TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

BPOM AS Setujui Vaksin Chikungunya Pertama di Dunia

Disetujui untuk individu berusia 18 tahun ke atas

ilustrasi vaksin chikungunya (unsplash.com/Diana Polekhina)

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menyetujui vaksin pertama untuk virus chikungunya pada Kamis (9/11/2023) di Amerika Serikat (AS).

Vaksin yang diberi nama Ixchiq ini diproduksi oleh Valneva Austria GmbH. Vaksin ini disetujui untuk individu berusia 18 tahun ke atas yang berisiko lebih tinggi terkena virus chikungunya dan diberikan dalam dosis tunggal.

Chikungunya merupakan penyakit virus yang ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi virus chikungunya. Penyakit ini pertama kali dideskripsikan ketika terjadi wabah di Tanzania selatan pada tahun 1952 dan kini telah teridentifikasi di hampir 40 negara, mengutip laman Pan American Health Organization.

Baca Juga: Chikungunya: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan, Pencegahan

Vaksin berisi virus chikungunya yang dilemahkan

ilustrasi virus (pixabay.com/Medi2Go)

Keamanan vaksin chikungunya ditentukan melalui dua studi klinis yang melibatkan sekitar 3.500 orang dewasa. Efek samping umum dari vaksin ini termasuk sakit kepala, kelelahan, nyeri otot, nyeri sendi, demam, mual, dan nyeri tekan saat jarum masuk ke kulit.

Dalam keterangan tertulis FDA, reaksi parah yang menghalangi aktivitas sehari-hari atau memerlukan intervensi medis terjadi pada 1,6 persen penerima vaksin. Dari studi klinis tersebut, dua orang penerima vaksin harus dirawat di rumah sakit.

Vaksin ini mengandung versi virus chikungunya yang hidup dan dilemahkan. Vaksin ini bisa menyebabkan gejala pada penerima vaksin yang serupa dengan yang dialami oleh orang yang terinfeksi chikungunya.

Baca Juga: Apa Benar Vaksin HPV Bisa Sebabkan Kemandulan?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya