ilustrasi otak (unsplash.com/Robina Weermeijer)
Memahami risiko gegar otak ringan bisa makin jelas jika kamu mengerti dampaknya. Gegar otak terjadi ketika otak memantul, berputar, atau bergerak maju mundur secara cepat di dalam tengkorak kepala.
Gerakan tersebut menyebabkan otak bertabrakan dengan bagian dalam tengkorak. Secara keseluruhan, gerakan tersebut dapat meregangkan dan merusak sel-sel otak serta menyebabkan perubahan kimiawi pada organ tersebut.
Adanya gerakan akibat terjatuh, benturan, atau hal lainnya menyebabkan otak tidak berfungsi normal dalam waktu singkat. Alhasil, muncul gejala gegar otak seperti disebutkan sebelumnya.
Sebagian besar komplikasi akibat gegar otak bisa pulih dalam waktu 14-21 hari. Meski demikian, komplikasi tersebut bisa terjadi lebih lama atau bahkan memburuk jika tidak diobati.
Dalam jangka panjang, gegar otak ringan dapat membuat mereka yang mengalaminya sulit konsentrasi dan mengingat, mengalami sakit kepala berulang, hingga kesulitan menjaga keterampilan fisik seperti keseimbangan. Seseorang yang kembali mengalami gegar otak dan sebelumnya belum pulih betul juga berisiko mengalami perdarahan otak hingga kematian.
Jadi, apa gegar otak ringan berbahaya? Terkait itu, risikonya tetap sama pada semua level gegar otak, ya. Bahkan, jika tidak ditangani dengan betul, gegar otak dapat memicu komplikasi yang lebih serius. Jadi, pastikan mendapatkan penanganan yang tepat, ya.