TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Efek Samping Konsumsi Vitamin D secara Berlebihan, Hati-hati!

Konsumsilah vitamin D sewajarnya saja

ilustrasi terlalu banyak mengonsumsi vitamin D (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Vitamin D menjadi salah satu produk suplemen yang laris di pasaran di masa pandemik COVID-19. Ini karena meningkatkan konsumsinya dipercaya dapat meningkatkan imunitas tubuh, membantu pemulihan pasien COVID-19, dan melindungi tubuh dari infeksi saluran pernapasan akut.

Sumber vitamin D yang paling mudah didapat adalah berjemur di bawah terpaan sinar matahari dan bisa pula lewat makanan. Namun, karena merasa kurang cukup, beberapa orang menambah asupannya lewat konsumsi suplemen.

Sebetulnya minum suplemen vitamin D tidak dilarang. Namun, beberapa mengonsumsinya hingga berlebihan. Alih-alih mendapat manfaat, yang dialami malah efek samping merugikan. Supaya kamu lebih bijak, yuk, kenali apa saja efek samping dari konsumsi vitamin D secara berlebihan yang akan dijelaskan di bawah ini.

1. Mual, muntah, dan nafsu makan menurun

ilustrasi vitamin D (pexels.com/ready made)

Dilansir Healthline, banyak efek samping terlalu tingginya vitamin D berhubungan dengan kadar berlebihan kalsium dalam darah. Ini termasuk mual, muntah, dan hilang nafsu makan. Meski demikian, gejala-gejala ini tidak muncul pada orang-orang dengan kadar kalsium yang tinggi.

Satu penelitian dalam Oman Medical Journal tahun 2011 memantau 10 orang yang mengembangkan kadar kalsium yang berlebihan setelah mengonsumsi vitamin D dosis tinggi. Empat di antaranya mengalami mual dan muntah, dan tiga di antaranya melaporkan kehilangan nafsu makan.

Ada pula temuan serupa mengenai konsumsi vitamin D dengan dosis terlalu tinggi. Seorang perempuan mengalami mual dan penurunan berat badan setelah mengonsumsi suplemen yang ternyata mengandung vitamin D 78 kali lebih banyak daripada yang tertera di label kemasan, menurut laporan dalam jurnal Nederlands Tijdschrift voor Geneeskunde tahun 2016.

Perlu diketahui, gejala-gejala tersebut muncul sebagai respons terhadap dosis vitamin D3 yang terlampau tinggi, yang mana menyebabkan kadar kalsium lebih besar dari 12 mg/dl (3,0 mmol/l).

Baca Juga: 10 Tanda Tubuhmu Kekurangan Vitamin D, Bisa Berujung pada Kanker lho!

2. Sakit perut, sembelit, atau diare

ilustrasi sakit perut (pexels.com/Sora Shimazaki)

Gejala seperti sakit perut, sembelit atau konstipasi, atau diare juga bisa menjadi tanda tanda peningkatan kadar kalsium yang disebabkan oleh keracunan vitamin D, berdasarkan laporan berjudul "Vitamin D: Deficiency, Sufficiency and Toxicity" dalam jurnal Nutrients tahun 2013.

Gejala-gejala tersebut bisa muncul pada orang-orang yang mengonsumsi vitamin D dosis tinggi untuk memperbaiki kondisi defisiensi. Seperti gejala lainnya, respons ini tampaknya bersifat individual bahkan ketika kadar vitamin D dalam darah juga meningkat.

Pada sebuah laporan studi kasus dalam Journal of Pediatric Endocrinology and Metabolism tahun 2014, seorang anak laki-laki mengalami sakit perut dan sembelit setelah mengonsumsi vitamin D yang tidak diberi label dengan benar, sementara saudara laki-lakinya mengalami peningkatan kadar dalam darah tanpa ada gejala.

Contoh studi kasus lainnya dalam jurnal Case Reports in Pediatrics tahun 2016, anak usia 18 bulan yang diberikan vitamin D3 50.000 IU selama tiga bulan mengalami diare, sakit perut, dan gejala lainnya. Gejala-gejala ini teratasi setelah pemberian suplemen dihentikan.

3. Hiperkalsemia

ilustrasi efek samping vitamin D (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Dilansir Verywell Mind, konsumsi vitamin D terlalu banyak bisa menyebabkan kadar menyebabkan kalsium yang berlebihan dalam darah (hiperkalsemia). Beberapa gejalanya meliputi:

  • Hilang nafsu makan
  • Konstipasi
  • Depresi
  • Sakit kepala
  • Masalah memori
  • Haus
  • Kelelahan

Sebagai informasi, kisaran normal kalsium darah adalah 8,5-10,2 mg/dl (2,1-2,5 mmol/l).

4. Kerusakan ginjal

ilustrasi masalah ginjal (unsplash.com/Robina Weermeijer)

Hiperkalsemia yang disebabkan oleh kelebihan vitamin D juga bisa menyebabkan masalah pada ginjal, bahkan kerusakan pada organ tersebut. Karena terlalu banyak vitamin D meningkatkan penyerapan kalsium, ini bisa mengakibatkan pembentukan batu ginjal.

Meski begitu, penelitian juga menemukan bahwa kerusakan ginjal jangka panjang yang lebih serius juga dapat terjadi. Penumpukan kalsium dalam ginjal bisa mengakibatkan kondisi nefrokalsinosis, yang dapat menyebabkan kerusakan ginjal permanen atau bahkan gagal ginjal.

Penelitian dalam Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism tahun 2015 menemukan, ketika seseorang mengonsumsi lebih dari 3.600.000 IU vitamin D3, ia lebih mungkin mengalami kerusakan ginjal.

Baca Juga: Penuhi Kebutuhan Nutrisi Ini Saat Isolasi Mandiri di Rumah

Verified Writer

Ruth Cikita

[kosong]

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya