timus, dan sumsum tulang. Limfoma bisa menyerang seluruh area tersebut serta organ lain di tubuh.

Ada beberapa jenis limfoma, tetapi yang utama adalah limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin. Gejala-gejalanya seperti pembengkakan kelenjar getah bening, kelelahan terus-menerus, demam, berkeringat pada malam hari, sesak napas, penurunan berat badan, dan kulit gatal.

Pengobatan untuk kelainan darah ini mencakup kemoterapi, imunoterapi, terapi radiasi, dan transplantasi sumsum tulang.

6. Multiple myeloma

pexels.com/Karolina Grabowska

Kondisi ini juga termasuk salah satu kanker darah. Dilansir WebMD, multiple myeloma tidak bisa disembuhkan. Namun, pengobatan tetap bisa dilakukan dengan fokus untuk memperlambat penyebaran dan terkadang menghilangkan gejala.

Pada multiple myeloma, sel plasma menjadi ganas dan berkembang dengan tidak terkendali.

Perlu diketahui, sel plasma adalah salah satu tipe sel darah putih yang membentuk antibodi. Pada kasus multiple myeloma, sel plasma akan keluar dari sumsum tulang dan menyebar.

Multiple myeloma dapat menimbulkan komplikasi seperti masalah pada tulang, anemia, infeksi, dan gagal ginjal.

Pengobatan pada multiple myeloma yaitu dengan kemoterapi, pemberian obat-obatan, dan transplantasi sumsum tulang.

7. Hemofilia 

pexels.com/Karolina Grabowska

Dikutip Medical News Today, hemofilia merupakan kondisi genetik yang menyebabkan darah sulit membeku. Penderitanya akan mengalami perdarahan lebih lama, baik di luar maupun di dalam tubuh.

Pada sebuah laporan dalam “Jounal of Comorbidity” tahun 2011, pada penderita hemofilia, terapi dengan konsentrat faktor pembekuan (profilaksis) dapat mencegah perdarahan seperti pada sendi dan otot.

Pengobatan utama pada hemofilia disebut terapi pengganti. Konsentrat faktor pembekuan VIII untuk hemofilia A atau faktor pembekuan IX untuk hemofilia B secara perlahan diteteskan atau disuntikkan ke dalam pembuluh darah. Infus ini membantu mengganti faktor pembekuan yang rendah atau hilang.

Baca Juga: 5 Fakta Seputar Penyakit Kelainan Darah Kental, Kamu Harus Tahu!

Verified Writer

Rifa

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya