TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Risiko Kesehatan Meminum Urine yang Harus Diperhatikan

Apakah ini berbahaya buat kesehatan?

ilustrasi tes urine (freepik.com/drobotdean)

Terapi urine, salah satunya dengan meminum urine, telah digunakan sejak lama sebagai pengobatan tradisional untuk mengobati berbagai gejala dan penyakit. Namun, efektivitas dan keamanannya masih menjadi perdebatan.

Dari pandangan kesehatan sendiri, urine merupakan cairan yang diproduksi oleh tubuh sebagai hasil ekskresi ginjal. Urine terdiri dari cairan dan produk limbah yang tidak dibutuhkan tubuh. Berdasarkan hal tersebut, urine bukanlah sesuatu yang umum untuk dikonsumsi manusia. 

Lalu bagaimana bila urine diminum, apakah akan ada efek negatifnya bagi tubuh? Mari kita cari tahu apa saja potensi risiko mengonsumsi urine untuk kesehatan.

1. Terinfeksi bakteri

ilustrasi masalah pencernaan (pexels.com/Sora Shimazaki)

Urine yang keluar dari ginjal harus melewati uretra dan bersentuhan dengan kulit. Dalam proses tersebut, urine menjadi tidak steril karena terkontaminasi bakteri. Bahkan pada orang sehat, urinenya tetap memiliki bakteri. 

Studi dalam The Pan African Medical Journal tahun 2010 menemukan bahwa ada berbagai jenis bakteri dalam urine 100 anak yang diuji. Bakteri tersebut antara lain:

  • Salmonella.
  • Pseudomonas.
  • Shigella. 
  • Escherichia coli (E. coli). 
  • Staphylococcus.

Meminum urine, baik itu milik sendiri atau orang lain, dapat membuat individu yang meminumnya terancam berbagai penyakit. Ini karena memasukkan bakteri ke dalam tubuh dapat menyebabkan masalah pencernaan atau infeksi lainnya. Itu memang tidak berbahaya kecuali bakteri tersebut mulai tumbuh di luar kendali.

Sementara bakteri tidak menyebabkan infeksi pada semua orang yang mengonsumsi urine, tetapi ini meningkatkan risiko infeksi, terutama pada orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah dan anak kecil.

Baca Juga: 5 Kondisi dan Penyakit yang Bisa Dideteksi dari Urine

2. Mengalami dehidrasi

ilustrasi dehidrasi (pexels.com/maumascaro)

Dilansir Healthline, urine mengandung garam dan mineral pekat. Untuk memproses garam tersebut, ginjal membutuhkan air jumlah tertentu. Sementara itu, untuk mengimbangi peningkatan asupan garam, kamu harus mengeluarkan lebih banyak air daripada yang didapatkan dari urine.

Dengan sifat diuretiknya, urine justru meningkatkan risiko dehidrasi.  Hal itu karena garam dalam urine cenderung mengurangi jumlah air yang dapat digunakan tubuh. Dalam konteks ini, minum urine dinyatakan tidak bermanfaat untuk menambah kadar cairan tubuh.

Para ahli pun tidak menganjurkan minum urine saat tidak ada air bersih karena urine mengandung garam dan limbah berbahaya. Bahkan, dilansir laman United States Army Field Manuals, ada instruksi tentara untuk tidak meminum air kencing mereka sendiri dalam situasi bertahan hidup. 

3. Ketidakseimbangan elektrolit

ilustrasi pria merasa gelisah (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Dengan kandungan garam dan elektrolit lainnya, meminum urine dapat mengubah kadar elektrolit dalam tubuh. Seseorang yang sudah mengalam dehidrasi dapat mengalami ketidakseimbangan elektrolit yang berbahaya jika meminum urine, terutama dalam jumlah banyak. 

Jumlah elektrolit yang tidak seimbang dapat menyebabkan gangguan elektrolit. Ketidakseimbangan elektrolik ringan mungkin tidak menimbulkan gejala apa pun.  Namun, gejala biasanya muncul begitu ketidakseimbangannya menjadi lebih parah.

Kemungkinan gejala ketidakseimbangan elektrolit meliputi: 

  • Mulut kering dan haus. 
  • Gelisah.
  • Bingung. 
  • Kejang. 
  • Mati rasa atau kesemutan. 
  • Sembelit. 
  • Mual atau muntah.
  • Detak jantung lambat atau tidak teratur. 
  • Sulit bernapas. 

4. Terganggunya fungsi obat

ilustrasi minum obat (pexels.com/Ron Lach)

Banyak obat diekskresikan dalam urine setelah diproses tubuh. Obat tersebut meninggalkan tubuh dalam kondisi serupa dengan ketika memasuki tubuh. Hal itu berarti obat-obatan tadi tidak rusak dan terkandung dalam urine.

Dengan meminum urine yang mengandung obat-obatan, artinya kamu memasukkannya ke dalam tubuh. Jika itu adalah obat yang sudah diminum, maka akan meningkatkan dosis melebihi yang diresepkan. Sementara itu, meminum urine orang lain dapat memasukkan obat asing ke dalam aliran darah. 

Mengutip WebMD, mengonsumsi obat yang tak sesuai kebutuhan dosis dapat menyebabkan reaksi berbahaya dan komplikasi kesehatan yang serius. 

Baca Juga: 5 Fakta Unik tentang Urine yang Harus Kamu Ketahui, Bisa Didaur Ulang!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya